Melihat Jejak Agama Katolik di Museum Misi Muntilan

Melihat Jejak Agama Katolik di Museum Misi Muntilan

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 16 Sep 2023 18:18 WIB
Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner di Muntilan, Magelang, Sabtu (16/9/2023).
Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner di Muntilan, Magelang, Sabtu (16/9/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Di Muntilan, Kabupaten Magelang, terdapat museum yang menyimpan jejak sejarah agama Katolik di Jawa khususnya Jawa Tengah. Namanya adalah Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner.

Lokasinya berada di Jalan Kartini 3, Muntilan. Di halaman depan museum ini terdapat patung Romo Frans van Lith.

Bangunan museum terdiri dua lantai. Lantai pertama untuk perkantoran dan lantai dua tempat berbagai barang sejarah kekatolikan seperti jubah, peralatan misa, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antaranya barang peninggalan Uskup Agung Semarang saat itu, Mgr Albertus Soegijapranata. Ada juga barang-barang maupun tanda jasa milik Romo YB Mangunwijaya.

Selain itu ada satu ruangan yang digunakan untuk menyimpan kursi, mimbar, dan altar yang pernah dipakai Paus Paulus Yohanes II saat melakukan khotbah di Lapangan Dirgantara Jogja pada 10 Oktober 1989.

ADVERTISEMENT

Kemudian ada juga merchandise maupun materi khotbah yang disampaikan Paus Paulus Yohanes II dengan memakai Bahasa Indonesia, dan foto-foto dokumentasi.

Keberadaan museum ini diresmikan pada 14 Desember 2004 oleh Mgr Ignatius Suharyo, Uskup Agung Semarang saat itu. Peresmian museum bersamaan dengan Perayaan 100 Tahun Pembaptisan Sendangsono pada 14 Desember 1904.

"Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner ini milik Gereja Keuskupan Agung Semarang, konsorsium dengan namanya Serikat Yesus Indonesia dan para Bruder FIC Indonesia. Kekhususan museum ini berkaitan dengan hidup keagamaan," kata Sekretaris Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner, Antonius Tri Usada Sena kepada detikJateng, Sabtu (16/9/2023).

Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner di Muntilan, Magelang, Sabtu (16/9/2023).Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner di Muntilan, Magelang, Sabtu (16/9/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Museum ini meski milik Keuskupan Agung Semarang, namun lokasi yang dipilih berada di Muntilan. Salah satu alasannya mempertimbangkan sejarah perkembangan kekatolikan di Jawa, khususnya Jawa Tengah.

"Awalnya museum ini ada di salah satu ruangan Kantor Keuskupan Agung Semarang, hampir 8 tahun di sana. Ketika dipikirkan supaya ini semakin berdampak, berdaya guna begitu mengundang para sejarawan Katolik yang paling representatif menempatkan museum ini. Dalam penelusuran ditemukan bahwa cikal bakal awal kehadiran kekatolikan di Jawa itu ada di Muntilan dengan tokohnya Romo van Lith. Maka, dengan pertimbangan yang matang, museum ditempatkan di Muntilan," ujar Sena.

Sena mengatakan, koleksi museum sesuai data ada sekitar 800-an. Koleksi tersebut meliputi jubah, logam, medali, relik, wayang wahyu, alat misa, dan lainnya. Koleksi terbanyak berupa foto-foto.

"Peninggalan Monsinyur Soegi (Soegijapranata) ada kursi, alat misa, aksesoris makan, ada cap tekan uskup, gong dipakai mengiringi perayaan, jubah," katanya.

Kemudian ada barang-barang peninggalan Romo YB Mangunwijaya. Barang-barang tersebut antara lain jubah, sepatu, kamera, foto, hingga tanda jasa dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Kalau yang Romo Mangun (tanda jasa) bidang kebudayaan dari Presiden Gus Dur," ujar Sena.

Sena menambahkan, Paus Yohanes Paulus II pernah melakukan lawatan selama sepekan di Indonesia. Dalam lawatan tersebut melakukan misa di Lapangan Dirgantara Jogja pada 10 Oktober 1989.

"Tanggal 10 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II dalam lawatan sepekan di Indonesia salah satunya menyempatkan diri misa di Lapangan Dirgantara Jogja. (Misa) Dihadiri ratusan ribu umat dari Jawa, sebagian Kalimantan," sambung Sena.

"Koleksi yang kita simpan di sini ada altar, kursi, mimbar. Ada asesoris yang waktu itu digunakan oleh Paus, merchandise yang waktu Paus datang itu. Ada selembar waktu itu, Paus khotbah pakai Bahasa Indonesia," ujarnya.

Museum ini dibuka untuk umum pada Senin sampai Jumat pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Hari Sabtu mulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Sedangkan Minggu libur, kecuali ada perjanjian akan dilayani.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Hadiri Retret Kadin di Akmil Magelang, AHY Titipkan Pesan"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads