Curhatan pengunjung Tamansari Yogyakarta yang ditarif Rp 250 ribu karena membawa kamera pro. Putri bungsu Raja Keraton Yogyakarta GKR Bendara pun menjelaskan tarif itu sudah berlaku lama.
Mengutip situs kratonjogja.id, Selasa (15/3/2022), Tamansari memiliki arti taman yang indah. Taman ini dibangun pada era Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 1758 M.
Berikut fakta-fakta tentang Tamansari:
1. Dibangun pada 1758 M
Pembangunan Tamansari dimulai pada 1758 M yang ditandai dengan candra sengkala 'Catur Naga Rasa Tunggal' yang menunjuk tahun 1684 Jawa. Sengkalan ini bisa diartikan sebagai empat naga satu rasa yang bisa ditemukan di Gapura Panggung. Kemudian kompleks bangunan diselesaikan pada 1765 M atau tahun 1691 Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Dijuluki Water Kasteel dan The Fragrant Garden
Tamansari dijuluki water kasteel karena kolam-kolam dan unsur air yang mengelilinginya. Disebut juga sebagai The Fragrant Garden karena pohon-pohon dan bunga-bunga yang harum ditanam di kebun-kebun sekitar bangunan.
3. Dibangun di atas tanah seluas 10 hektare
Tamansari memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan 57 bangunan di dalamnya. Bangunan-bangunan tersebut berbentuk gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan, pulau buatan, masjid, dan lorong bawah tanah.
4. Didesain arsitek Portugis
Ide pembangunan Tamansari ini berdasarkan gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Kemudian gambaran teknis Tamansari dikerjakan seorang berkebangsaan Portugis yang diduga datang dari Gowa, Sulawesi. Arsitek asal Portugis ini dikenal sebagai Demang Tegis, kemudian pimpinan proyek pembangunan Tamansari dipegang oleh Tumenggung Mangundipuro yang kemudian digantikan oleh Pangeran Notokusumo.
5. Didirikan di atas Umbul Pacethokan
Tamansari dibangun di atas mata air yang dikenal sebagai Umbul Pacethokan. Di kompleks Tamansari terdapat dua buah danau buatan, disebut sebagai segaran. Satu berada di sisi timur dengan pulau buatan di tengahnya yang bernama Pulo Gedhong, dan satu berada di sisi barat dengan pulau buatan di tengahnya yang bernama Pulo Kenanga. Kedua segaran ini dihubungkan dengan sebuah kanal yang memotong lorong penghubung Plataran Magangan dan Plataran Kamandhungan Kidul. Kebun berisi aneka tanaman buah tumbuh rimbun mengapit kanal tersebut.
6. Tak hanya tempat rekreasi tapi juga pertahanan dan religi
Fungsi pertahanan tampak pada tembok keliling yang tebal dan tinggi, gerbang yang dilengkapi tempat penjagaan, dan bastion atau tulak bala sebagai tempat menaruh persenjataan. Selain itu terdapat beberapa urung-urung atau jalan bawah tanah yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Juga posisi bangunan Pulo Kenanga yang tinggi, diduga difungsikan sebagai tempat peninjauan apabila musuh datang.
Fungsi religi ditunjukkan dari adanya bangunan Sumur Gumuling dan Pulo Panembung. Sumur Gumuling yang berbentuk melingkar difungsikan sebagai masjid, sedang Pulo Panembung digunakan oleh Sultan sebagai tempat untuk bermeditasi. Kedua bangunan ini berada di tengah kolam Segaran, tampak menyembul di tengah bentangan air yang luas.
7. Pintu masuk Tamansari mulanya menghadap ke barat
Bangunan awal Pesanggrahan Tamansari mulanya menghadap ke barat sehingga lorong bagian depan terletak di sebelah selatan Plengkung Jagabaya (Plengkung Tamansari). Kemudian segarannya memiliki lorong depan lurus ke utara sampai di Plengkung Jagasura (Plengkung Ngasem). Sebagai tempat wisata, kini pintu masuk ke kompleks ini berubah ke arah timur menggunakan pintu yang dahulunya merupakan pintu belakang.
8. Pernah rusak dan terbengkalai dihantam gempa 1867
Tamansari pernah mengalami kerusakan cukup parah dan terbengkalai karena dihantam gempa pada 1867. Pada era itu banyak penduduk membangun hunian di antara bekas kebun dan puing bangunan Tamansari.
9. Direnovasi pada 1977
Bangunan Tamansari akhirnya mulai direnovasi sejak 1977. Beberapa bangunan yang tertimbun dibongkar. Namun hanya sedikit sekali bagian dari bangunan Tamansari yang bisa diselamatkan.
Gempa besar terjadi lagi di wilayah Yogyakarta pada tahun 2006. Gempa tektonik yang berkekuatan 5,9 SR ini sekali lagi membawa kerusakan pada Tamansari. Proses renovasi dan revitalisasi kembali dilakukan, beberapa bangunan diperbaiki, diperkuat, dan dilapis ulang.
(ams/ahr)