Empat stadion yang akan digunakan dalam mendukung gelaran Piala Dunia U-17 bakal direnovasi, termasuk Manahan Solo. Anggarannya sekitar Rp 100 miliar. Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Kan hanya renovasi. Kira-kira nggak lebih dari Rp 100 miliar," kata Basuki dalam konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023), dikutip dari detikFinance.
Empat stadion yang akan direnovasi itu ialah Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Stadion Manahan di Solo, dan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Basuki, pekerjaan renovasi itu tidak terlalu banyak, hanya berkisar di perbaikan rumput, ruang pemain, dan lampu.
"Alhamdulillah tiga ini Jalak Harupat oke, semua oke, Manahan oke, Sutomo oke, lapangannya oke, kecuali lapangan parkirnya diaspal lagi. Kalau Jalak Harupat dijahit lagi? (Tanya ke menteri lain) Sudah selesai pitch stitching, artinya rumput dijahit," ujarnya.
Sedangkan untuk JIS, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk penjahitan rumput hingga perbaikan akses keluar-masuk area stadion.
Basuki menjelaskan, pengerjaan area dalam JIS akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI melalui PT Jakarta Propertindo (Perseroda) alias Jakpro. Adapun Kementerian PUPR fokus pada pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
"Pembagian tugasnya akan dikerjakan Pemprov DKI atau Jakpro mulai dari rumput stitching dan akses di dalamnya oleh DKI. Kami membangun JPO yang menuju parkiran di Ancol, panjang 430 meter dan lebar 5 meter," jelas Basuki.
"Kemudian ada juga Dishub, CMNP, membuat off ramp dari di belakang JIS untuk bisa membuat jalan akses sekitar Danau Cincin sehingga dari ramp tol menyusur Danau Cincin untuk bisa ke JIS," sambungnya.
Sementara itu Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan perbaikan dan pembangunan ini akan dikebut, mengingat Piala Dunia U-17 tinggal 93 hari lagi. Penggunaan lapangan pun dikerucutkan dari yang semula delapan menjadi empat.
"Karena persiapan singkat, karena ada hal-hal yang harus disepakati pendanaan logistik dan lain-lain. Kita mau efisien mungkin," kata Erick, dalam momentum yang sama.
Erick mengatakan, pihak FIFA akan ke Indonesia untuk mengecek kembali pada 26 Agustus. Diharapkan pada tanggal itu Indonesia telah mencapai progres yang cukup jauh. "Insyaallah U17 di Indonesia bisa terjamin," pungkasnya.
(dil/aku)