Kata Bupati 'Nggak Punya Uang Nggak Usah Pergi', Wisata Karanganyar Masih Ramai

Kata Bupati 'Nggak Punya Uang Nggak Usah Pergi', Wisata Karanganyar Masih Ramai

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 12 Sep 2022 21:45 WIB
Wisata alam di Kabupaten Karanganyar.
Wisata alam di Kabupaten Karanganyar. (Foto: dok Disparpora Karanganyar)
Karanganyar -

Pernyataan Bupati Karanganyar Juliyatmono soal kenaikan harga BBM bersubsidi viral di media sosial. Yuli, sapaan akrabnya, menyebut masyarakat yang tidak punya uang, agar tidak bepergian sehingga tak perlu mengkhawatirkan dampak kenaikan harga BBM.

Pernyataan Yuli itu ternyata belum mempengaruhi sektor pariwisata di Kabupaten Karanganyar. Hingga akhir pekan kemarin, wisata di kawasan Gunung Lawu masih ramai dikunjungi masyarakat.

Salah satu pelaku wisata, sekaligus CEO The Lawu Grup, Parmin Sastro mengatakan pada awal tahun wisatawan sempat meningkat. Grafik kunjungan wisata sempat turun, karena ada kegiatan masyarakat pada bulan Agustus. Dan grafik kembali naik per awal September ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini masih normal. Efeknya belum terlihat. (Termasuk pernyataannya Bupati) belum terlihat, karena baru kemarin," katanya saat dihubungi detikJateng, Senin (12/9/2022).

DIwawancarai terpisah, Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata, Olahraga, dan Pemuda Kabupaten Karanganyar, Teguh Haryono mengatakan untuk harga tiket destinasi wisata di Karanganyar belum mengalami kenaikan. Termasuk harga sewa seperti wisata jeep, ATV, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

"Tapi memang mereka sudah berbicara dengan kami untuk ancang-ancang menaikan tarif. Karena mereka sudah mulai merasakan kenaikan BBM bersubsidi," kata dia.

Pihaknya juga telah melakukan pendataan pelaku wisata yang berkaitan dengan transportasi di Kabupaten Karanganyar. Data itupun akan dilaporkan ke Dispora Provinsi Jawa Tengah, dengan harapan mereka mendapatkan subsidi.

Hal itu dilakukan untuk mempertahankan tarif diawal kenaikan harga BBM bersubsidi ini. Namun itu hanya strategi jangka pendek. Sebab, jangka panjangnya, harga tiket wisata tetap akan disesuaikan.

"Kami juga meminta pelaku wisata, apabila mereka masih bisa mengcover kenaikan BBM ini, dan mereka tidak merugi, jangka pendeknya (tarif) dipertahankan dulu," ucapnya.

Dengan mempertahankan tarif wisata ini, dia berharap kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karanganyar bisa stabil. Sebab, kenaikan tarif ini dikhawatirkan akan berimbas pada jumlah kunjungan wisatawan.

"Kunjungan wisata masih normal. Mungkin setelah 1 bulan ke depan baru bisa kita lihat grafiknya, apakah cenderung naik, turun, atau datar," pungkasnya.

Komentar Bupati Yuli viral di medsos. Simak di halaman selanjutnya...

Komentar Yuli Viral di Medsos

Sebelumnya diberitakan, video komentar Yuli berdurasi 28 detik tersebut viral di media sosial. Diketahui, video tersebut diambil pada Selasa (30/8) malam di halaman Kecamatan Colomadu. Yuli mengatakan pernyataan tersebut disampaikan spontan.

"Opo maneh pemerintah ki rencanane arep ngunggahne Pertalite. Munggah karepe ra karepe, wong ndek wingi tuku yo iso, ora sah ditanggapi ribet-ribet ya, ngono. (Apalagi pemerintah ini rencananya akan menaikkan harga Pertalite. Naik ya biar naik, kemarin juga bisa beli. Nggak usah ditanggapi ribet-ribet ya? Gitu)," ujar Yuli dalam video, dikutip detikJateng, Senin (12/9).

Yuli kemudian melanjutkannya dengan gurauan yang memang menjadi gaya khas politisi Partai Golkar ini. Dia mengatakan agar masyarakat tidak perlu pergi jika tidak punya uang.

"Wah kok ra duwe duit? Ora usah lungo. Ngono kan penak to, turu neng ngomah, nyetel campursari. Luwe? Adus, ngono kok repot. (Wah kok nggak punya uang? Nggak usah pergi, gitu kan enak, tidur di rumah, mendengarkan campursari. Lapar? Mandi, gitu kok repot)," kata Yuli disambut tawa hadirin.

Penjelasan Bupati Karanganyar

Yuli menjelaskan dirinya berniat memberi motivasi kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir dengan kenaikan harga BBM.

"Itu motivasi, mendinginkan keadaan. Cara menanggapinya tidak boleh emosional. Hidup ini harus disyukuri dalam posisi apa pun," kata Yuli kepada wartawan, Senin (12/9).

"Ini kan psikologi orang dengan beban ekonomi berat tidak boleh ditambahi beban pikiran yang berat-berat," ujarnya.

Dia pun menyebut bahwa pemerintah pun tak akan tinggal diam ketika harga BBM naik. Masyarakat yang kurang mampu, menurut dia, akan mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Negara ini nggak mungkin akan membiarkan warganya sulit. Semua pasti dibantu, diatasi, apalagi kebutuhan pangan," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads