Berkunjung ke Solo tak lengkap rasanya bila tak mampir ke Kampung Kauman. Di Kampung Kauman ini ternyata tak hanya beken dengan kampung batik tapi juga tempat peribadatan yang legendaris alias legend.
Mengutip situs Surakarta.go.id, Rabu (2/11/2022), sejumlah tempat peribadatan umat Islam itu di antarnaya Masjid Sememen, Langgar Trayeman, dan Langgar Winongan. Tak hanya beribadah, kamu juga bisa belajar sejarah.
Masjid Sememen
Masjid ini merupakan pemberian atau wakaf dari Khatib bernama Sememi, di tahun 1890 Masehi. Masjid ini mulanya dikenal dengan sebutan Langgar Sememen, namun seiring berjalannya waktu namanya diubah menjadi Masjid Sememen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi Masjid Sememen ini ada di Jalan Trisula VI atau Jalan Trisula Nomor 40 Kauman. Masjid ini mulai dibangun pada 1311 lalu dengan gaya arsitektur Indies atau Belanda di atas tanah seluas 500 meter persegi.
Salah satu yang menarik adalah adanya menara azan menyerupai Panggung Sanggabuwana yang dimiliki Keraton Kasunanan Surakarta dengan bentuk heksagonal. Panggung Sanggabuwana ini memiliki makna arah mata angin dan empat unsur alam yaitu air, angin, api, dan tanah.
Langgar Trayeman
Langgar Trayeman ini berlokasi di Kampung Trayeman, Kauman. Bangunan ini merupakan wakaf dari Khatib Trayem yang menjabat paling lama sebagai abdi dalem khatib.
Untuk diketahui jabatan abdi dalem khatib ini merupakan warisan turun-temurun dari generasi sebelumnya hingga lima generasi. Jabatan abdi dalem Trayem sudah ada sejak zaman Keraton Kartasura, dan masih tetap ada sampai keraton berpindah ke Surakarta.
Langgar Trayeman ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2014 lalu. Keunikan langgar ini yakni merupakan salah satu langgar yang memiliki beduk dan kentongan.
Langgar Winongan
Langgar Winongan berlokasi di Kampung Winongan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon. Langgar ini dijuluki Langgar Winongan karena pernah ditinggali Khatib Winong, ulama Masjid Agung Surakarta dan Kraton.
Langgar Winongan ini terdiri dari dua bangunan utama, di antaranya bangunan yang saat ini digunakan sebagai tempat jemaah putri dan bangunan yang digunakan untuk jemaah laki-laki. Bangunan yang digunakan untuk jemaah putri dibangun pada tanggal 6 September 1972, sedangkan bangunan jemaah putra pada 25 Juli 1973.
Nah itulah tiga lokasi wisata religi di Kampung Kauman Solo. Semoga bermanfaat Lur!
(ams/sip)