Klarifikasi Kiper PSIS soal Dugaan Penganiayaan di Pantai Pasir Jambak

Klarifikasi Kiper PSIS soal Dugaan Penganiayaan di Pantai Pasir Jambak

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 10 Mei 2022 11:32 WIB
Logo Klub Liga 1 mulai dari Arema, Bali United, Borneo FC, Bhayangkara, Madura United, Mitra Kukar, Persebaya, Persela, Perseru, Persib, Persija, Persipura, PS Tira, PSIS, PSM, PSMS, dan Sriwijaya FC
Logo PSIS Semarang (Foto: Infografis Detiksport)
Semarang -

Kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra, sempat diperiksa Satreskrim Polres Padang terkait kasus penganiayaan terhadap salah satu personel Brimob Polda Sumbar. Jandia memberikan klarifikasi soal kejadian tersebut.

Dalam rekaman suara yang diperoleh detikJateng dari pihak PSIS, Jandia menjelaskan peristiwa penganiayaan terjadi di kawasan Pantai Pasir Jambak, Kota Padang, Minggu (8/5) kemarin. Ketika itu ia hanya berusaha melerai dan memisahkan.

"Terkait masalah saya. Saya itu sekarang sebagai saksi. Karena saya ikut memindahkan supaya tidak terjadi hal-hal pengeroyokan tersebut," kata Jandia dalam rekaman hari Senin (9/5/2022) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia membantah ikut melakukan pemukulan. Meski demikian ternyata ada yang melaporkan dirinya ikut terlibat memukul korban.

"Di satu sisi ada pihak yang mengatakan saya ikut mukul. Dari saya sendiri itu tidak pernah terjadi. Hanya mau memisahkan," tegas Jandia.

ADVERTISEMENT

"Korban saat itu jauh, sekitar 20 meter," imbuh eks kiper Semen Padang itu.

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari detikSumut, Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra menyebutkan, pihaknya memeriksa 10 orang dalam kasus tersebut, termasuk Jandia yang berstatus saksi.

"Sudah ada dua orang yang mengaku (melakukan pemukulan) dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. (Soal Jandia) Sekarang masih saksi, arahnya kalau terlibat kami akan tetapkan tersangka," kata Dedy kepada wartawan, Senin (9/5).

Dedy menjelaskan kronologi di mana Jandia sedang bermain bola bersama para pemuda di pantai sedangkan anggota Brimob bernama Briptu Fauzi sedang bersama keluarganya. Bola yang dimainkan hampir mengenai keluarga Fauzi yang sedang bermain di pantai. Dari sanalah kemudian timbul cekcok hingga berakhir dengan aksi pemukulan.

"Kami masih dalami, kami tidak mau buru-buru. Masih diperiksa sekarang. Karena banyak, membutuhkan waktu untuk diperiksa satu-satu," tuturnya.




(rih/ahr)


Hide Ads