Merapi Gugurkan Awan Panas, Rute Tracking di Kali Talang Klaten Dibatasi

Merapi Gugurkan Awan Panas, Rute Tracking di Kali Talang Klaten Dibatasi

Achmad Husein Syauqi - detikJateng
Rabu, 19 Jun 2024 18:15 WIB
Objek wisata Kali Talang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (12/3/2023).
Objek wisata Kali Talang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (12/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Gunung Merapi terus memuntahkan awan panas dan membuat pengelola objek wisata meningkatkan kewaspadaan. Di objek wisata Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, jangkauan tracking kini mulai dibatasi.

"Dengan kondisi dan imbauan dari BPPTKG kami harus mengendalikan pengunjung wisata yang tracking untuk mengurangi jarak dan kami batasi untuk jarak trackingnya," kata Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu kepada detikJateng, Rabu (19/6/2024) siang.

Jainu menjelaskan luncuran lava pijar terakhir terjadi Selasa (18/6/2024) malam, pukul 20.55 WIB. Luncuran lava berwarna merah itu terlihat jelas dari desanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlihat dari Balerante semburan merah yang arahnya ke barat. Masyarakat yang tinggal di wilayah KRB 3 Desa Balerante kondisinya masih tenang dan tidak ada kepanikan," terang Jainu.

Dengan kondisi Merapi saat ini, keamanan pengunjung menjadi perhatian pengelola obwis. Sebab, perjalanan dari lapangan parkir terkadang sampai dua kilometer ke atas.

ADVERTISEMENT

"Yang tren akhir-akhir ini perjalanan dari lapangan parkir sampai dua kilometer ke atas. Dengan imbauan BPPTKG kami harus membatasi," kata Jainu.

Jainu menjelaskan pihaknya juga sudah melakukan mitigasi sejak tracking menjadi tren. Caranya dengan memberi tanda batas tracking.

"Sudah kami kasih tanda, boleh tracking hanya jarak sekian. Tanda akhir dari perjalanan tracking tapi dengan imbauan BPPTKG tadi malam semakin kita tekankan," ujar Jainu yang juga koordinator organisasi pengurangan risiko bencana (OPRB) Desa Balerante itu.

Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna menyatakan dari fenomena alam terkini jarak luncuran Gunung Merapi terpantau bertambah. Namun, arahnya masih ke barat daya.

"Kita terus keliling, jarak luncuran agak bertambah tapi jelas masih ke barat daya terus. Kemarin hasil rapat tetap level siaga," kata Syahruna kepada detikJateng.

Dilansir detikNews, Rabu (19/6), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG mengunggah kondisi Gunung Merapi yang tengah memuntahkan awan panas guguran. BBPTKG meminta masyarakat pada jarak 1,5 kilometer menjauh.

BPPTKG melaporkan pengumuman ini lewat akun Instagram resminya, @bpptkg, seperti dilihat detikcom, Rabu (19/6). Informasi itu diunggah bersamaan dengan video Gunung Merapi yang terekam pada 18 Juni 2024 pukul 20.55 WIB lalu.

"Halo Warga Merapi! Berikut video kejadian Awan Panas Guguran di Gunung #Merapi tanggal 18 Juni 2024 pada pukul 20:55 WIB dengan Amplitudo max 37 mm, durasi 149,52 detik," tulis BPPTKG.




(ams/aku)


Hide Ads