Sukses Juara Piala AFF U-16, Bima Sakti Sempatkan 'Mudik' ke Wonogiri

Sukses Juara Piala AFF U-16, Bima Sakti Sempatkan 'Mudik' ke Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Senin, 15 Agu 2022 20:02 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti saat berkunjung ke kampung halaman ayahanya di Wonogiri, Sabtu (13/8/2022).
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti (kaus merah) saat berkunjung ke kampung halaman ayahanya di Wonogiri, Sabtu (13/8/2022). (Foto: dok. Keluarga Bima Sakti)
Wonogiri -

Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti berhasil membawa anak asuhnya menjuarai Piala AFF U-16 2022. Setelah kejuaraan selesai, Bima Sakti menyempatkan pulang ke kampung halaman ayahnya di Kabupaten Wonogiri.

Bima Sakti pulang ke kampung halaman ayahnya di di Dusun Bendosari RT 002/RW 006, Desa Mlopoharjo, Kecamatan Wuryantoro pada Sabtu (13/8) lalu. Kedatangan Bima Sakti di Wonogiri hanya beberapa jam saja.

"Di sini (Bima Sakti) hanya sebentar, cuma mengantar saya ke rumah di sini. Sabtu sore sampai, kemudian disini hanya sekitar satu jam. Setelah makan, kembali lagi ke Jogja," kata ayah Bima Sakti, Tukiman (82), kepada wartawan, Senin (15/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, rumah yang didatangi Bima Sakti itu merupakan rumah keprabon milik orang tua Tukiman. Di rumah itu, Bima Sakti sempat menghabiskan masa kecilnya selama 2,5 tahun.

"Ini kan rumah keprabon orang tua saya, sekarang sudah tidak ada, kakak-kakak saya juga sudah tidak ada. Kami sekarang menetap di Balikpapan. Kalau ingin pulang ya tinggal pulang," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan, saat Bima Sakti di Wonogiri selama 2,5 tahun, Tukiman bertugas di AURI Balikpapan. Saat itu Bima Sakti berusia dua tahun dan dititipkan ke kakak Tukiman.

"Dia (Bima Sakti) itu saat kecil takut dengan gunung. Saat akan diajak kembali ke Balikpapan puluhan tahun lalu, ketika melewati area pegunungan, meminta saya menutup matanya," ujar dia.

Menurutnya, saat sudah besar, ketika Bima Sakti menjadi pemain profesional masih menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah itu ketika bertanding di Solo atau Yogyakarta.

"Jumat itu kami menyaksikan langsung final Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo. Karena kan keluarga pemain juga diundang agar menyaksikan langsung. Kemudian Sabtu sorenya ke sini (Wonogiri)," kata Tukiman.

Kakak Bima Sakti, Thomas Widakdo, mengaku bangga kepada Bima Sakti. Sebab salah satu anggota keluarganya bisa mengantarkan Timnas U-16 mendapat gelar juara di AFF U-16. Perasaan selalu berdebar dialami keluarga saat Bima Sakti menjadi pelatih maupun saat masih menjadi pemain profesional.

"Rasanya (kemarin) berdebar-debar. Kami sudah pernah mengalami perasaan ini saat dia menjadi pemain. Bapak itu pasti sambil dzikir. Ibu juga sama, tapi tidak fokus karena bolak-balik ke toilet. Alhamdulillah kemarin diberi kemenangan dan menjadi juara," ujar dia.

Saat di Wonogiri Sabtu lalu, kata Thomas, Bima Sakti sempat menyantap masakan kampung atau khas Wonogiri.

"Menunya seadanya itu sayur lombok itu atau sayur tahu. Kemudian tempe tahu bacem juga. Kalau dikasih ayam malah tidak mau dimakan," kata Thomas.

Keluarga ungkap kebiasaan Bima Sakti kecil. Simak di halaman selanjutnya..

Sementara itu, Ibu Bima Sakti, Yuliani, mengungkapkan kelakuan Bima Sakti saat kecil. Menurutnya, anak keduanya itu senang memakai sepatu karet. Bahkan terkadang sepatu itu tidak mau dilepas meski saat tidur.

"Saat mau dilepas ketika tidur, dia bisa merasakannya, terus malah nangis. Sepatu itu dipakai terus. Mungkin memang rezekinya dari kaki," Yuliani.

Kehidupan masa kecil Bima Sakti di Wonogiri juga diungkapkan oleh kakak sepupu Bima Sakti, Sarmi. Menurutnya, cara berbicara Bima Sakti saat kecil terlihat lucu.

"Dulu kerap meminta dibuatkan sepe (ketela bakar), tapi bilangnya ente. Saat itu semuanya bingung tidak ada yang tahu maksudnya dan dia nangis," kenangnya.

Namun keluarga Bima Sakti akhirnya tanggap dan akhirnya dibuatkanlah sepe bakar. Bima Sakti kecil sangat menggemari makanan itu. Bahkan kata Sarmi, tak ada yang boleh ikut memakan sepe bakar tersebut.

Kegemaran Bima Sakti saat di Wonogiri, kata Sarmi, bermain dengan cempe (anak kambing). "Biasanya dituntun kemana-mana, masuk ke dalam rumah. Tidak ada yang protes daripada kecil rewel menangis," kata Sarmi.

Halaman 2 dari 2
(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads