Jelajah Umbul Klaten

Sensasi Umbul Pelem Klaten, Segarnya Berenang dan Bermain di Mata Air

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 07 Des 2023 19:46 WIB
Objek wisata Umbul Pelem Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Kabupaten Klaten dikenal sebagai wilayah dengan kekayaan alam berupa banyaknya mata air (umbul). Salah satu umbul yang sedang ngehits menjadi objek wisata air adalah Umbul Pelem.

Umbul Pelem terletak di Dusun Dukuh, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten. Letaknya yang berada persis di tepi jalur wisata Jalan Tegalgondo -Janti membuat wisatawan tidak sulit untuk menemukan objek wisata yang selalu ramai itu.

Pengunjung bisa mengambil jalur di jalan Jogja-Solo, baik dari arah Jogja maupun Solo. Setibanya di simpang tiga selatan pasar Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten ambil arah Janti.

Setelah perjalanan lurus sekitar enam kilometer, pengunjung akan bertemu gapura objek wisata air Umbul Pelem. Di sisi kiri jalan disediakan area parkir yang luas, termasuk untuk bus pariwisata.

Tinggal menyeberang jalan dari lokasi parkir, pintu tiket akan menyambut dengan harga tiket Rp 8.000 hari biasa dan Rp 10.000 unit libur akhir pekan dan nasional. Dengan tiket sebesar itu pengunjung akan mendapatkan fasilitas kolam dewasa dan anak dengan kedalaman air menyesuaikan.

Di sisi timur terdapat kolam untuk seluncuran cukup luas untuk anak maupun dewasa. Di sekelilingnya dilingkari kolam untuk rafting sepanjang sekitar 150 meter yang bisa dinikmati dengan ban sewaan atau pelampung.

Objek wisata Umbul Pelem Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Di sisi Utara disediakan tempat bilas, toilet dan deretan warung pedagang kaki lima yang menyajikan berbagai makanan hangat. Resto cukup representatif juga tersedia tidak jauh dari kolam.

Di barat kolam, disediakan pancuran air untuk pijat refleksi dan juga kolam ikan terapi. Untuk penyuka tantangan tersedia wahana flying fox dengan tarif Rp 25.000 di atas kolam.

Semua wahana air tersebut dialiri air alami langsung dari mata air di sisi barat kawasan. Mata air utama itu dibiarkan utuh sesuai aslinya tidak untuk dijadikan kolam umum sehingga air alaminya terjaga dan bisa dinikmati mulai jam buka 05.00- 16.00 WIB.

Nama Umbul Pelem menjadi terkenal seiring pengembangan wisata berkonsep water park. Bagaimana asal usul nama Umbul Pelem ?

"Setahu kami sejak lahir ya namanya Umbul Pelem, karena menurut orang-orang tua dulu ada pohon mangga (pelem) besar tapi sudah tidak ada karena tumbang kena angin. Dulu mata airnya dimanfaatkan ditanami jembak (selada air)," tutur Kades Wunut Iwan Sulistyo Setiawan kepada detikJateng, Kamis (7/12/2023).

Diceritakan Iwan, kebetulan lokasi sekitar mata air merupakan tanah kas desa untuk Kades dan Kasi pemerintahan. Setelah mendapat persetujuan dari Pemkab, mulai tahun 2016 dikembangkan menjadi objek wisata dengan pembiayaan dana desa sekitar Rp 2 miliar (2016- sekarang).

"Mulai tahun 2016 kita kembangkan dengan adanya dana desa, sebelum ada dana desa PAD kita cuma Rp 30 juta per tahun. Idenya membuat wisata air, kita menggandeng konsultan dengan konsep air alami dengan konsep water park," papar Iwan.

Karena airnya tidak terlalu besar debitnya, sambung Iwan, airnya dialirkan ke pipa - pipa ke kolam anak, balita maupun dewasa. Awalnya sebagian warga pesimistis karena sudah ada banyak objek wisata air.

"Warga kita sebagian dan BPD sanksi karena banyak Umbul lain sudah jalan tapi kita konsep water park. Alhamdulillah terus berkembang dan maju," terang Iwan.

Dampak kemajuan objek wisata itu secara ekonomi, kata Iwan, desanya mendapatkan penghargaan sebagai Desa JKN dari BPJS kesehatan. 100 persen warganya sudah memegang kartu BPJS kesehatan dari hasil Umbul Pelem.

"Hampir 100 persen warga kita mempunyai kartu BPJS kesehatan, dari 2. 199 jiwa yang belum cuma sembilan orang karena punya tunggakan BPJS mandiri. Semua warga kita yang kerja baik laki dan perempuan sudah kita daftarkan BPJS Ketenagakerjaan juga," imbuh Iwan.

Objek wisata Umbul Pelem Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Dari data yang didapat detikJateng dari pengelola jumlah pengunjung tahun 2018 mencapai 117.713 orang, 2019 menjadi 304.501 orang, tahun 2020 saat COVID turun menjadi 156.060 orang, 2021 kembali naik menjadi 352.491 orang, tahun 2022 menjadi 508.008 orang dengan pendapatan yang diraup melalui Bumdes mencapai Rp 4,5 miliar.

Seorang pengunjung, Ariyanto mengatakan sudah berulang kali ke Umbul Pelem bersama keluarga. Yang paling menarik karena banyak wahana airnya.

"Wahana airnya banyak, tinggal pilih untuk anak atau dewasa. Airnya juga segar, cuma lebih sering datang pagi agar tidak terlalu ramai," katanya.



Simak Video "Video: Mendes Yandri Susul Zulhas Tinjau Lokasi Peluncuran Kopdes Merah Putih"

(apl/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork