Film KKN di Desa Penari masih ramai diperbincangkan dan jadi salah satu film terlaris. Bicara soal desa yang dikenal dengan penari dan tarian, ternyata ada Desa Menari di Jawa Tengah. Di mana tepatnya?
Dikutip dari website Pemprov Jateng, Jumat (20/5/2022), Desa Menari berada di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, di lereng Gunung Telomoyo. Suasana di Desa Menari yang asri dan sejuk memiliki pesonanya tersendiri.
Di Desa Menari, terdapat bangunan pendapa yang tak pernah sepi dari aktivitas seni warga setempat. Seperti pada Rabu (18/5) kemarin, tampak sejumlah anak memainkan gamelan dengan latar dindingnya bertulis 'Desa Menari'. Sementara itu terdapat tiga anak laki-laki yang menari seirama dengan musik gamelan yang mengiringinya.
Sesekali mereka tertawa riang saat ternyata ada salah gerak atau nada. Tampak juga ada beberapa anak lain yang menonton.
Pengelola Desa Menari, Tresno, mengungkap ternyata Desa Penari sempat terkena imbas saat cerita KKN di Desa Penari viral di media sosial pada medio 2019 lalu.
"Sampai saat ini belum (belum ada dampak) ya. Tapi waktu dulu awal-awal viral KKN di Desa Penari di media sosial, kita merasakan dampaknya juga. Banyak orang yang searching. Artinya kunjungan kita meningkat," ungkap Kang Tresno, sapaan akrabnya.
Saat itu ada banyak yang datang ke Desa Menari karena mengira lokasi tersebut merupakan tempat cerita KKN yang saat itu viral. Namun kunjungan ketika itu menurun karena pandemi COVID-19 melanda. Sehingga, aktivitas wisata di Desa Menari berhenti selama dua tahun.
Kang Tresno menjelaskan nama Desa Menari memang diambil dari kata tari. Sebab kegiatan tari merupakan aktivitas yang telah dilakoni warga desa secara turun-temurun di daerah tersebut.
"Secara sempit (kata Menari) secara turun temurun di Desa Tanon ini adalah pelestari tari rakyat. Secara lebih luas, kata 'Menari' adalah akronim dari menebar harmoni, merajut inspirasi, menuai memori," jelasnya.
Kang Tresno menuturkan, desa wisata itu telah terbentuk pada 2009, dengan nama Desa Wisata Tanon. Kemudian, konsep penamaan berubah memjadi Desa Menari muncul pada 2012.
Sekilas tentang Desa Menari, dia mengungkap ada pantangan untuk tak buang hajat di sendang. Namun larangan itu bukan terkait mitos melainkan karena airnya dikonsumsi warga.
"Kalau ada pantangan tidak boleh A, tidak boleh B, C, D. kalau saya memandangnya itulah konsep pelestarian orang orang zaman dahulu. Pantangan itu sebenarnya untuk pelestarian alam," sambungnya.
Desa Menari memiliki konsep laboratorium sosial dalam pengembangan wisatanya. Yakni, bergerak di ranah konservasi masyarakat, dolanan tradisional dan kesenian lokal.
Konsep laboratorium sosial itu kemudian dikemas, menjadi aktivitas wisata, dengan beberapa paket wisata. Misalnya, paket outbond desa, paket sinau urip desa, paket wisata jeda hidup, dan lainnya.
Paket wisata itu berlangsung berdasarkan pada aktivitas masyarakat desa. Seperti kegiatan merumput, memberi makan sapi, memerah susu sapi, hingga mengolah susu sapi. Ada pula mengolah lahan pertanian sampai panen, dolanan tradisional dan kesenian.
"Kita kemas menjadi paket paduan wisata pembelajaran di Desa Wisata Menari ini," imbuhnya.
Desa ini juga ternyata tidak menerima tamu setiap hari. Wisatawan harus memesan dulu, kemudian menentukan paket wisata yang diinginkan dan memilih waktu berwisata.
(sip/sip)