Sejuknya Umbul Siblarak Klaten, Wisata Air Baru di Tengah Persawahan

Sejuknya Umbul Siblarak Klaten, Wisata Air Baru di Tengah Persawahan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 20 Mar 2022 11:30 WIB
Tempat wisata Umbul Siblarak di Polanharjo, Klaten.
Tempat wisata Umbul Siblarak di Polanharjo, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Umbul Siblarak merupakan salah satu destinasi wisata pemandian di Kecamatan Polanharjo, Klaten. Meski belum sepopuler Umbul Ponggok atau Umbul Manten, kolam mata air ini menawarkan suasana yang sejuk dan eksotis.

Namun, siapa sangka, tempat wisata itu dulunya merupakan lahan kas desa yang tak produktif.

Umbul Siblarak, berada di wilayah Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo. Letaknya berada jauh dari jalan raya dan di tengah persawahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk sampai ke kolam renang buatan itu, pengunjung harus melintasi sawah sekitar setengah kilometer dari jalan raya Tegalgondo-Janti. Jalan desa dengan rumbai tumbuhan menjalar yang dibuat lengkung menjadi peneduh bagi wisatawan yang berkunjung.

Setelah melintas jalan menurun, Umbul Siblarak yang berada di bawah persawahan akan terlihat. Dua kolam cukup besar yang dominan warna biru laut terbentang.

ADVERTISEMENT

Di sisi utara umbul ada jalan setapak pertanian yang digunakan petani ke sawah. Pepohonan trembesi besar menjadikan kawasan umbul teduh tanpa atap.

Di lereng berbukit utara kolam dibangun rumah joglo sebagai aula, gazebo ditemani warung-warung kopi dan makanan kecil. Rimbunnya pohon membuat sinar matahari hanya samar terlihat.

Udara sejuk persawahan dengan mudah dicecap sambil berenang atau duduk minum kopi di taman. Meskipun terik, kawasan Umbul terasa teduh dengan gemericik air dari Umbul Manten yang menjadi suplai utama kolam.

Tempat wisata Umbul Siblarak di Polanharjo, Klaten.Deretan warung di objek wisata Umbul Siblarak di Polanharjo, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Direktur Bumdesa Sinergi Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Hartoyo menjelaskan Umbul Siblarak merupakan umbul baru. Lokasi umbul awalnya tanah kas desa yang tidak produktif.

"Itu lahan kas desa yang tidak produktif awalnya. Cuma ditanami padi, kemudian dibuat kolam," ungkap Hartoyo, Sabtu (19/3/2022) pagi.

Dijelaskan Hartoyo, pembangunan umbul itu tidak terlepas dari rintisan Kampung Dolanan tahun 2017. Saat itu yang ada hanya fasilitas outbound tetapi tidak ada kolam renangnya.

"Setelah outbound tidak ada kolam untuk jeguran (renang), ke Umbul Manten juga jauh sehingga dibangun Umbul Siblarak dengan biaya dana desa," papar Hartoyo.

Akhirnya, sambung Hartoyo, dibuatlah Umbul Siblarak dengan memanfaatkan air limpahan Umbul Manten yang besar. Air dialirkan dengan pipa ke dalam dua kolam Siblarak.

"Umbul Siblarak ada dua kolam, air merupakan air mengalir dari Umbul Manten. Dilengkapi juga dengan fasilitas lain untuk wisatawan perseorangan atau rombongan," imbuh Hartoyo.

Setelah dioperasikan sekitar 2019, jelas Hartoyo, pengunjung semakin ramai. Tidak hanya warga lokal Klaten tetapi banyak dari luar kota dengan tiket Rp 8.000.

Tempat wisata Umbul Siblarak di Polanharjo, Klaten.Tempat wisata Umbul Siblarak di Polanharjo, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Kapasitas pengunjung di Siblarak sekitar 2.000 orang. Tapi awal pandemi COVID-19 jumlah dibatasi dan sekarang pengunjung mulai ramai lagi, ada dari Jatim, Jakarta tapi paling banyak Solo Raya," tambah Hartoyo.

Sekretaris Bumdesa Sinergi Desa Sidowayah, Edi Anggoro Sidik menjelaskan karena lahan merupakan lahan tidak produktif, pengalihan menjadi objek wisata lebih mudah. Hal itu sesuai target jadi desa wisata.

"Awalnya kita ingin kemandirian desa, target 2020 jadi desa wisata. Setelah ada penyerahan pengelolaan tanah kas ke Bumdesa, muncul penggalian potensi," papar Edi.

Setelah itu, dibuat kampung dolanan dan disusul Umbul Siblarak 2017 dibangun dan operasional 2019. Karena tidak produktif alih fungsi lebih mudah.

"Karena lahan tidak produktif alih fungsi lebih mudah, kalau lahan itu produktif akan sulit. Selama ini air juga tidak pernah kering karena Umbul Manten juga tidak pernah kering," jelas Edi.

Pengelola Umbul Siblarak, Alwan menjelaskan air utama Umbul Siblarak dari Umbul Manten yang debit sekitar 5.000 liter per detik. Air dialirkan dengan pipa 10 inci.

"Pipa saluran airnya 10 inci dari umbul Manten, luasan total kawasan 2,5 hektare. Dulunya lokasi ini blok sawah desa," terang Alwan.




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads