.webp)
Konflik keluarga Keraton Solo yang kembali memanas ternyata berampak pada sektor pariwisata. Pihak Keraton menutup Museum Keraton Solo sampai waktu yang belum ditentukan.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dany Nur Adiningrat, mengatakan pariwisata keraton tutup sudah lebih satu pekan ini. Dirinya tak menampik penutupan museum ini karena adanya konflik keraton yang kembali memanas.
"Sudah lebih satu dari pekan ini museum di tutup. Tidak tahu sampai kapan ini," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (28/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan melihat situasi dan keamanan di Keraton Solo yang kurang kondusif sehingga memilih untuk menutup sementara Keraton Solo. Dirinya juga menyebut beberapa kejadian yang menjadi pertimbangan adanya penutupan.
"Itu beberapa yang menjadi pertimbangan seperti adanya dugaan kemalingan dan pemukulan," tuturnya.
"Ini imbasnya juga ke stabilitas keamanan, berarti ada apa di Surakarta? Untuk tiket masuk museum itu Rp 15.000, kalau rombongan Rp 10.000. Kalau untuk kepentingan penelitian gratis," pungkasnya.
Sementara itu, banyak wisatawan yang datang dari berbagai daerah kecele tidak masuk ke dalam Keraton Solo. Alhasil mereka hanya bisa berada di depan Keraton yakni di Kori Kamandungan.
Salah seorang wisatawan yang kecele, Choir, asal Magelang merasa kecewa karena tak bisa masuk ke Keraton Solo. Dirinya datang bersama anak dan istrinya sengaja datang ke Solo untuk menghabiskan waktu liburan akhir tahun.
"Ya sangat disayangkan sih, karena memang jauh-jauh ingin ke Keraton dan Puro Mangkunegaran," tuturnya.
"Ini pas liburan sekolah terus jalan-jalan ke Solo mau ke Keraton. Tapi sampai sini tutup," katanya.
(sip/aku)
