Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan program pengembangan wisata baru bernama Sambanggo. Lewat program ini, masyarakat bisa menciptakan wisata anyar dengan bantuan fasilitas dari pemerintah.
"Hari ini adalah kick off program Dinas Pariwisata Kulon Progo di tahun 2022, yang diawali dengan Sambanggo. Bedah wisata Sambanggo ini sebenarnya adalah kegiatan untuk membersamai masyarakat yang saat ini sedang ingin membuat destinasi wisata baru, maka Watu Lempeng ini salah satunya yang kita geber di kesempatan pertama tahun 2022 ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito dalam peluncuran program Sambanggo di objek wisata Watu Lempeng, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, Jumat (21/1/2022).
Joko menjelaskan program ini mendapat dukungan dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY dan dalam pelaksanaannya bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra Dispar. Joko menyebut bahwa program ini jadi upaya untuk membantu lahirnya wisata-wisata baru hasil swadaya masyarakat di Kulon Progo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi program ini untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk mengembangkan destinasi wisata yang sesungguhnya titik-titiknya itu punya potensi, hanya belum terpoles, belum tergarap sehingga kita masuk agar memantik semangat mereka agar lebih giat lagi," ujarnya.
Joko mengatakan masyarakat yang masuk program ini akan mendapat sejumlah bantuan baik berupa materi maupun non-materi. Bantuan itu meliputi fasilitas penunjang wisata seperti pembangunan tempat ibadah, seperangkat alat kebersihan, tong sampah, serta alat pelindung diri (APD) berupa masker untuk mengantisipasi penularan COVID-19. Selain itu pengelola wisata juga dibantu dalam hal pembersihan lokasi wisata agar lebih layak dikunjungi.
"Jadi di program ini ada kegiatan kerja bakti untuk bersih-bersih dan penataan lingkungan, difasilitasi dengan penyiapan konsumsi, kemudian kita siapkan pakaian lapangan juga ada uang transport untuk para peserta, sehingga dengan kegiatan ini selain bertujuan membuat destinasi lebih bersih dan tertata juga bisa menyentuh masyarakat berupa imbalan dari hasil jerih payah mereka," ucapnya.
Untuk bisa ikut program Sambanggo ini, ada dua cara. Pertama bisa mengajukan proposal langsung ke Kantor Dispar Kulon Progo yang isinya memuat beberapa hal, di antaranya kelaikan tempat jadi destinasi wisata serta adanya SDM pendukung. Kedua berdasarkan hasil pendataan Dispar sendiri.
"Jadi kami selalu melakukan survei terlebih dahulu. Kami punya data-data terhadap pergerakan-pergerakan masyarakat di sektor pariwisata. Jadi kadang-kadang tidak usah meminta tetapi jika kami melihat potensi satu titik bisa dikembangkan maka kita lah yang akan melakukan pendekatan ke sana. Jadi bisa dua cara, usul lewat proposal atau kami memandang ini memang layak dikembangkan," terang Joko.
Ditemui di lokasi yang sama, Ketua Pengelola Wisata Watu Lempeng, Susilo menyampaikan terima kasih karena destinasi wisata yang dikelolanya dapat bantuan program Sambanggo. Dengan adanya program ini diharapkan Watu Lempeng yang baru beroperasi sekitar setahun belakangan ini dapat berkembang lebih baik lagi.
"Semoga ini bisa jadi awalan kita untuk mengembangkan kembali setelah kemarin tidak beroperasi lagi karena pandemi COVID-19. Selama pandemi (operasional) tempat wisata ini mandek, sehingga beberapa fasilitas mengalami kerusakan," ucap Susilo.
(rih/sip)