Sakralnya Wisata Sendang Coyo, Tetenger Grobogan di Tengah Hutan

Sakralnya Wisata Sendang Coyo, Tetenger Grobogan di Tengah Hutan

Manik Priyo Prabowo - detikJateng
Senin, 23 Jan 2023 17:10 WIB
Sendang Coyo di kawasan hutan wilayah Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Sabtu (21/1/2023).
Sendang Coyo di kawasan hutan wilayah Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Sabtu (21/1/2023). Foto: Manik Priyo Prabowo/detikJateng
Grobogan -

Berada di kawasan hutan di Kabupaten Grobogan, Sendang Coyo bisa menjadi alternatif destinasi liburan. Uniknya, di sendang ini pengunjung hanya diizinkan berendam alias tidak berenang.

Sendang Coyo berada di wilayah Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon.

"Sebagai tetenger (penanda atau ciri) desa, Sendang Coyo menjadi sumber air warga. Kalau sendang utama ini dipakai berendam saja tidak boleh berenang," kata Kepala Unit BUMDes Pesona Desa, Desa Mlowokarangtalun, Budi Setiawan, saat ditemui detikJateng, Sabtu (21/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pengunjung ingin berenang bisa di kolam renang, kalau bermain air ala kadarnya bisa di saluran hilir," imbuh Budi.

Di Sendang Coyo terdapat dua kolam yang panjangnya sekitar 50 meter dan lebar sekitar 20 meter. Airnya jernih dan melimpah, panorama di sekitarnya masih alami.

ADVERTISEMENT

Budi menjelaskan, pengunjung Sendang Coyo wajib mengikuti aturan. Sebab, sendang utamanya menjadi tempat bagi warga untuk melakukan ritual pembasuhan atau memandikan pusaka. Maka itu berendam di kolam utamanya hanya diperbolehkan saat musim hujan dan bukan pada hari-hari menjelang tanggal 1 Suro (Tahun Baru Jawa).

Saat malam 1 Suro, Budi mengatakan, jumlah pengunjung sendang ini bisa mencapai lebih dari 5.000 orang.

"Sangat ramai dan pengunjung hampir semua melakukan pembersihan pusaka. Makanya saat malam 1 Suro dan musim kemarau dilarang berendam atau mandi di sendang utama," jelasnya.

Selain ramai dikunjungi saat malam Tahun Baru Jawa, Sendang Coyo juga sering dikunjungi wisatawan lokal tiap akhir pekan. Tiket masuknya Rp 5.000 per orang. Tarif parkirnya Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

"(Pengunjung) Terbanyak itu malam Jumat Legi Satu Suro dan malam Jumat Legi. Karena memang Sendang Coyo dipercaya sakral. Harus jaga sopan santun, kebersihan, hingga tutur kata yang baik," lanjutnya.

Menurut seorang pengunjung, Hanania Dwika, Sendang Coyo cocok untuk melepas penat setelah sepekan bekerja.

"Meski tak ada wahana airnya, anak-anak sudah cukup senang bermain air di sini. Kita juga bisa makan di gazebo, ada meja kursi buatan di bawah pohon rindang. Cocok buat liburan keluarga," ujar Hanania kepada detikJateng.




(dil/rih)


Hide Ads