Hasil karya batik Perkumpulan Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK) telah dipamerkan dalam acara Sambang Warga. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten Sri Mulyani sempat berkunjung dan membeli salah satu hasil karya anggota PPDK.
Keterbatasan fisik tak membuat para penyandang disabilitas di Klaten membatasi diri. Mereka justru terus berinovasi dan berkarya sesuai kemampuan mereka.
Belum lama ini, mereka telah memproduksi batik shibori, yang diproses menggunakan teknik celup dan ikat. Hasil karya mereka pun mendapat atensi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, sehingga berhasil dipromosikan dalam acara Sambang Warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Klaten Sri Mulyani sempat mengunjungi stan PPDK yang memamerkan kain batik hasil karya para penyandang disabilitas. Selain mengapresiasi para anggota PPDK yang sudah terus berdaya dan melahirkan inovasi, ia juga membeli kain batik mereka.
Lewat Sambang Warga yang digelar di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes itu, kata Sri Mulyani, ia bisa langsung menyambangi masyarakat, termasuk memantau stan pelaku UMKM serta PPDK Klaten.
"Acara sambang warga ini menjadi wadah kami untuk bersilaturahmi, media kami untuk memberikan perhatian, menyerap aspirasi dari seluruh masyarakat yang kami kunjungi," kata Sri Mulyani di Desa Krajan, Rabu (3/7/2024).
"Alhamdulillah dengan kegiatan Sambang Warga, para pelaku UMKM tadi saya beli satu persatu produknya. Supaya mereka pulang bisa membawa untung," imbuhnya.
Ketua PPDK Klaten, Qoriek Asmarawati membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan Sri Mulyani sempat mengunjungi stannya bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Setelah selesai (Sambang Warga), Bupati hadir ke stan dan beliau melihat, kemudian bertanya sedikit terkait batik ini, saya terangkan dan Bupati beli satu," kata Qoriek ditemui detikJateng di Kantor PPDK, Kamis (4/7/2024).
Namun, lanjut Qoriek, karena kondisi yang tidak kondusif, membuat komunikasi dengan Sri Mulyani tak berjalan lama. Kendati demikian, komunikasi dan koordinasi telah dilakukan pihaknya dengan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Klaten.
Ia mengatakan Pemkab Klaten melalui jajaran OPD telah memberikan perhatian terhadap inovasi PPDK dalam memproduksi batik shibori. Mereka didorong untuk terus mengembangkan produk tersebut dan mempromosikannya secara luas.
PPDK pun diwadahi sarana promosi melalui kegiatan Sambang Warga ini. Produk hasil karya para penyandang disabilitas itu bisa dipamerkan dan diperjualbelikan dari satu desa ke desa yang lain.
"Saya kira ini angin segar untuk PPDK, karena kami juga baru tiga kali produksi, sehingga masih awal banget dan untuk promosi tentunya akan terus kami genjot, saya juga titip ke OPD untuk bantu promosi," tutur Qoriek.
Ia pun bersyukur, lantaran para penyandang disabilitas di Klaten telah diberikan perhatian sehingga bisa terus berkembang dan berdaya. Ke depannya, ia akan mencoba untuk melibatkan lebih banyak penyandang disabilitas dalam proses produksi batik shibori hingga bisa sukses menjadi bagian dari pengembangan pusat bisnis bagi penyandang disabilitas Klaten.
"Keterbukaan Pemkab Klaten atas usulan-usulan yang dibawa PPDK, promosi-promosi inklusif disabilitas di lingkungan opd, mereka itu sangat welcome. Saya kira pola komunikasi antara PPDK dengan OPD ini sudah bagus," ungkapnya.
"Kemarin sudah ada di Sambang Warga ini menjadi langkah awal dan kami senang diberikan ruang untuk berpartisipasi dan eksistensi kita diakui. Tinggal kemudian bolanya ada di PPDK," imbuh dia.
(ncm/ega)