Kunjungan Wisata Jogja Disebut Lesu, Pj Bupati Kulon Progo Ungkap Sebabnya

Kunjungan Wisata Jogja Disebut Lesu, Pj Bupati Kulon Progo Ungkap Sebabnya

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Kamis, 04 Mei 2023 16:32 WIB
Kondisi Pantai Glagah, Kulon Progo, DIY, Rabu (4/5/2022).
Pantai Glagah, Kulon Progo, DIY, Rabu (4/5/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun 10-20 persen pada libur Lebaran 2023. Di Kabupaten Kulon Progo, DIY, kunjungan wisatawan saat libur Lebaran tahun ini menurun khususnya di Pantai Glagah.

Pj Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana menyebut penurunan jumlah wisatawan dipicu efek transisi usai pandemi COVID-19 hingga durasi libur yang panjang.

"Ya penurunan kegiatan pariwisata ini kan kita masih dalam posisi transisi, kemudian bagaimana cara mendatanya. Libur kita kan panjang, jadi barang kali kalau dilihat dari sisi keramaian-keramaiannya ya karena terurai dalam libur yang panjang ini menjadi kelihatan menurun," kata Tri Saktiyana kepada detikJateng, Kamis (4/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pandangannya pribadi, Tri menyebut bahwa geliat wisata di Kulon Progo cenderung naik dibandingkan tahun lalu. Akan tetapi karena durasi libur yang panjang, objek wisata jadi terkesan sepi.

"Walaupun kok saya yakin ya dibanding tahun lalu, ini jumlah yang melintas walaupun yang berada di Kulon Progo maupun DIY ini saya punya keyakinan pribadi ya, meningkat. Tapi karena terbagi dalam hari yang lebih panjang sehingga nampaknya lengang," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Pj Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana, Kamis (4/5/2023).Pj Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana, Kamis (4/5/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Tri mengatakan jumlah kunjungan wisata sebagai penanda lakunya pariwisata di suatu daerah merupakan suatu hal yang krusial. Namun, bagi Pemkab Kulon Progo, wisata berkualitas jauh lebih penting. Karena itu, pihaknya terus berupaya membangun iklim pariwisata berbasis quality tourism dan responsibility tourism.

"Wisata yang berkualitas ini bukan berarti tidak mementingkan jumlah, tapi bagaimana jumlah yang besar itu tetap dapat kita handle dengan baik, dengan kualitas yang standar. Seperti misalnya kualitas makanan dan minuman, kita jamin yang muslim tetap mendapatkan makanan yang halal, semuanya tetap mendapatkan makanan yang tidak kedaluwarsa, makanan yang sehat," ujarnya.

"Kemudian akses-akses ke tempat wisata ya walaupun mungkin tidak selancar hari-hari biasa, tapi macetnya ra suwe-suwe (tidak lama). Itu yang kita rasakan kemarin tidak ada bener-bener macet karena memang sudah kita upayakan manajemen lalu lintas. Termasuk perpanjangan libur Lebaran sinergi dengan pemerintah pusat jadi cara agar tidak berjubel di jalanan," jelasnya.

Terkait dengan lesunya pariwisata, Pemkab Kulon Progo akan melakukan evaluasi besar-besaran. Mulai dari kebersihan objek wisata, kelaikan makanan, hingga tingkat kriminalitas di tempat wisata.

"Jadi selain jumlah kunjungan wisatawan per objek-objek, juga kita lihat apakah kebersihan objek-objek wisata itu masih tetap terjaga dengan jumlah kunjungan wisata itu, kemudian apakah terjadi tindak kriminal di objek wisata itu, sampai bagaimana tingkat kepuasan dari pengunjung di objek wisata itu, termasuk juga saya inginkan UKM-nya payu (laku) apa nggak," terangnya.

Data kunjungan wisatawan libur Lebaran, di halaman selanjutnya.

Terjadi Penurunan

Sementara itu Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo mencatat total jumlah wisatawan terhitung sejak 19-30 April 2023 mencapai 107.661 orang. Jumlah ini diperoleh dari 8 objek wisata di bawah pengelolaan Pemkab dan dua kawasan wisata di Jatimulyo, Girimulyo, dan Menoreh sisi barat.

"Ketika diakumulasikan pada pendapatan secara totalnya Rp 299.824.000," ujar Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Kulon Progo, Muh. Juaini.

Juaini menerangkan dari total 10 objek wisata di Kulon Progo, jumlah kunjungan wisatawan paling banyak terpusat di kawasan Pantai Glagah. Total ada 79.047 orang yang berkunjung ke Glagah selama libur Lebaran. Kemudian disusul Pantai Congot, sebanyak 13.358, dan Waduk Sermo sebanyak 6.360.

"Yang menjadi favorit adalah Glagah, Congot, dan Sermo. Dari tanggal 19-30 April itu di Glagah ada 79.047 orang. Kemudian Congot 13.358 dan Sermo 6.360. Memang dominan tiga ini," ucapnya.

Juaini mengatakan jumlah kunjungan wisata selama libur Lebaran tahun ini cenderung menurun dibandingkan momen yang sama tahun lalu. Dia mencontohkan jika pada tahun sebelumnya di Pantai Glagah sudah dikunjungi hingga 18 ribu orang per hari pada awal libur Lebaran, kini hanya menyentuh 2.000.

"Secara sekilas memang ada penurunan, seperti di Glagah tahun lalu di hari kedua lebaran itu bisa 18 ribu. Nah kemarin cuma 2 ribu. Tapi kemudian mulai ramai hari berikutnya di kisaran 10 ribu. Jadi penurunan ada, bisa sampai 20-30 persen, tapi ini di Glagah tok ya," ucapnya

Juaini mengatakan pihaknya belum melakukan kajian khusus untuk mengetahui penyebab anjloknya jumlah wisatawan ini. Adapun dugaan sementara karena makin banyaknya pilihan objek wisata baru di sekitar Kulon Progo yang membuat wisatawan terpecah.

"Kami secara detail belum mengadakan kajian, tetapi secara kasat mata dan juga lihat di media sosial ya sekarang destinasi sudah banyak pilihan. Artinya di Kulon Progo tidak hanya karena 8 dikelola Pemda tidak hanya Glagah. Mungkin di Nanggulan ramai, dan juga di kabupaten tetangga kita kan muncul destinasi yang punya daya tarik yang bahkan bisa lebih dari destinasi kita," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, kondisi pariwisata di Jogja saat libur Lebaran kemarin menarik nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran menanggapi cuitan netizen yang berkomentar soal berita kunjungan wisata Jogja disebut lesu. Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mencatat kunjungan wisatawan saat libur Lebaran 2023 se-DIY turun 10-20 persen.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)


Hide Ads