Survei FISIP UNS di Pilkada Solo: Mangkunegoro X Teratas, Kaesang Nomor 3

Pilkada Jawa Tengah

Kenali Kandidat

Survei FISIP UNS di Pilkada Solo: Mangkunegoro X Teratas, Kaesang Nomor 3

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 23 Agu 2024 17:29 WIB
Kaesang Pangarep dan Gusti Kanjeng Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro X di Puro Mangkunegaran, Solo, Rabu(7/12/2022).
Kaesang Pangarep dan Mangkunegoro X. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Peneliti dari FISIP Universitas Sebelas Maret yang tergabung dalam Riset Grup Komunikasi Publik Sosial Budaya dan Riset Grup Local Government membuat penelitian soal Pilkada Kota Solo. Mereka menghitung elektabilitas sejumlah kandidat.

Hasilnya, KGPAA Mangkunegoro X atau Gusti Bhre yang telah memperoleh rekomendasi Partai Solidaritas Indonesia berada di posisi teratas. Sedangkan Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep justru berada di urutan 3.

Salah satu peneliti Sri Hastjarjo mengatakan dalam riset ini melibatkan 577 koresponden yang tersebar di lima Kecamatan di Kota Solo. Mereka merupakan warga asli dan tinggal di Kota Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif atau riset kuantitatif, yaitu dengan wawancara tatap muka sejumlah responden menggunakan kuesioner terstruktur.

"Kami memang menekankan teknik samplingnya. Dan kami menekankan pada instrumennya, sehingga kami lebih kepada pertanyaan yang normatif," kata Hastjarjo, saat konferensi pers di gedung FISIP UNS, Solo, Jumat (23/8/2024).

ADVERTISEMENT

Dalam riset ini, quality control dilakukan untuk mengetahui hasil survei dilakukan adalah benar. Sehingga dari 577 koresponden ini, memiliki margin of error 4,08 persen pada selang kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, Mangkunegoro X atau Gusti Bhre menempati urutan pertama dari segi popularitas dengan 66,9 persen, disusul Teguh Prakosa dengan 49,5 persen, Kaesang Pangarep dengan 33,8 persen, dan responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 32,6 persen.

Pada hasil survey kandidat terbaik, Gusti Bhre kembali di urutan pertama dengan 34 persen, responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 19,4 persen, Teguh Prakosa 18,4 persen, dan Kaesang Pangarep 13 persen.

Sementara pada hasil survey kandidat pilihan, Gusti Bhre masih berada di puncak dengan 31 persen, responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 28,1 persen, Teguh Prakosa 16,6 persen, dan Kaesang Pangarep 8,7 persen.

Hastjarjo mengungkap nama Kaesang sempat menjadi bahan pertimbangan dalam survei ini, pasalnya Ketum PSI itu belum menunjukan sinyal untuk maju di Pilkada Solo.

"Nama mas Kaesang masuk karena itu masuk dalam wacana juga. Kemarin kami diskusi, Kaesang perlu dimasukkan atau tidak, karena kami berpikir tidak mau maju (Pilkada Solo), dan tidak ada deklarasi mau maju juga. Tapi di publik nama itu masih ada, bagi kami publik belum tahu kalau Kaesang itu maju. Tapi pertanyaannya kenapa namanya masih muncul, tidak pasang baliho dan tidak ada niat maju jadi wali kota kok namanya masih muncul, berarti kan populer," paparnya.

Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UNS itu menjelaskan, responden yang menjawab tidak tahu tetap dimasukkan dalam variabel penilaian, dan hasilnya cukup banyak.

"Kalau data ini bagus, datanya mencerminkan realita. Bisa dilihat tadi ada jawaban yang dalam tanda petik aneh, seperti tidak tahu, rahasia, tidak mau menjawab, itu tetap kami tampilkan, tidak kami ganti dengan nama lainnya," jelasnya.

Hastjarjo mengatakan, dari hasil ini menampilkan tiga nama yang berada di urutan teratas. Sementara nama lainnya persentasenya masih terlalu jauh dari Bhre, Teguh, dan Kaesang.

"Kami berpikir lainnya akan pakai strategi mengekor ya, artinya akan menempel kandidat paling kuat sebagai AD 2 (calon wakil wali kota). Figur wali kota dalam hal ini penting, karena realitasnya cuma 3 nama, lainnya terlalu kecil. Apakah dia berani spekulasi maju," jelasnya.

Sementara itu, pemilih yang belum menentukan pilihannya masih cukup banyak. Dia mengartikan, Pilkada Solo ini akan sangat dinamis. Sebab, melihat Pilpres 2024 lalu, simpatisan Parpol bisa memilih Paslon yang diusung Parpol lain.

"Kalau Paslonnya sudah terdaftar semua, dia akan melihat karena masih ada 28 persen sampel masyarakat yang masih belum menentukan pilihan, berartikan perangnya nanti ada di situ," ucapnya.




(ahr/cln)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads