Pengelola Candi Borobudur mulai membuka kesempatan bagi wisatawan umum untuk naik candi mulai besok. Kesempatan itu terbuka baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
General Manager Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan pihaknya telah melaksanakan kajian lapangan tertutup periode 1 Maret sampai 15 Maret 2023. Setelah itu, dilakukan evaluasi dan hasilnya direspons positif.
"Dari hasil evaluasi kajian lapangan tertutup kemarin, sudah diputuskan untuk dilanjutkan kembali ke fase berikutnya. Fase berikutnya ini disebut kajian lapangan terbuka. Kenapa terbuka, pembedanya yang menjadi targetnya memperkenalkan dengan sistem reservasi, jadi baik on set maupun reservasi," kata Jamal kepada wartawan di Kantor Unit Borobudur, Senin (21/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kajian lapangan terbuka, kata Jamal, berlaku mulai 22 Maret 2023 sampai 14 April 2023. Hal ini sesuai dengan izin yang diberikan Dirjen Kebudayaan. Kemudian waktu naik menuju candi mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.
"Skema pembatasan waktunya di-inline-kan dengan pedomannya. Pedoman dari Dirjen Kebudayaan jam 9 naik candi baru dibuka, ikuti itu. Meskipun di lapangan wisatawan bisa datang sebelum jam 9, tapi kesempatan untuk naik ke monumen baru dibuka mulai jam 9 sampai 5 sore," sambung Jamal.
Bagi wisatawan yang menghendaki naik bangunan candi, lanjutnya, ada tambahan biaya untuk sandal upanat dan guide. Sebelumnya, mereka bisa melakukan pemesanan tiket melalui ticketcandi.borobudurpark.com.
"Untuk naik candi sekarang harus menggunakan sandal khusus disebut upanat dan didampingi oleh pemandu, maka yang naik candi ditambahkan biaya pengganti upanat sama guide. Kalau wisatawan domestik (tambah) Rp 70 ribu, kalau wisatawan mancanegara (tambah) Rp 80 ribu. Ini diperlakukan mulai besok," tuturnya.
Jamal mengatakan, kuota sesuai pedoman yang telah ditetapkan Dirjen Kebudayaan, wisatawan yang boleh naik ke Candi Borobudur dibatasi kuota 1.200 per hari. Para wisatawan boleh naik candi dengan durasi 1 jam.
"Subtansi penting sistem pembatasan ini adalah pada saat bersamaan di monumen candi yang 150 orang. Itu yang menjadi konsen supaya bisa diwujudkan dalam pengelolaan pengunjung di candi," sambung Jamal.
(ahr/sip)