Wisatawan kini boleh menaiki struktur bangunan Candi Borobudur. Namun, ada prosedur yang harus diikuti agar tidak terjadi penumpukan. Berikut tata cara sekaligus harga tiketnya untuk wisatawan lokal dan mancanegara.
Wisatawan lokal yang hanya sampai di pelataran atau halaman Candi Borobudur, tiket masuknya Rp 50 ribu. Sedangkan untuk turis mancanegara 25 USD. Wisatawan lokal yang ingin naik ke candi harus membayar lagi Rp 70 ribu dan mendapatkan sandal upanat serta didampingi pemandu.
Adapun bagi turis mancanegara dikenakan tambahan Rp 80 ribu. Sandal upanat tersedia dari ukuran 36 sampai 45.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengunjung yang ingin naik ke candi, setelah membeli tiket masuk kemudian menuju ruang bagi turis mancanegara. Di ruangan itu pengunjung akan mendapatkan gelang sebagai barcode.
Didampingi pemandu, wisatawan lalu menuju lokasi pengambilan sandal upanat dan tas. Selanjutnya wisatawan boleh berjalan menuju pelataran candi.
Sebelum menaiki bangunan, wisatawan harus melalui proses scan barcode dulu dan mulai memakai upanat di selasar. Kemudian, wisatawan akan didampingi pemandu selama sekitar 1 jam. Setelah turun dari candi, ada scan barcode lagi.
"Animo wisatawan tinggi. Tadi sempat dijeda 30 menit karena posisi di candi sudah 150 (orang), yang jalan dari bawah lumayan. Khawatir terjadi penumpukan di halaman, nunggu kelamaan, terus yang di bawah ditahan dulu," kata General Manager Borobudur, Jamaludin Mawardi di Kantor Unit Borobudur, Rabu (22/3/2023).
Sampai pukul 14.18 WIB, Rabu (22/3), ada 667 wisatawan yang naik ke Candi Borobudur. Adapun kuotanya 1.200 orang per hari. Agar tak terjadi penumpukan wisatawan, sekali naik ke candi diberangkatkan 150 orang.
Di atas candi, para wisatawan itu tidak akan menumpuk di satu titik karena jalurnya berbeda-beda.
"Kalau terpantau ada 150 orang, yang mau naik ditahan dulu, setelah turun akan terhitung. Misal tadi naik 150 lalu turun 20, berarti posisinya ada 130 di atas. Sehingga 20 orang yang menunggu di bawah boleh naik," jelas Jamal.
![]() |
Wisatawan asal Prancis, Annjj mengaku sandal upanat yang dipakainya kurang nyaman karena keras dan tidak halus.
"Sandalnya kurang nyaman. Candinya oke, tapi panas. Penjelasan bagus (dari pemandu), saya pingin lebih tahu cerita relief," ujarnya.
Sudah dua kali Annjj naik ke Candi Borobudur. Kunjungannya yang pertama sudah cukup lama, saat itu dia tidak didampingi pemandu.
Adapun wisatawan lain asal Bandung, Geraldi mengaku sandal upanat yang dipakainya cukup nyaman.
"Nyaman untuk naik ke atas (pakai sandal), sama kayak sandal-sandal pada umumnya," kata Geraldi. Dia juga mengaku mendapat banyak informasi selama didampingi pemandu.
(dil/dil)