Sejak promosi ke Liga 1 pada musim 2018 lalu, PSIS Semarang kini turun kasta musim ini. Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu memang tampil buruk musim ini yang membuat mereka gagal bertahan di Liga 1 mendatang.
Musim ini, PSIS juga menjadi tim dengan jumlah kekalahan terbanyak, yaitu 21 kali. Septian David Maulana dkk hanya mampu meraih enam kemenangan, dan tujuh hasil imbang. Catatan ini menjadi yang paling buruk sejak PSIS tampil di Liga 1 pada 2018 lalu.
CEO PSIS, Yoyok Sukawi, pun mengaku bertanggung jawab atas hasil buruk yang diraih timnya musim ini. Ia juga meminta maaf atas segala kegaduhan yang mengakibatkan PSIS terdegradasi ke Liga 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai CEO klub, saya yang bertanggung jawab atas kejadian di musim Liga 1 2024/25," kata Yoyok dalam keterangan resmi yang diterima detikJateng pada Minggu (25/5/2025).
"Saya meminta maaf karena selama ini banyak situasi dan masalah yang telah membuat gaduh, karena komunikasi yang kurang baik serta krisis keuangan yang dialami oleh PSIS yang menyebabkan adanya gaji atau hak pemain yang terlambat terbayarkan, sehingga memengaruhi prestasi PSIS musim ini," sambungnya.
Permintaan maaf juga disampaikan kepada seluruh pemain, official, staf, dan seluruhnya yang harus terdampak melalui permasalahan ini. Sementara untuk pemenuhan hak pemain dan ofisial, pihaknya mengatakan akan menyelesaikannya tepat waktu.
"Akan menjadi tanggung jawab saya selaku pemegang saham terbesar dan pengelola PSIS, Insya Allah tuntas tepat waktu sesuai rencana," jelasnya.
"Kemudian terkait permasalahan di FIFA, juga akan kami segera selesaikan dalam waktu dekat, tuntas seluruhnya menjadi tanggung jawab saya," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga memaparkan kondisi finansial PSIS dalam beberapa tahun terakhir. Dia menyebut utang PSIS beberapa tahun terakhir rencananya akan dikonversi menjadi saham juga telah ditawarkan kepada pemegang saham satu per satu.
"Namun hingga batas waktu tidak ada yang bersedia menutup atau membeli serta tidak ada yang bersedia mengambil alih pengelolaan PSIS, akhirnya karena kecintaan saya kepada PSIS utang tersebut sudah saya lunasi tuntas dan PSIS sudah sehat kembali, tidak terbebani utang masa lalu sudah tinggal melangkah dengan kekuatan baru," ungkapnya.
Yoyok melanjutkan saat ini sudah menyerahkan pengelolaan PSIS kepada pemegang saham dan menginstruksikan kepada direktur utama, Agung Buwono, untuk mencari investor baru yang bersedia mengelola PSIS ke depannya.
Harapannya, PSIS musim depan bisa cepat bangkit kembali dan segera kembali promosi ke Liga 1 di musim mendatang.
"Saya mohon kebesaran hati seluruh pecinta PSIS dan warga Semarang untuk berkenan menerima permohonan maaf saya," pungkasnya.
(ams/ams)