Eloknya Curug Gunung Putri, Konon Tempat Bertapa Pasukan Wanita Diponegoro

Eloknya Curug Gunung Putri, Konon Tempat Bertapa Pasukan Wanita Diponegoro

Rinto Heksantoro - detikJateng
Sabtu, 15 Jun 2024 16:18 WIB
Panorama Curug Gunung Putri di Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, Purworejo, Sabtu (15/6/2024).
Panorama Curug Gunung Putri di Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, Purworejo, Sabtu (15/6/2024). (Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)
Purworejo -

Liburan long weekend kemana nih detikers? Curug Gunung Putri di Purworejo, Jawa Tengah, bisa jadi salah satu alternatif.

Selain panoramanya yang indah, air terjun ini dipercaya menjadi tempat bertapa pasukan wanita Pangeran Diponegoro. Di Curug Gunung Putri, pengunjung bisa menikmati air terjun sekaligus napak tilas sejarah dan dimanjakan dengan berbagai spot apik untuk berfoto.

Curug yang terletak di Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo ini berjarak sekitar 45 km dari pusat kota Purworejo menuju ke arah barat laut. Pengunjung yang hendak berlibur ke tempat wisata ini, akan disuguhi pemandangan pegunungan serta tebing-tebing indah di kanan kiri jalan yang berkelok-kelok selama perjalanan. Suara gemericik air sungai di sela bebatuan menambah suasana semakin adem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000, pengunjung bisa menikmati keindahan alam yang ditawarkan Curug Gunung Putri. Setibanya di objek wisata air terjun setinggi sekitar 100 meter ini, angin sejuk pegunungan pun menyapa bersama lambaian ranting-ranting pinus.

Kades Cepedak, Sugeng Haryanto mengatakan, nama Gunung Putri diambil dari cerita pasukan wanita Pangeran Diponegoro yang sempat singgah dan menetap di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dulu ada pengawal atau prajurit yang singgah di Desa Cepedak dan menetap di Gunung Putri, dinamakan Gunung Putri karena sebagian punggawanya Pangeran Diponegoro itu perempuan keturunan dari Mataram," kata Sugeng saat ditemui detikjateng di Curug Gunung Putri, Sabtu (15/6/2024).

Sugeng bercerita, dulunya air terjun tersebut merupakan tempat bertapa seorang wanita yang merupakan pasukan Pangeran Diponegoro. Kala itu, lannjutnya, pasukan Pangeran Diponegoro yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berperang melawan penjajah Belanda pada sekitar tahun 1825-1830.

Salah satu prajurit wanita yang bertapa tersebut diceritakan sebelumnya mempunyai wajah yang buruk sehingga tidak ada satu lelaki pun yang mau mendekatinya.

Akhirnya wanita tersebut berdoa kepada yang maha kuasa sambil membasuh muka di Tirta Kanoman yang berada di ujung bawah Curug Gunung Putri. Alhasil, ia pun menjadi cantik jelita sehingga banyak kaum lelaki yang terpana.

"Awal mula cerita ya karena dia buruk rupa terus bertapa di situ akhirnya menjadi cantik terus diperebutkan oleh kaum lelaki," imbuhnya.

Namun anehnya, wanita itu tidak mau memilih siapa pun lelaki yang mendekatinya dan justru kembali ke air terjun untuk bertapa hingga tubuhnya moksa atau hilang bersatu dengan alam. Hingga kini, Tirta Kanoman dipercaya sebagai spot untuk mencari pasangan hidup. Barang siapa yang membasuh mukanya di tempat itu, maka akan segera dipertemukan dengan jodohnya.

Seonggok batu besar di depan curug merupakan tempat favorit penggemar swafoto untuk mengabadikan momen apik dengan latar belakang derasnya air terjun. Selain air terjun yang menjadi destinasi andalan, masih terdapat beberapa spot lain di sekitar curug yang menarik untuk dikunjungi termasuk lokasi untuk mengabadikan sunset.

"Untuk destinasi andalannya Curug Gunung Putri, yang lain ada pendakian ke Gunung Putri, jembatan awang-awang, trabas trail, gardu pandang, Gua Sapi, Gua Sriti, sunset bisa dari Gunung Kaliurang, bisa dari Puncak Gunung Putri, Gunung Condong," sebutnya.

Puas menikmati pemandangan alam yang disajikan Desa Cepedak, tak lengkap rasanya jika pengunjung tak menyapa penduduk lokal dengan berbagai kearifannya. Selain bermata pencaharian sebagai petani, mereka juga beternak dan mengembangkan produk UMKM yang sayang kalau tak dibawa pulang. Kita juga bisa menyaksikan proses produksinya dari awal hingga akhir.

"Penghasil gula aren, kopi, madu klanceng, serbuk jahe, sebagian ada yang ternak kambing dan budidaya ikan," tuturnya.

Salah satu pengunjung, Rayhan Bentrico Mahendra (23) mengaku kagum dengan keindahan Curug Gunung Putri dan berbagai spot wisata di Desa Cepedak. Usai menikmati air terjun, ia pun berkeliling kampung berburu produk UMKM, bahkan sempat menyeruput madu klanceng langsung dari sarangnya.

"Curugnya keren, tadi juga keliling kampung sempat nyicipi madu juga langsung dari sarangnya, enak banget masih murni," ucapnya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads