Momen Liburan, Kali Talang Jadi Pilihan Wisatawan Camping-Tracking

Momen Liburan, Kali Talang Jadi Pilihan Wisatawan Camping-Tracking

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 07 Jul 2024 22:01 WIB
Ekowisata Kali Talang, Klaten
Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikcom
Jakarta -

Momen libur sekolah, membuat kawasan ekowisata Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten ramai dikunjungi wisatawan. Kawasan lereng Gunung Merapi yang menyajikan pemandangan menawan itu juga jadi pilihan wisatawan untuk berkemah hingga tracking.

Ekowisata yang sempat viral di media sosial ini menawarkan suasana khas pegunungan yang masih asri, dengan rerumputan hijau yang terhampar sepanjang masa memandang. Hanya berjarak sekitar 4-5 kilometer dari puncak Merapi, wisatawan bisa mencoba tracking atau sekadar duduk-duduk menikmati indahnya lanskap Merapi.

Saat detikJateng berkesempatan mengunjungi Ekowisata Kali Talang, tampak banyak mobil dengan nomor polisi luar daerah Klaten yang berjajar rapi di tempat parkir. Para wisatawan telah bersiap dengan peralatan masing-masing, seperti tikar untuk piknik, tongkat hiking, hingga peralatan khas pelari trail.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berjalan sekitar 1 kilometer dari tempat parkir, sudah terlihat tenda-tenda yang didirikan wisatawan. Beberapa wisatawan tampak duduk menyantap makanan ringan yang dibawanya di gazebo sambil sesekali mengobrol, beberapa lainnya bersiap untuk tracking hingga lari trail di medan Kali Talang yang relatif mudah.

Salah satu pengelola Kali Talang, Riyawan menjelaskan, Kali Talang telah mengalami peningkatan pengunjung selama momen liburan kali ini. Per harinya, ada hingga 200 orang yang berkunjung ke Ekowisata Kali Talang.

ADVERTISEMENT
Ekowisata Kali Talang, Klaten Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikcom

"Kalau hari-hari libur itu kurang lebih ada 200 orang sehari. Biasanya malam Sabtu, malam Minggu pasti ada yang camping. Wisatawannya dari Klaten, dari luar Klaten juga banyak. Kalau libur kayak gini banyak yang dari luar Klaten," kata Riyawan di Kali Talang, Minggu (7/7/2024).

Selain banyak dari mereka yang ingin menikmati pemandangan memukau khas pegunungan, terang Riyawan, tak sedikit wisatawan yang berkunjung untuk mencoba tracking hingga trail run yang memang tengah viral digandrungi anak-anak muda.

"Yang bikin mereka ke sini terutama karena tempat yang masih alami, jadi nyaman. Terus karena mau olahraga, untuk tracking, yang baru trend belakangan ini tracking," tuturnya.

Ia mengatakan Kali Talang sudah ramai dikunjungi wisatawan sejak pagi. Mereka rela berangkat pagi buta demi bisa melihat keindahan puncak Gunung Merapi. Jam-jam itu pula yang Riyawan rekomendasikan kepada wisatawan yang ingin berkunjung ke Kali Talang.

Sebab, saat suasana masih sejuk dan matahari baru bersinar, pemandangan yang disuguhkan Kali Talang tak pernah mengecewakan. Hal ini pula yang membuat banyak wisatawan tertarik menghabiskan malam di Kali Talang.

Salah satu pegiat wisata Kali Talang, Jainu menjelaskan Kali Talang telah menjadi pilihan wisatawan untuk berkemah. Mereka bisa berkemah menggunakan tenda biasa kapasitas 4 orang, maupun tenda glamour camping (glamping) yang menyediakan fasilitas mewah.

"Wisatawan ada yang bawa tenda sendiri, ada yang nyewa di tempat. Sewa tenda tergantung tenda yang di sewanya, kalau yang tenda glamping itu Rp 400.000, jadi ngecamp di Kali Talang fasilitas hotel. Ada kasur, meja, kursi, kompor, lampu. Lokasinya di parkiran," terang Jainu.

"Kalau tenda biasa kecil itu hanya Rp 75.000, untuk fasilitas lain ada sleeping bag, kompor, meja, kursi itu ada tambahan sewa lagi," imbuh dia.

Adapun, Kali Talang beroperasi mulai pukul 07.00-17.00 WIB. Wisatawan tak perlu membayar mahal untuk menikmati hari di Kali Talang. Tarif tiket masuk hanya dibanderol Rp 5 ribu, ditambah biaya parkir Rp 3 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil.

Selain berkemah, yang paling sering ditemui sekarang adalah para wisatawan yang berniat tracking di Kali Talang. Mulai dari orang dewasa hingga tak mau kalah, ada pula anak-anak kecil usia siswa SD.

"2 bulan terakhir ini trendnya itu pengunjung tracking. Hampir 90 persen pengunjung itu tracking. Perjalanan ke atas kira-kira 2 kilometer nanti kemudian turun lagi, jadi perjalanan 4 km," paparnya.

Tak sedikit pula wisatawan yang langganan tracking di Kali Talang. Mereka menyusuri jalur yang sama dengan para warga yang mencari rumput. Selain bisa menikmati pemandangan, mereka juga bisa menerapkan gaya hidup sehat yang kini tengah digencarkan di media sosial.

Lebih lanjut Jainu menjelaskan, guna mencegah timbulnya hal-hal yang tak diinginkan, serta guna meningkatkan keamanan di obyek wisata tersebut, para pengelola telah membuat rambu-rambu dan mengingatkan wisatawan untuk mematuhi batasan aktivitas di sekitar Gunung Merapi.

"Kita sudah memberikan batas-batas, kita berikan rambu-rambu, mana yang bahaya, mana yang tidak. Karena kondisi status Merapi sekarang masih siaga, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tegasnya.

Karena status Gunung Merapi masih siaga, wisatawan dan masyarakat sekitar pun dilarang masuk di area radius 3 km ari puncak Gunung Merapi. Sesuai dengan rekkmendasi dan arahan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Halaman 2 dari 2
(akn/ega)


Hide Ads