Bentrok antara suporter dengan polisi pecah lagi saat laga PSIS Semarang melawan Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang, sore ini. Bentrokan itu terjadi di luar areal stadion.
Awalnya, polisi berjaga di depan gerbang utama kompleks Stadion Jatidiri. Sementara itu, para suporter memaksa untuk bisa masuk dan menyaksikan pertandingan derby Jateng yang berlangsung Jumat (17/2/2023).
Beberapa massa yang kecewa lantas melempar polisi dengan batu. Polisi lantas memberikan balasan menggunakan gas air mata maupun semprotan water cannon untuk menghalau massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ini dibuat, aksi saling serang tersebut masih berlangsung. Massa belum bubar meski lokasi itu dipenuhi gas air mata.
Sedangkan polisi yang awalnya membuat barikade di depan gerbang stadion saat ini memilih mundur. Mereka bertahan di belakang gerbang atau di dalam kompleks halaman stadion.
Kekecewaan suporter yang tidak diperkenankan untuk menyaksikan pertandingan ini sudah diprediksi sebelumnya. Karteker Pelatih PSIS M Ridwan, mengatakan absennya penonton di kandang Mahesa Jenar itu merugikan timnya.
"Pasti kerugian itu pasti ada karena penonton adalah pemain kedua belas kita, itu adalah penyemangat," kata Ridwan dalam konferensi pers jelang laga di Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis (16/2).
Ridwan mengatakan para suporter juga pasti kecewa karena dilarang menyaksikan langsung pertandingan di stadion.
"Kemenangan adalah kado yang paling indah untuk penonton yang tak bisa hadir langsung pertandingan di stadion," ujar Ridwan.
(ahr/sip)