.webp)
Polres Klaten menyiagakan personel di posko kejadian luar biasa (KLB) korban diduga keracunan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Personel kepolisian hadir untuk melayani korban.
Posko tersebut didirikan untuk menjadi pusat layanan medis awal, pendataan korban, dan rujukan ke fasilitas kesehatan. Terdapat puluhan personel Polres Klaten yang terjun di posko KLB itu untuk menjamin pelayanan.
"Posko ini menjadi pusat koordinasi utama dalam penanganan korban, Anggota Polres stand by 24 Jam di sini," terang Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto, dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (15/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadirnya personel Polres Klaten itu, kata Nyoto, untuk membantu pelayanan, terutama pengamanan, pendataan epidemiologis, dan pengaturan mobilisasi pasien. Personel juga mendampingi keluarga korban dan membantu koordinasi antarinstansi.
"Bersama Dinas Kesehatan, kami prioritaskan keselamatan warga dengan menyediakan pemeriksaan langsung di lokasi. Hal ini untuk mempercepat penanganan kepada korban," terangnya.
Para relawan dan personel kepolisian saling membantu di posko KLB itu. Mereka menyediakan informasi yang diperlukan masyarakat dan mengevakuasi korban ke fasilitas kesehatan. Ambulans dari berbagai pihak pun siaga untuk mendukung mobilisasi korban.
Diketahui, dugaan keracunan itu bermula saat seorang warga mengadakan halal bihalal di lingkungannya dengan menyajikan makanan dan minuman, Sabtu (12/4) malam. Pada Minggu (13/4) dan Senin (14/4), sejumlah warga mulai merasakan gejala keracunan.
Hingga sore ini, tercatat 133 warga mengalami gejala keracunan dan satu di antaranya meninggal dunia. 48 dari 133 korban dirujuk ke fasilitas kesehatan. Polres Klaten dan stakeholder terkait mengevakuasi sebagian besar korban menggunakan kendaraan dinas dan ambulans.
Warga yang mengalami gejala keracunan dievakuasi ke RSUD Bagas Waras, RS dr. Soeradji Tirtonegoro, RS Cakra Husada, dan Puskesmas Gantiwarno.
(apu/aku)
