Penjelasan Dokter soal Kondisi Terakhir Helen Pricella sebelum Meninggal

Tragedi Kanjuruhan

Penjelasan Dokter soal Kondisi Terakhir Helen Pricella sebelum Meninggal

Tim detikJatim - detikJateng
Rabu, 12 Okt 2022 09:58 WIB
Jenazah Helen Pricela korban Tragedi Kanjuruhan dibawa ke rumah duka
Foto: Jenazah Helen Pricela korban Tragedi Kanjuruhan dibawa ke rumah duka (Foto: M Bagus Ibrahim.detikJatim)
Solo -

Korban Tragedi Kanjuruhan, Helen Pricella (20), dinyatakan meninggal pada Selasa (11/10) pukul 14.25 WIB. Perempuan asal Dusun Banjar, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, ini meninggal setelah 10 hari dirawat di ICU Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Tim dokter mengungkap kondisi terakhir pasien tersebut.

Saat Dirawat, Kondisi Helen Pricella Kritis

"Korban sendiri telah mendapat perawatan selama 10 hari terakhir. Saat dirawat, korban sudah dalam keadaan kritis," kata salah satu tim dokter yang menangani tragedi Kanjuruhan, dr Arie Zainul Fatoni SpAn di RSSA Malang, kemarin, dikutip dari detikJatim pada Rabu (12/10/2022).

Helen Pricella Alami Multitrauma hingga Cedera di Paru-paru

Dokter Arie mengatakan, Helen Pricella dinyatakan meninggal karena mengalami multiple trauma. "Karena oksigenasi ke paru-paru sangat jelek sekali karena hipoksia, gagal napas akut atau kalau dalam kedokteran namanya Acute Respiratory Distress Sydrome (ARDS) berat, atau dalam bahas awam yakni gagal nafas akut," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gagal napas akut itu disebabkan karena injury di luar paru-paru, biasanya karena multitrauma pada Mbak Helen, sehingga mengakibatkan komplikasi berupa injury atau cedera di paru-paru," urai Aire.

Dokter Arie menambahkan, sejak masuk rumah sakit, korban sudah dalam kondisi kritis. Meski telah dirawat, kondisinya tetap tidak membaik. "Karena masuk (RSSA) sudah dengan multitrauma, dalam keadaan trauma," terangnya.

ADVERTISEMENT

Helen Pricella Jadi Korban ke-132 yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan

Diberitakan sebelumnya, Helen Pricella (20) warga Dusun Banjar, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, dinyatakan meninggal kemarin pukul 14.25 WIB. Dengan meninggalnya Helen, total korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan kini sebanyak 132 orang.

Mereka meninggal setelah menyaksikan laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam. Usai pertandingan, sebagian suporter turun ke lapangan dan dipaksa mundur aparat menggunakan gas air mata.

Aparat juga melepaskan gas air mata ke tribun yang masih penuh penonton. Sehingga banyak penonton yang panik dan berlarian mencari pintu keluar. Akibatnya, banyak orang yang tewas karena terinjak dan sesak napas.




(dil/sip)


Hide Ads