Sekitar 200 orang penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat akan melakukan ruwat bumi di Borobudur, Kabupaten Magelang. Kegiatan tersebut akan dilangsungkan pada bulan September mendatang dalam rangkaian G20.
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Sjamsul Hadi mengatakan pada bulan September kegiatan G20 mengundang pemangku adat yang berada di wilayah barat, tengah, dan timur. Mereka diundang untuk melakukan ruwat bumi agar dijauhkan dari mara bahaya, penyakit dan lain sebagainya.
"Kami undang ke sini (Borobudur) pemangku-pemangku adatnya untuk berdialog bertemu sehingga budaya spiritual nusantara ini bisa mengangkat ke permukaan sebagai upaya turut menjaga keberlangsungan kehidupan. Dengan adanya ruwat ini kiranya mendapat berkah dari sang pencipta, supaya bumi ini dijauhkan dari mara bahaya, penyakit sehingga nantinya keberlanjutan melalui jalan kebudayaan yang berasal dari inisiatif masyarakat tersebut," kata Sjamsul kepada wartawan di Balkondes Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (22/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 200 perwakilan masyarakat adat tersebut, katanya, perwakilan dari Sumatra, Kalimantan, NTT, Sulawesi, dan Papua. Nantinya akan melakukan dialog di salah satu balkondes di kawasan Borobudur.
"Kalau total dengan masyarakat adat itu 200, di situ tiap-tiap perwakilan dua orang. Yang satu tahu benar berkaitan dengan budaya spiritual, nanti di salah satu balkondes di kawasan Borobudur kita bisa berdialog bersama, bertukar informasi, bertukar pikiran," ujarnya.
"Ada perwakilan dari wilayah Sumatra, Kalimantan, NTT, Sulawesi dan juga Papua. Selama bulan Januari sampai sekarang, mereka sudah menyelenggarakan ritual-ritual di daerah asalnya masing-masing. Dari para pemangku ada tersebut kami undang perwakilannya dua orang ke Borobudur nanti," tuturnya.
Ritual ruwat bumi, katanya, akan dilangsungkan tanggal 12 sampai 13 September. Dalam rangkaian ini nantinya juga akan dilangsungkan kirab budaya dari Candi Pawon menuju Candi Borobudur.
"Kegiatan ruwat bumi tanggal 12-13 September di Borobudur. Ini kiranya nanti dunia bisa melihat dengan kehadiran menteri-menteri di bidang kebudayaan. Ini membangun komitmen bersama, tidak hanya di Indonesia, harapan menjadi sebuah gerakan di seluruh dunia sesuai kearifan masing-masing," ujar Sjamsul.
"Untuk rangkaian kalau dari budaya spiritual itu sejak tanggal 10 sampai 13 (September). Ini terus ada beberapa kegiatan dari daya desa itu melalui desa pemajuan kebudayaan dan juga kirab budaya sampai Borobudur. Dari Candi Pawon ke Borobudur," pungkasnya.
(rih/sip)