Polda Jawa Tengah menerjunkan tim trauma healing di empat wilayah terdampak bencana, yakni di Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, dan Purbalingga. Tim tersebut berupaya memulihkan kondisi psikologis warga terdampak bencana.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menjelaskan tim psikolog Biro SDM Polda Jateng diterjunkan untuk membantu tim psikologi polres setempat agar pendampingan pengungsi bisa lebih optimal.
"Dengan kehadiran tim trauma healing ini kami berharap masyarakat yang terdampak bencana bisa lebih kuat secara mental, merasa nyaman, dan terayomi di tengah situasi sulit," jelas Artanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (17/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim psikolog Biro SDM Polda Jateng saat memberikan trauma healing kepada warga terdampak bencana, Senin (17/11/2025). Foto: dok. Polda Jateng |
Berdasarkan data Polda Jateng, Cilacap, Banyumas, dan Banjarnegara terdampak longsor. Sedangkan Purbalingga terdampak tanah bergerak.
Polda Jateng juga mengerahkan tim SAR gabungan yang bekerja sama dengan instansi terkait dan relawan. Unit K9 atau anjing pelacak juga dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban.
Di Purbalingga, polisi telah mengevakuasi warga dari area tanah bergerak ke lokasi yang lebih aman sebagai upaya mitigasi. Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa jika berpotensi terjadi longsor susulan.
"Kepada warga di lokasi pengungsian, kita berikan pelayanan kesehatan, bantuan makanan, serta pendampingan di pengungsian juga diberikan untuk memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi," jelas Artanto.
Upaya yang dilakukan di empat lokasi tersebut berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di masing-masing daerah. Hadirnya petugas di lokasi diharapkan dapat membuat warga merasa terlindungi, aman, dan meringankan beban saat bencana.
Polda Jateng turut memastikan fasilitas pengungsian yang layak tersedia dengan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, air bersih, dan bantuan khusus bagi kelompok rentan seperti pembalut dan popok.
"Kami akan terus memonitor perkembangan situasi di lapangan dan berkomitmen untuk memberikan respons cepat, humanis, dan terukur di setiap titik bencana," ucap Artanto.
(dil/apl)












































