Wareng Pentolan Panser Biru Siap Nyawer Rp 100 Juta buat PSIS

Wareng Pentolan Panser Biru Siap Nyawer Rp 100 Juta buat PSIS

Prihatnomo - detikJateng
Rabu, 28 Mei 2025 22:01 WIB
Pentolan Panser Biru suporter PSIS Semarang, Kepareng Wareng.
Pentolan Panser Biru suporter PSIS Semarang, Kepareng Wareng. Foto: Prihatnomo/detikJateng
Semarang -

Pendukung PSIS Semarang terus menyuarakan agar Laskar Mahesa Jenar dikelola secara profesional ke depannya. Bahkan salah satu pentolan suporter Panser Biru, Kepareng Wareng, siap merogoh kocek pribadi demi PSIS lebih ke arah lebih baik lagi.

Hal itu ia sampaikan dalam komentar di akun Instagram @anto_van_java, salah satu pemilik saham PSIS Semarang. Tak hanya uang, ia juga siap menitipkan sertifikat tanah sebagai bentuk keseriusan.

Wareng bahkan siap mengirimkan uang langsung jika memang dibutuhkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak saya pun mboten ketua panser biru
sebagai bentuk keseriusan biar psis bisa
dikelola profesional saya siap titip
tabungan saya yang cuma 100 juta dan juga
sertifikat tanah pak walau nggak luas
pak. Nyuwun tulung psis wis help2 pak rak
rela psis digae ko ngene pak," tulisnya.

detikJateng mengonfirmasi Kepareng Wareng terkait pernyataan tersebut. Wareng mengaku hal itu dilakukan agar Anto kembali antusias mengelola PSIS.

ADVERTISEMENT

"Soal uang 100 juta dan sertifikat tanah, tujuannya untuk menarik Pak Anto biar tidak ragu-ragu. Dengan saya nitip uang 100 juta sama sertifikat itu harapannya kalau memang mau dipegang Pak Anto kan berarti ada jaminan bahwa suporter itu akan mendukung," ungkapnya saat ditemui di store Panser Biru, di kompleks Stadion Citarum, Semarang, Rabu (28/5/2025).

Di sisi lain, hal ini untuk menunjukkan jika suporter tidak hanya bisa menuntut tapi siap membuktikan demi klub kebanggaannya.

"Ini juga membantah omongan kalau suporter isone mung nuntut tok ora gelem urun, lha ini kita buktikan, pertama lewat saya sendiri," terangnya.

Terkait keputusannya itu, Wareng juga mengaku jika hal ini mendapat dukungan keluarganya.

"Keluarga tidak apa-apa, sebetulnya itu pengeluaran saya di Liga 1 tiap musim, sekitar segitu lah. Kan tiap away ke mana-mana saya mesti berangkat, karena kemarin boikot nontonnya cuma tertentu tok, pakai mobil, kalau dulu keluar Jawa sama istri mesti habis minimal 7 juta, itu kalau dikumpulkan dengan kemarin boikot kira-kira bisa menghemat 100 juta itu," jelasnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads