Daging sapi jadi andalan tersendiri karena bisa diolah menjadi berbagai masakan lezat dan nikmat. Kendati begitu, mungkin belum banyak orang yang bisa mengenali perbedaan daging import dan lokal. Lantas, seperti apa ciri daging sapi import dan lokal yang perlu diketahui?
Sebagaimana diketahui, daging sapi import dan lokal punya perbedaan yang cukup mendasar. Salah satunya dapat diketahui dari hasil masakan yang diolah menggunakan bahan dasar daging sapi tersebut, baik itu import maupun lokal.
Beberapa orang mungkin lebih memilih daging sapi import karena kualitasnya yang lebih unggul dibandingkan lokal. Kendati begitu, ada juga yang lebih menyukai daging sapi lokal mengingat kesegarannya yang masih terjaga dan pertimbangan lainnya yang membuatnya lebih cukup disukai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, buat kamu yang mungkin masih memiliki kebingungan tentang perbedaan daging sapi import dan lokal, akan ada penjelasannya yang diuraikan dalam paparan berikut. Simak baik-baik rangkuman informasinya berikut, yuk!
Poin Utamanya:
- Kualitas daging import lebih empuk, sedangkan beberapa daging lokal cukup alot karena dipengaruhi oleh berbagai faktor.
- Harga jual daging import umumnya lebih murah dan dijual dalam kondisi beku, sedangkan daging lokal dijual masih segar dengan harga yang sering kali mengalami fluktuasi.
- Daging import memiliki marbling tinggi dan rasa khas sesuai negara asal, sedangkan daging lokal cenderung sedikit berlemak dengan cita rasa yang alami.
6 Perbedaan Daging Import dan Lokal
Beda daging import dan lokal biasanya ditandai dengan kualitas dari segi tekstur, harga, hingga kemudahan untuk mendapatkannya. Dihimpun dari buku 'Variasi Steak' oleh Yuyun A, 'Preferensi Konsumen Terhadap Pangan' karya Rahmawaty A Nadja, dkk., hingga penelitian bertajuk 'Analisa Perbandingan Kualitas Fisik Daging Sapi Impor dan Daging Sapi Lokal' karya Lia Gunawan, ternyata ini perbedaan daging sapi import dan lokal yang dilihat dari ciri-cirinya.
1. Tekstur
Salah satu pertimbangan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk membeli daging sapi adalah tekstur yang dihasilkan nantinya. Terutama pada saat proses memasaknya yang sudah selesai dilakukan. Ini mengingat beberapa olahan makanan perlu menggunakan daging sapi dengan tekstur yang empuk dan tidak alot.
Misalnya saja daging sapi yang diolah untuk menjadi steak, maka memerlukan jenis daging yang berkualitas empuk dan kenyal. Dengan begitu, cita rasa dan tekstur steak yang dihasilkan bisa menjadi lezat, sehingga akan disukai nantinya.
Nah, ternyata terdapat perbedaan kualitas tekstur pada daging import dan lokal. Dikatakan daging sapi lokal sering kali memiliki tekstur daging yang cukup alot. Ini dikarenakan sapi yang disembelih umumnya sudah berusia cukup tua. Lain halnya dengan sapi import yang memiliki tekstur daging cukup empuk. Ada berbagai faktor yang membuat daging sapi import lebih empuk, baik itu soal cara pemeliharaan, usia, hingga pakan yang disantapnya.
2. Cara Mempersiapkannya
Selanjutnya, perbedaan antara daging sapi import dan lokal juga bisa berasal dari cara mempersiapkan sapi itu sendiri sebelum disembelih. Terdapat perbedaan yang cukup mendasar dari cara perawatan hingga penanganan yang berbeda.
Sapi yang diperuntukkan sebagai daging import biasanya akan mendapatkan pakan yang dipersiapkan secara khusus. Kemudian jenis sapi ini biasanya memang sengaja dipersiapkan untuk diambil dagingnya saja. Lain halnya dengan daging sapi lokal yang mana beberapa di antaranya dipekerjakan sebagai penarik pedati atau bajak di sawah.
Kendati begitu, tidak sedikit juga sapi lokal yang juga dirawat dengan baik dan tidak dipekerjakan. Untuk itu, cara mempersiapkan sapi-sapi yang nantinya diambil dagingnya menjadi hal yang cukup berpengaruh terhadap kualitas daging itu sendiri.
3. Harga
Harga menjadi salah satu alasan terbesar bagi sebagian orang mempertimbangkan membeli daging sapi import atau lokal. Ini dikarenakan pada beberapa waktu, harga di antara daging sapi import dan lokal justru memiliki perbedaan yang cukup jauh.
Dijelaskan harga daging sapi import umumnya lebih murah. Ada begitu banyak faktor yang membuat harga daging sapi import lebih murah. Mulai dari proses produksi yang dilakukan dalam skala besar, sehingga memerlukan biaya yang cenderung rendah.
Berbeda dengan daging sapi lokal yang umumnya memerlukan biaya tertentu. Mulai dari perhitungan selama merawatnya, pemberian pakan, hingga penyembelihan yang dilakukan dengan teknik tertentu. Kemudian harga daging lokal juga cenderung mengalami naik-turun di waktu-waktu tertentu.
4. Wujud yang Ditawarkan
Baik itu daging sapi import maupun lokal terkadang dijual dalam wujud yang berbeda. Secara umum, daging import akan ditawarkan dalam wujud beku. Ini dikarenakan dari negara asalnya, daging sapi sudah dipotong-potong sedemikian rupa dan dibekukan agar tahan lama.
Biasanya pembeli daging sapi import hanya perlu mencairkan daging sapi yang akan diolah, lalu menyimpannya kembali untuk digunakan nantinya. Hal ini memiliki perbedaan dengan daging sapi lokal. Biasanya daging sapi lokal dijual dalam kondisi yang masih segar.
Misalnya saja saat kamu berkunjung ke pasar tradisional maupun supermarket, daging sapi yang dijual dalam kondisi segar. Inilah yang menjadi pertimbangan tersendiri bagi sebagian orang mengenai pilihan daging sapi yang ingin dibeli, yaitu dalam kondisi beku atau masih segar.
5. Tingkat Keempukannya
Kalau sebelumnya sudah ada tekstur, kali ini terdapat juga tingkat keempukan daging yang dihasilkan. Sama halnya dengan tekstur, keempukan daging import maupun lokal bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Bisa saja diakibatkan karena umur ternak, cara penanganan daging sebelum proses penyembelihan, hingga penanganan setelah penyembelihan.
Kendati begitu, tingkat keempukan daging sapi import sering kali lebih empuk dan juga segar. Beberapa penelitian menyebut daging sapi import punya keempukan yang mendekati kondisi ideal.
Berbeda dengan daging sapi lokal yang beberapa di antaranya baru bisa terasa empuk setelah melalui proses pengolahan yang sedikit lebih lama. Kondisi ini juga biasanya menjadi pertimbangan tersendiri bagi tidak sedikit orang yang ingin mengolah daging sapi.
6. Karakter yang Berbeda-beda
Kemudian mengingat daging import adalah produk yang berasal dari luar negeri, maka karakter daging yang dihasilkan juga memiliki perbedaan yang cukup kontras. Dikatakan daging sapi yang diimpor ke Indonesia biasanya berasal dari Australia, Jepang, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Kanada.
Misalnya saja pada daging sapi asal Amerika Serikat, kualitas dagingnya punya tekstur yang halus dan empuk. Sama halnya dengan daging import asal negara lain yang dikenal punya kandungan protein tinggi hingga memiliki lemak atau marbling.
Begitu juga pada karakter daging lokal yang biasanya memiliki lemak lebih sedikit dan teksturnya yang agak halus. Ini tidak terlepas dari cara merawat sapi-sapi itu sendiri, baik itu dari negara asalnya maupun pemilik yang merawatnya. Kemudian daging sapi lokal juga punya ciri khas aroma yang lebih pekat dibandingkan daging import.
Demikian tadi mengenai perbedaan daging import dan lokal yang bisa diketahui melalui ciri khas dari masing-masing. Semoga mampu menjawab rasa penasaran kamu, ya.
(sto/aku)











































