Langit belum berubah warna saat suara mesin Toyota Landcruiser memecah sunyi dini hari di Jalan Raya Gubuklakah, Poncokusumo. Dalam kendaraan yang dirancang menaklukkan medan berat itu, 8 orang wisatawan dengan wajah mengantuk tapi penuh harap ingin menyambut fajar di Gunung Bromo.
Di balik kemudi mobil duduk Frangky Lion Fatoni, pria 35 tahun asal Poncokusumo yang telah berkali-kali melewati jalanan ini. Jalur menuju Bromo via Poncokusumo sangat dia hafal. Lintasan penuh kelokan dan tanjakan juga pagar jurang dan hutan pinus yang menghitam dalam gelap.
Pagi itu, 13 Mei 2025 sekitar pukul 02.30 WIB, nasib tidak memihak. Landcruiser dengan pelat DB 1895 AA mendadak oleng. Mungkin karena kantuk yang terlalu berat untuk ditahan atau karena kabut tipis yang mengaburkan pandangan di tikungan sempit itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan hentakan tak terduga, kendaraan itu meluncur ke sisi kanan jalan, terjerembap ke dalam jurang sedalam tiga meter. Tidak terlalu dalam bagi ukuran jurang, tapi cukup untuk mengoyak tubuh dan ketenangan para penumpangnya.
Teriakan dan dentuman logam bersahutan dengan kepanikan. Begitu kendaraan berhenti dalam posisi miring di dasar jurang, suara burung hutan kembali mendominasi, seolah alam telah menutup kembali tirainya sehabis menyaksikan satu adegan celaka.
Salah satu penumpang, Kim Yei Chang-pria 65 tahun dari Korea Selatan-mengusap darah yang mengalir dari telinga kanannya, tercengang antara rasa sakit dan ketidakpercayaan.
Demikian halnya sejumlah penumpang lain yang siuman dari rasa kantuk dan mendapati sejumlah luka di tubuhnya. Seperti Intan Sukmasari (33) asal Bandung yang mengalami luka di kepala, juga Mary Amalia dari Jakarta Timur yang mengalami luka di pelipis.
Korban kecelakaan ini dilarikan ke RS Sumbersentosa di Tumpang. Beberapa di antara mereka, termasuk Intan, dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar yakni di RS Saiful Anwar di Kota Malang.
![]() |
"Delapan penumpang mengalami luka dan sudah mendapatkan perawatan di RS Sumbersentosa, Tumpang. Termasuk satu warga negara asing asal Korea Selatan," kata Unit Gakkum Satlantas Polres Malang, Ipda Samsul Khoirudin.
Hingga siang menjelang, mobil Landcruiser tersebut masih tergeletak di dasar jurang menanti proses evakuasi. Tentu saja para wisatawan itu gagal menjemput fajar di Gunung Bromo.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan hasil olah TKP yang dilakukan polisi, ada dugaan bahwa kecelakaan Landcruiser terjun ke jurang hingga menyebabkan 8 orang wisatawan itu terluka karena sopir mengantuk.
"Kecelakaan diduga karena sopir mengantuk hingga kemudi oleng ke kanan dan kendaraan masuk jurang sedalam kurang lebih 3 meter," ujar Ipda Samsul Khoirudin selaku Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang.
Identitas 8 wisatawan korban Landcruiser terjun ke jurang
1.Kim Yei Chang (65), warga Republik Korea mengalami luka di bagian telinga dirawat di RS Sumbersentosa, Tumpang, Kabupaten Malang.
2. Intan Sukmasari (33), warga Bandung mengalami luka di bagian kepala dirawat di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
3. Mary Amalia Waurang (26), warga Jatinegara, Jakarta Timur, mengalami nyeri di kepala dirawat di RS. Sumber Sentosa Tumpang.
4.Tresea Awanda Kristy (21), warga Tangerang, mengalami luka dimulut serta nyeri di bahu dirawat di RS. Sumber Sentosa Tumpang.
5.Natahnia Frieska Zamris (25), warga Padang, mengalami luka patah tulang kaki kiri dirawat di RS. Sumber Sentosa Tumpang.
6.Haswan Aghis Wahidiyawan (22), warga Poncokusumo, Kabupaten Malang, mengalami luka patah tulang tangan kanan dirawat di RS. Sumber Sentosa Tumpang.
7. M Hafidz (22), warga Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami lecet dikepala dirawat di RS. Sumber Sentosa Tumpang.
8. Gilang Awan Senja (37), warga Bandung, mengalami robek di telinga rawat jalan.
(dpe/abq)