Suasana sejuk dan segar terasa di kulit ketika mengunjungi Wisata Bhumi Bambu di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Di tempat ini pengunjung dimanjakan dengan asrinya kebun yang memanjakan mata.
Tempat wisata ini lokasinya tidak jauh dari kawasan kota Purwokerto. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit ke arah utara. Karena berada di lereng Gunung Slamet sebelah selatan membuat lokasi ini cocok untuk 'ngadem' atau sekedar melepas penat.
Manager Bhumi Bambu, sekaligus pengelola, Iman Muttaqien menjelaskan di libur panjang akhir pekan ini jumlah pengunjung cukup banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mulai kewalahan sekali sejak minggu kemarin. Kalau hari biasanya kan paling pengunjung cuma 100. Tapi hari Kamis kemarin ada sekitar 500 pengunjung yang datang," katanya kepada detikJateng, Minggu (4/6/2023).
Di tempat ini wisatawan tidak hanya menikmati kesejukan udaranya. Mereka juga bisa belajar banyak hal mengenai tanaman bambu. Di Bhumi Bambu terdapat 37 jenis varietas tanaman. Ia mengklaim ini yang paling komplit jika dibandingkan dengan taman bambu lainnya.
"Ini satu-satunya yang punya jenis varietas relatif banyak di Jawa Tengah dan DIY," terangnya.
Luasan lahan wisata taman bambu tersebut 6 hektar. Dari cakupan tersebut mayoritas merupakan tanaman bambu. Yang sudah teridentifikasi sebanyak puluhan bambu. Diantaranya bambu petung, bambu wulung, bambu nggondani dan bambu tali.
"Dari seluruh varietas bambu yang sudah teridentifikasi sebanyak 37 jenis dari waktu pertama menanam 48 jenis pada tahun 1994. Kurang lebih ada 7.000 tanaman bambu yang tumbuh di Bhumi Bambu," jelasnya.
![]() |
Hal inilah yang kemudian lokasi setempat menjadi rujukan bahan skripsi dan penelitian dari mahasiswa. Pihaknya untuk kedepan merencanakan pembuatan laboratorium bambu yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam.
"Jangka menengah kita bikin kultur jaringan untuk semua jenis bambu. Kita akan membuat laboratorium bambu untuk menjaga kelestarian. Sebab bambu mengandung kadar nitrogen tinggi yang sangat bagus untuk kesuburan tanah. Kita ingin melestarikan bumi dengan bambu," ungkapnya.
Selain wisata bambu pengunjung juga bisa merasakan kesegaran air terjun atau curug yang mengalir di sebelah barat taman. Bahkan ada empat pilihan curug yang bisa untuk berenang.
"Jadi selain bambu juga ada empat curug. Yaitu Temon, Kracakan, Green Stone dan Widodari. Pengunjung yang masuk bisa berenang di situ dan tidak dipungut biaya lagi," ujarnya.
Jam buka dan harga tiket baca halaman berikutnya
Taman bambu tersebut beroperasi setiap hari sejak pukul 08.00-17.00 WIB. Untuk masuk ke area Bhumi Bambu pengunjung cukup membayar Rp 15 ribu dari harga tiket aslinya Rp 25 ribu. Tentu dengan harga segitu sangat terbayar karena suasana yang sejuk dan asri.
"Tiket masuk normalnya Rp 25 ribu tapi kita lagi promo sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan jadi Rp 15 ribu saja. Nanti kalau harganya sudah normal akan dapat voucher minuman. Bisa milih air mineral atau kopi atau teh," katanya.
Sementara itu, Rita (33) salah satu pengunjung asal Kabupaten Banjarnegara mengaku kagum saat berkunjung ke lokasi wisata ini. Selain itu udara sejuk juga menjadi nilai tambah.
"Selama ini kalau ke Baturraden dan kita tahunya lokasi itu-itu saja. Tapi di sini bisa jadi pilihan. Karena tempatnya juga sejuk terus instagramable. Jadi bisa buat konten medsos juga. Tiketnya juga terjangkau," aku dia yang berangkat bersama tiga temannya.
Simak Video "Video: Revitalisasi Pancuran 7 Baturraden, Ada Onsen Private"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)