Sekitar 600 orang yang terlibat dalam pemugaran Candi Borobudur periode 1973-1983 akan diabadikan namanya dalam sebuah prasasti. Prasasti ini berada di Kenari Candi Borobudur.
Candi Borobudur sendiri telah dua kali dilakukan pemugaran. Pertama pada tahun 1907-1911 yang dilakukan Theodoor Van Erp. Kemudian, pemugaran kedua dilakukan tahun 1973-1983 oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO.
Dalam pemugaran kedua selama 10 tahun tersebut, ada sekitar 600 orang yang terlibat. Untuk itu, nama-nama pelaku pemugaran Candi Borobudur tersebut diabadikan sebagai bentuk penghargaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun 600 nama tersebut dibuatkan prasasti, termasuk pula orang dari UNESCO. Prasasti saat ini sudah jadi dan berada di Kenari Candi Borobudur.
![]() |
Prasasti ini masih ditutup dengan terpal. Sedangkan nantinya siapa yang meresmikan belum diketahui.
"Ini gagasan Pak Dirjen (Hilmar Farid) sebenarnya untuk memberikan penghargaan kepada para pelaku pemugaran yang kedua. Nah ini rencana siapa yang meresmikan, kami belum tahu persis, ini sudah jadi. Itu kan masih kosong belum kita bubuhkan namanya (yang meresmikan)," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati kepada wartawan di Candi Borobudur, Rabu (9/2).
Wiwit mengatakan, pemugaran kedua diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Februari 1983. "Sudah kami sampaikan Pak Dirjen mohon nanti yang meresmikan siapa. Tapi kalau melihat prasasti yang sebelum dipugar Pak Presiden, yang sesudah Pak Presiden, kalau selama pemugaran Pak Presiden lagi itu menurut saya itu bagus," tuturnya.
Wiwit menambahkan, 600 nama pelaku pemugaran tersebut telah berjasa sehingga Candi Borobudur bisa berdiri megah. "Penghormatan Pak Dirjen kepada pelaku pemugaran yang telah berjasa yang dulunya Candi Borobudur seperti itu kondisinya bisa menjadi berdiri megah seperti ini," pungkasnya.
(aku/aku)