Pertandingan sepakbola dengan skor yang tidak biasa terjadi di dua laga di Sierra Leone. Dalam dua laga yang menentukan tiket promosi tersebut jika ditotal jumlah gol yang tercipta mencapai 187 gol.
Banyaknya gol yang tercipta ini memunculkan spekulasi bahwa pertandingan tersebut beraroma match fixing.
Terlebih, dalam gelaran tersebut merupakan penentuan tiket promosi untuk melaju ke kasta tertinggi. Dilansir detikSport, Rabu (6/7/2022) saking banyaknya gol yang tercipta membuat wasit sampai 'menyerah' memimpin pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya, partai-partai dengan skor akhir kontroversial itu hadir di dalam partai-partai divisi kedua Sierra Leone pada akhir pekan. Tiket promosi ke divisi teratas jadi pertaruhan.
Skor 'gila' itu tercipta dari dua laga yang tersaji di akhir pekan antara Kahunla melawan Lumbebu United. Dalam pertandingan tersebut Kahunla pesta gol hingga 95-0.
Laga lainnya dengan skor yang tidak kalah 'gila' yakni Gulf FC saat menghadapi Koquima Lebanon. Gulf pesta gol dengan skor 91-1. Jika ditotal dari dua pertandingan yang tersaji itu sebanyak 187 gol.
Menurut BBC, skor saat paruh waktu pertandingan itu sebenarnya masih relatif 'normal'. Kahunla unggul 2-0 dari lawannya dan Gulf FC memimpin 7-1 saat half time.
Namun, gol demi gol lantas bergelontoran di babak kedua. Saking derasnya hujan gol tersebut, wasit pengadil lapangan di laga Gulf FC pun menolak untuk lanjut. Jika ditotal, ada 84 gol yang dibuat Gulf FC di babak kedua laga.
"Kedua pertandingan dimainkan secara bersamaan dan wasit dari pertandingan Gulf menolak untuk mewasiti laga kedua, dan pada akhirnya digantikan," sebut BBC.
Dalam memperebutkan tiket promosi, Kahunla dan Gulf FC memang punya poin yang sama sehingga selisih gol dalam pertandingan terakhir yang digelar bersamaan itu jadi amat krusial.
Mengingat hasil akhirnya yang sedemikian fantastis, Federasi Sepakbola Sierra Leone (SLFA) tidak tinggal diam dan langsung melakukan investigasi atas dugaan pengaturan skor alias match fixing.
(apl/sip)