Di tengah konflik antarsaudara di Keraton Solo, destinasi wisata sejarah itu masih menjadi daya tarik bagi wisatawan. Meskipun museum Keraton ditutup, tetapi pintu utama di Kori Kamandungan dibuka oleh Lembaga Dewan Adat (LDA).
Dari pantauan detikJateng, antrean wisatawan mengular di depan pintu Kori Kamandungan. Mereka mengantre untuk bisa masuk ke dalam Keraton. Bahkan wisatawan yang rela antre tidak hanya dari wilayah Solo Raya saja.
Melainkan juga dari luar Kota Solo, seperti dari Makassar. Salah satu pengunjung, Yunus asal Makassar mengaku penasaran dengan Keraton Solo. Meskipun, dirinya juga mendengar kabar kurang sedap di internal Keraton Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya memang sengaja mau ke Solo, jalan-jalan ke Solo. Ini ke keraton sama keluarga memang penasaran dengan keraton dan Puro Mangkunegaran," katanya ditemui di Keraton Solo, Rabu (28/12/2022).
![]() |
Dirinya mengaku penasaran dengan wisata Kota Solo usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar ngunduh mantu di Puro Mangkunegaran. Menurutnya, dengan dibukanya Keraton Solo hingga bisa masuk ke dalam menambah pengetahuan dirinya.
"Saya yang bukan orang Jawa sendiri jadi tahu sejarah. Ya harapan bisa dibuka terus," tuturnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Erlina warga Sragen, ini merupakan hal yang paling ditunggu. Pasalnya, selama ini untuk bisa masuk ke Keraton Solo harus lewat pintu samping.
"Apalagi ini gratis dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat," kata dia.
![]() |
Erlina mengatakan dengan masuk ke area Keraton Solo pengetahuannya mengenai sejarah Keraton Solo bertambah. Dia mengaku mendapat informasi Keraton Solo dibuka untuk umum dari media sosial."Kemarin tahu kalau Keraton buka dari sosial media," terangnya.
Sementara itu, Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA), KPH Eddy Wirabhumi mengatakan pintu Kori Kamandungan dibuka sejak kemarin, Selasa (27/12).
"Sejak kemarin tapi kami ada jam untuk masuk, dan dibatasi selama 15 menit bisa masuk ke dalam," pungkasnya.
(apl/ams)