Sampah Pendaki Merbabu Diperiksa, Kini Puntung Rokok pun Dihitung

Sampah Pendaki Merbabu Diperiksa, Kini Puntung Rokok pun Dihitung

Ragil Ajiyanto - detikJateng
Minggu, 06 Mar 2022 18:23 WIB
Relawan dan petugas mengecek sampah pendaki yang turun dan sampai di Pos pintu pendakian Selo
Relawan dan petugas mengecek sampah pendaki yang turun dan sampai di pos pintu pendakian Selo. Foto: Ragil Ajiyanto/detikJateng
Boyolali -

Tumpukan sampah di Pos 2 jalur Suwanting Gunung Merbabu viral di media sosial beberapa hari lalu. Agar kejadian itu tak terulang, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) mengecek sampah para pendaki.

Seperti terlihat di pintu pendakian jalur Selo, Boyolali, atau di kantor Resort Selo BTNGMb. Semua barang bawaan pendaki dicek dan dihitung ulang, termasuk sampah-sampahnya saat tiba di pos pintu jalur pendakian. Bahkan, sampah berupa puntung rokok pun juga dihitung satu per satu.

"Pendaki sebelum berangkat kita ceklist sampahnya. Kita periksa satu-satu sampahnya, dia bawa sampah apa saja, itu semua kita catat. Nanti begitu turun kita cocokkan. Sampah yang dibawa turun cocok nggak waktu dibawa naik. Kalau nggak cocok kita kasih sanksi," kata Kepala Resort Selo BTNGMB, Sutopo Yuwono, kepada detikJateng Minggu (6/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di pos tersebut, semua pendaki yang akan naik ke Merbabu mesti melalui proses administrasi. Sebelum naik, seluruh barang bawaan setiap pendaki diperiksa dan dicatat. Hal itu untuk memastikan kelengkapan peralatan yang dibawa pendaki, termasuk logistik dan potensi sampah yang ditimbulkan.

Pendaki juga diminta membawa seluruh sampahnya turun. Termasuk barang-barang kecil, seperti puntung rokok, bungkes permen dan kertas tisu.

ADVERTISEMENT

"Apa yang dibawa naik, harus dibawa turun. Semua harus dibawa turun, sekecil apapun semua kita cek. Mulai dari rokok, sampai plastik mie instan, madu, permen, kita cek," ujar Sutopo.

Pantauan detikJateng di Pos Resort Selo, sekelompok pendaki yang baru turun langsung mengumpulkan sampah mereka di atas satu alas. Petugas kemudian mulai mengitung satu-persatu item sampah itu, dicocokkan dengan daftar bawaan mereka saat hendak naik.

Misalnya, mi instan. Saat naik mereka membawa berapa bungkus. Setelah turun dihitung lagi berapa bungkus yang tersisa. Mi instan yang belum dikonsumsi itu kemudian dijumlahkan dengan sampah plastik mi yang mereka bawa turun, jumlahnya harus sama dengan daftar bawaan sebelum mendaki.

Begitu juga dengan plastik bekas bungkus madu, tisu bekas, botol air, hingga puntung rokok pun dihitung. Jika, ada yang kurang maka pendaki akan diberi sanksi berupa pembelian kantong plastik sampah.

Menurut Sutopo, pihaknya sudah menyiapkan tempat sampah untuk pengelolaannya. Sampah-sampah pendaki itu akan dipilah-pilah. "Kita harapkan nggak ada sampah diatas (Merbabu)," tandasnya.




(dil/ahr)


Hide Ads