Sebanyak 130 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Stadion Kanjuruan Malang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo mengungkapkan secara medis penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan adalah sesak napas. Wiyanto juga menyebut sejumlah korban mengalami luka dan patah tulang.
"Situasi panik karena chaos dan terinjak-injak. Kalau secara medis karena sesak napas. Untuk kondisi tubuh, ada yang luka-luka, patah tulang ada," ujar Wiyanto dikutip dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).
Sementara itu, jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan bertambah dari yang sebelumnya 127 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban meninggal 130 orang," ujar Wiyanto. Selain korban tewas ada 186 orang yang saat ini masih dalam perawatan karena mengalami luka-luka saat kericuhan terjadi. Data korban luka itu juga bertambah dari sebelumnya yang tercatat ada 180 orang.
Sebelumnya diberitakan, korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang bertambah menjadi 129 orang. Seperti yang disampaikan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.
"Jadi update yang terkonfirmasi 129 korban dinyatakan meninggal dunia," ujar Khofifah di Mapolres Malang, Minggu (10/9/2022).
Khofifah menjelaskan saat ini sudah teridentifikasi sebanyak 18 korban meninggal di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang. Menurutnya, masih ada cukup banyak korban yang sedang dalam proses identifikasi.
"Tadi yang sudah 18 orang di Rumah Sakit Syaiful Anwar. Tapi Pak Dirut menyebutkan rencananya masih ada pengiriman lagi korban yang belum teridentifikasi. Inshaallah kami semua bekerja keras berkoordinasi dengan seluruh stakeholder," ujarnya.
(apl/dil)