Sepak Terjang Pemilik PSIS Semarang, dari Sanksi hingga Prestasi

Sepak Terjang Pemilik PSIS Semarang, dari Sanksi hingga Prestasi

Tim detikSport - detikJateng
Jumat, 08 Jul 2022 03:00 WIB
Pesepakbola PSIS Semarang Carlos Manuel Dos Santos Fortes (tengah) berselebrasi bersama rekannya usai mencetak gol ke gawang Persita Tangerang pada pertandingan Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (13/6/20220). PSIS Semarang menang telak atas Persita Tangerang dengan skor 6-1. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Selebrasi pemain PSIS Semarang di Piala Presiden 2022. (Foto: ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA )
Solo -

Pemilik PSIS Semarang Yoyok Sukawi dikenal sebagai tokoh yang kerap menjadi sorotan media massa. Pada 2008, Komisi Disiplin PSSI pernah menjatuhkan sanksi kepadanya terkait upaya pemukulan wasit. Namun, di tangan Yoyok Sukawi pula prestasi PSIS Semarang terus melambung. Berikut sepak terjang pemilik PSIS Semarang itu selama mengawal perjalanan klub tercintanya.

1. Insiden Pemukulan Wasit

Dalam sidang Komisi Disiplin di kantor PSSI, Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (14/10/2008), dikutip dari detikSport, Yoyok Sukawi dinyatakan bersalah dan menerima sanksi tidak boleh aktif dalam kegiatan klub sepak bola selama 6 bulan. Yoyok Sukawi yang saat itu sebagai manajer PSIS Semarang juga didenda Rp 30 juta.

Sanksi dari Komdis itu berkaitan dengan insiden yang terjadi pada laga antara PSIS Semarang melawan PSMS Medan di Stadion Jatidiri, Semarang, pada 9 Oktober 2008. Saat jeda pertandingan babak pertama, Yoyok berupaya memukul wasit Sunaryo Joko karena tak puas dengan kepemimpinannya di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kejadian tersebut dapat diredakan oleh beberapa pemain yang langsung melerai keduanya. Oleh pengawas pertandingan, Sunaryo kemudian digantikan oleh wasit Dedi Koswara.

2. Kasus 'Sepak Bola Gajah'

Pada 2014, Yoyok Sukawi selaku CEO PT Mahesa Jenar tetap berupaya menyelamatkan beberapa pemain PSIS Semarang yang saat itu terancam sanksi berat dari Komisi Disiplin PSSI, terkait kasus 'sepak bola gajah' dalam laga melawan PSS Sleman.

ADVERTISEMENT

Dilansir detikSport, Yoyok saat itu memang mengakui kesalahan dalam pertandingan laga 8 besar Divisi Utama di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara, Sleman, pada Minggu 26 Oktober 2014. Untuk diketahui, pertandingan itu berakhir dengan skor 3-2. Semua gol itu dihasilkan lewat gol bunuh diri.

"Kami mengaku salah mencoreng nama baik persepakbolaan Indonesia. Tapi PSSI tidak ada fungsi membinanya, ini membinasakan. Dilihat dulu kesalahan, kalau bisa diampuni atau mungkin hukumannya membuat efek jera saja," kata Yoyok Sukawi kepada detikcom 21 November 2015.

3. PSIS Lolos Liga 1

PSIS Semarang pernah menjuarai Liga Indonesia pada 1998. Setelah mengalami pasang surut dalam hal prestasi, PSIS Semarang kini sudah kembali lagi ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia.

PSIS Semarang lolos ke Liga 1 setelah mengalahkan Martapura FC dengan skor akhir 6-4 di laga perebutan peringkat ketiga Liga 2 di Stadion GBLA Bandung, Selasa 28 November 2017. Kemenangan itu membawa PSIS Semarang sebagai juara III Liga 2 Musim 2017.

Kesuksesan PSIS Semarang kala itu menjadi penawar luka' bagi Jawa Tengah. Sebab, hasil akhir Liga 2 musim 2017 itu 'memaksa' beberapa klub dari Jawa Tengah turun kasta ke Liga 3.

4. Puncaki Grup A Piala Presiden 2022

PSIS Semarang bertengger di puncak klasemen Grup A Piala Presiden 2022 setelah pesta gol ke gawang Persita Tangerang pada matchday 1 Grup A di Stadion Manahan, Solo, Senin 13 Juni 2022. Dalam pertandingan itu, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar menang telak dengan perolehan skor 6-1.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menikmati Pemandangan Indah di Gumuk Reco Sepakung Semarang"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)


Hide Ads