Objek wisata Kali Talang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, hari ini ditutup. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi risiko jika terjadi erupsi Gunung Merapi ke arah timur.
"Dari BPBD sudah diinstruksikan kepada pengelola untuk ditutup. Khusus untuk objek wisata Kali Talang," ungkap Kapolsek Kemalang AKP Suharto kepada detikJateng di Kantor Desa Balerante, Minggu (12/3/2023).
Menurut Suharto, penutupan sudah sejalan dengan instruksi BPBD dan persetujuan pengelola Kali Talang. Setelah penutupan, lokasi akan dipatroli rutin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sudah ditutup kita akan patroli rutin bersama Koramil, Brimob, dan masyarakat. Tidak dijaga personel tapi nantinya ada relawan di sana," jelasnya.
Untuk objek wisata lainnya, terang Suharto, belum ditutup. Objek wisata Deles di Desa Sidorejo dan Girpasang di Desa Tegalmulyo belum ditutup.
"Untuk Deles pengunjungnya sedikit, dan jaraknya jauh dengan arah luncuran, begitu juga Girpasang. Kalau Kalo Talang berada di sekitar 3 kilometer sisi tenggara sehingga jika ada luncuran kita evakuasi," papar Suharto.
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto menjelaskan Kali Talang berada 4 kilometer dari puncak. Tahun 2010 lokasi tersebut juga terdampak langsung erupsi.
"Tahun 2010 sudah terdampak langsung sehingga sudah kesepakatan dengan pengelola ditutup sementara mulai hari ini. Kita sampaikan ditutup sementara karena melihat situasi," papar Nur kepada detikJateng.
Sementara itu Kades Balerante, Sukono mengatakan Kali Talang berada 3-4 kilometer dari puncak. Penutupan mulai hari ini sampai nanti situasi kondusif.
"Penutupan mulai hari ini, tapi belum ada surat dan hanya sifatnya imbauan. Kita minta masyarakat memahami kondisi saat ini, kita tidak tahu karena alam sulit diprediksi," jelas Sukono kepada detikJateng di kantornya.
Pantauan detikJateng di lokasi, meskipun ditutup tetapi masih ada belasan sepeda motor satu mobil pengunjung. Mereka datang karena belum mengetahui Kali Talang ditutup. Setelah Polsek, Koramil, Brimob datang ke lokasi memberikan imbauan dan pemahaman persuasif wisatawan akhirnya pulang.
Salah satu alasan pengunjung datang ke bukit yang berjarak sekitar 4 kilometer dari puncak Merapi itu karena menghindari hujan abu.
"Cari yang tidak hujan abu. Saya baru pertama kali ke sini," ungkap Heru, pengunjung asal Boyolali.
Heru yang datang bersama tiga rekannya mengaku mengetahui Merapi erupsi Sabtu kemarin.
Pengunjung mayoritas remaja. Mereka berfoto dengan latar belakang kawah Merapi yang terlihat jelas dari Kali Talang.
(rih/ahr)