Dinas Pariwisata (Dispar) DIY menyayangkan aksi klithih di Jogja yang kembali terjadi bahkan hingga memakan korban jiwa. Jika tak segera ditanggulangi, kejahatan jalanan ini dikhawatirkan bisa mencoreng citra pariwisata DIY.
"Tentu ini kondisi yang menurut kami kontraproduktif dengan apa yang dilakukan oleh sektor pariwisata yang harus mengedepankan hospitality, keramahan, keamanan, kenyamanan bagi wisatawan," ucap Kepala Dispar DIY Singgih Raharja saat ditemui di Kulon Progo, Selasa (5/4/2022).
"Saya berharap ini ditindak tegas. Karena kalau tidak ditindak tegas saya kira nanti berterusan ya, dan ini harus ada upaya-upaya tidak hanya dibebankan pada pemerintah, tapi juga masyarakat," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singgih mengatakan munculnya fenomena klithih di DIY dan sudah ada sejak lama dikhawatirkan menurunkan minat wisatawan berkunjung ke DIY. Pasalnya wisatawan jadi takut dan merasa tidak aman.
"Saya yakin wisatawan juga akan merasa tidak aman, tidak nyaman ya untuk berkunjung ke Jogja," tuturnya.
Di sisi lain, pihaknya sudah berupaya menciptakan iklim yang nyaman dan aman bagi wisatawan. Tapi dengan adanya aksi klithih, diakui Singgih, membuat upaya-upaya Dispar seakan susah terwujud dan karena itu kejahatan jalanan harus segera dibasmi sampai tuntas.
"Maka kami dari sektor pariwisata ini merupakan suatu hal yang kontraproduktif. Selagi kami di stakeholder pariwisata menjaga betul kondisi situasi Jogja supaya aman, nyaman dikunjungi sementara ada kelompok tertentu yang kemudian melakukan kejahatan jalanan seperti itu dan ini tegas melawan hukum, dan memang harus kemudian dibasmi secara tuntas supaya tidak terulang lagi," ucapnya.
Seperti diketahui, aksi klithih menewaskan seorang pelajar di Jogja. Kejadian berlangsung pada Minggu (3/4) dini hari di lokasi yang merupakan perbatasan Kabupaten Bantul dan Kota Jogja, tepatnya di Jalan Gedongkuning.
Korban inisial D (18) merupakan anak salah satu anggota DPRD Kebumen. Kejadian bermula saat korban yang dibonceng oleh rekannya tiba-tiba dihantam dengan gir hingga terseret sejauh 20 meter dari lokasi dia dihantam. Usai kejadian ini korban sempat dibawa ke RSPAU dr Hardjolukito, tapi nyawanya tak tertolong.
(rih/ahr)