Tak Ada Keramaian saat Perayaan Imlek di Kelenteng Welahan Jepara

Tak Ada Keramaian saat Perayaan Imlek di Kelenteng Welahan Jepara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 26 Jan 2022 20:20 WIB
Umat Kelenteng Welahan merayakan Imlek tanpa keramaian.
Perayaan Imlek di Jepara digelar tanpa keramaian. (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Jepara -

Perayaan Tahun Baru Imlek di Kelenteng Welahan, Kabupaten Jepara yang merupakan salah satu kelenteng tertua di Indonesia, digelar secara sederhana. Tidak ada kerumunan saat acara perayaan Imlek tahun ini.

Pantauan detikJateng di lokasi, Rabu (26/1) pukul 16.00 WIB, umat Kelenteng Welahan tengah melaksanakan sembahyang Konggco Shang Ang. Pelaksanaan ibadah itu pun diikuti beberapa umat dari Jepara dan sekitarnya.

Ibadah ini adalah salah satu tradisi warga Tionghoa menjelang Tahun Baru Imlek. Acara dimulai dari Kelenteng Dewa Bumi. Peserta ibadah terlihat bersembahyang dengan khidmat dan menerapkan protokol kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu mereka kemudian melaksanakan sembahyang Konggco Shang Ang di Kelenteng Dewa Langit yang lokasinya berjarak sekitar 100 meter.

"Acara ini sudah dalam menjadi tradisi di tempat ibadah kita di Kelenteng Welahan. Setelah bersih-bersih kemarin dilanjutkan dengan mengantarkan Toa Pekong naik. Itu dalam arti para dewa yang disembah kita itu," kata Ketua Kelenteng Welahan, Didi Sugandi kepada wartawan ditemui di lokasi, Rabu (26/1/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, perayaan Tahun Baru Imlek ini digelar secara sederhana. Tidak ada keramaian atau pun arak-arakan saat perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 1 Februari 2022. Acara dimulai dengan membersihkan kelenteng, baik Kelenteng Dewa Langit dan Dewa Bumi pada hari Minggu (23/1) dan Senin (24/1) kemarin.

"Untuk Imlek tidak ada acara apa-apa, terlebih di sini ada pandemi COVID-19 dan selama ini juga tidak pernah ada acara apa-apa saat hari Imlek," ujar Sugandi.

Dia mengatakan momen Tahun Baru Imlek bagi warga Tionghoa di Welahan, Jepara adalah berkunjung kerabat yang lebih tua. Menurutnya tahun ini dirasa lebih meriah dibandingkan tahun lalu, karena masyarakat sudah menerima vaksin COVID-19.

"Yang ada malahan tradisinya kita silahturahmi ke kerabat yang dianggap lebih tua, dalam arti paman, bibi kakek gitu," jelas dia.

"Meriahnya di sini kalau Imlek seperti sembahyang biasa, tidak ada acara diagendakan. Lebih banyak masyarakat silahturahmi kerabat yang lebih tua," sambungnya.

Disebut acara atraksi barongsai pun tidak ada. Pihaknya khawatir jika ada atraksi barongsai akan menimbulkan kerumunan. Apalagi kondisi kini tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.

"Barongsai ini juga tidak ada, bagaimana pun ini pandemi. Kita khawatirkan memancing kerumunan," ungkapnya.




(bai/sip)


Hide Ads