Daging kelinci adalah salah satu bahan masakan yang cukup sering dijumpai di sejumlah wilayah di Indonesia. Biasanya tidak sedikit masyarakat yang mengolahnya menjadi sate, oseng, rica-rica, dan masih banyak lagi. Namun, yang jadi pertanyaan adalah daging kelinci halal atau haram dalam Islam?
Terdapat salah satu hadits yang menerangkan tentang halal atau haramnya daging kelinci. Menurut buku 'Halal Haram Daging Binatang' karya Ryu Tri dan Irvan Aqila, kelinci termasuk hewan mamalia yang berasal dari famili Leporidae. Kendati sekarang kelinci jadi hewan peliharaan, dulunya hewan yang satu ini justru hidup secara liar di kawasan Eropa dan juga Afrika.
Halal atau haramnya daging kelinci diterangkan dalam sebuah riwayat hadits. Di dalam riwayat tersebut dijelaskan Rasulullah SAW pernah menyantap daging kelinci, sehingga membuatnya halal untuk disantap. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas r.a.:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pernah disibukkan untuk menangkap kelinci di lembah Marru Azh-Zhohrah, orang-orang berusaha menangkapnya hingga mereka keletihan. Kemudian aku bisa menangkapnya, lalu aku bawa menghadap Abu Thalhah. Maka dia menyembelihnya kemudian dikirim daging paha depannya atau paha belakangnya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lantas beliau menerimanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kehalalan daging kelinci turut didukung dengan adanya manfaat yang bisa didapatkan dari aspek kesehatan. Halal atau haramnya daging kelinci juga tercantum di dalam Fatwa MUI. Berikut penjelasan lengkapnya.
Poin Utamanya:
- Daging kelinci dinyatakan halal berdasarkan hadits yang menunjukkan Rasulullah SAW menerima daging kelinci, serta diperkuat oleh Fatwa MUI tahun 1983 yang menetapkan bahwa memakan daging kelinci diperbolehkan.
- Kandungan daging kelinci kaya protein, vitamin B12, selenium, dan rendah lemak.
- Beberapa manfaat daging kelinci untuk meningkatkan imun, menjaga kesehatan jantung, dan mendukung fungsi otak.
Makan Daging Kelinci Halal atau Haram?
Sebelumnya sudah dijelaskan tentang adanya hadits yang menerangkan Rasulullah SAW pernah menerima olahan daging kelinci yang diberikan kepada beliau. Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang, hal tersebut dapat menjadi salah satu dasar bahwa daging kelinci adalah halal untuk dikonsumsi.
Ini diperkuat dengan adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memutuskan memakan daging kelinci adalah halal. Dikutip dari laman MUI, Berdasarkan putusan Komisi Fatwa MUI dalam sidang yang digelar pada 12 Maret 1983 M silam di Jakarta, menetapkan daging kelinci hukumnya halal.
Hadits yang menjadi dasar dari penetapan Fatwa MUI tadi berasal dari hadits yang sama yang sudah diterangkan sebelumnya. Di dalam Fatwa MUI ini dicantumkan, "Dari Anas, is berkata: Melintas di depan kami seekor kelinci di Marri Zahran, maka orang-orang mengejar dan menangkapnya, dan aku dapatinya, maka aku memberikan kepada Abu Talhah lalu disembelihnya. Dan is mengirim kepada Rasulullah kedua pahanya dan beliau menerimanya. (Diriwayatkan oleh Jamaah-Nail al-Authar Juz 7 hal.137)."
Keputusan tersebut salah satunya dipertimbangkan dari upaya pemerintah dalam meratakan konsumsi protein hewani dan perbaikan gizi masyarakat. Salah satunya dengan ada pengembangan peternakan kelinci, yang beberapa di antara pelakunya adalah umat Islam. Oleh sebab itu, MUI perlu menetapkan hukum memakan daging kelinci, yaitu sesuai fatwa MUI adalah halal.
Apa Manfaat Daging Kelinci untuk Kesehatan?
Sebagai makanan halal bagi kaum muslim dan bisa disantap oleh siapa saja, daging kelinci ternyata dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Ini tidak terlepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya. Mengutip dari buku 'Tips Mudah Merawat Kelinci Kesayangan agar Tetap Sehat' oleh Vanesa Adisa, 'Seri Pusaka Cita Rasa Indonesia: Ragam Lauk-Pauk yang Sebarannya Luas' oleh Murdijati-Gardjito, dkk., hingga laman WebMD, berikut rangkuman manfaat daging kelinci untuk kesehatan.
1. Kaya akan Nutrisi
Seperti yang sebelumnya sudah sedikit disinggung, manfaat daging kelinci untuk kesehatan didapatkan dari kandungan nutrisi di dalamnya. Lantas, apa saja gizi yang ada pada daging kelinci? Sejumlah penelitian mengungkap tentang kandungan nutrisi dalam daging kelinci. Dikatakan daging kelinci termasuk salah satu daging yang kaya akan protein.
Bukan hanya itu saja, daging kelinci juga tinggi asam amino esensial dan fosfor. Kendati begitu, kandungan natrium di dalam daging kelinci cukup rendah. Daging kelinci juga punya kandungan selenium yang mampu bertindak sebagai antioksidan alami. Kandungan vitamin E di dalamnya juga tak kalah penting untuk memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan.
Meskipun kaya akan nutrisi, sebenarnya daging kelinci yang satu dengan lainnya bisa memiliki kandungan yang berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh pakan yang diberikan kepada hewan ini. Salah satu kandungan yang bisa memiliki perbedaan adalah selenium yang berperan sebagai antioksidan tadi.
2. Lemak Lebih Rendah
Nah, buat kamu yang mencari alternatif daging dengan rendah lemak, agaknya daging kelinci bisa dipertimbangkan. Ini dikarenakan daging kelinci ternyata rendah lemak. Dalam setiap 100 gram daging kelinci, hanya terkandung sekitar 3,5 gram lemak saja. Ini menunjukkan kandungan lemak daging kelinci bisa dibilang lebih rendah dibandingkan jenis daging lainnya.
Misalnya saja saat dibandingkan dengan daging sapi yang biasanya kita konsumsi selama ini. Kandungan lemak daging sapi ternyata lebih besar dibandingkan daging kelinci. Pada setiap 100 gram daging sapi biasanya terkandung sekitar 19,54 gram lemak. Artinya, kandungan lemak daging sapi berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan daging kelinci.
Keberadaan lemak dalam daging ini perlu untuk dicermati oleh setiap orang. Terlebih bagi mereka yang memiliki riwayat kolesterol tinggi.
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kemudian daging kelinci juga dapat membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satunya didukung berkat adanya kandungan selenium di dalam daging kelinci. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, daging kelinci dapat memiliki kandungan selenium yang berfungsi sebagai antioksidan alami.
Untuk diketahui, sebagian besar orang dewasa membutuhkan sekitar 55 mikrogram nutrisi selenium per hari. Langkah tersebut perlu dilakukan guna mendukung sistem kekebalan tubuh berlangsung dengan lebih baik.
Nah, daging kelinci memiliki kandungan selenium yang penting dalam mendukung kebutuhan nutrisi, sehingga mendorong terbentuknya sistem kekebalan tubuh. Dalam setiap 100 gram daging kelinci terdapat sekitar 38,5 mikrogram selenium. Inilah yang membuat daging kelinci termasuk jenis daging yang mampu menjadi sumber selenium yang baik.
4. Menyehatkan Jantung
Tidak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, daging kelinci juga mampu mendukung kesehatan jantung. Ini dikarenakan adanya kandungan vitamin B-12 yang terdapat di dalam daging kelinci. Asupan vitamin B-12 perlu diperhatikan bagi setiap orang.
Dengan tercukupinya vitamin B-12 di dalam tubuh melalui pola makan yang sehat, maka dapat turut mendukung kesehatan jantung. Terlebih lagi di dalam daging kelinci juga rendah lemak, sehingga bisa dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Dengan mengonsumsi daging kelinci, kamu turut serta memenuhi kebutuhan protein, mineral, dan juga vitamin esensial. Apalagi di dalam daging kelinci juga tidak banyak terkandung lemak tidak sehat, sehingga dapat jadi alternatif daging untuk diandalkan dalam asupan sehari-hari.
5. Mendukung Kesehatan Otak
Selanjutnya, daging kelinci juga ternyata bermanfaat dalam mendukung kesehatan otak. Ini dikarenakan beberapa penelitian menemukan di dalam daging kelinci terdapat kandungan vitamin B12. Vitamin inilah yang mampu mendukung kesehatan otak agar bekerja lebih optimal.
Bukan hanya itu saja, keberadaan vitamin B12 dalam daging kelinci turut menjaga fungsi sistem saraf agar bekerja dengan tak kalah optimalnya. Dengan begitu, diharapkan konsumsi daging kelinci ini bisa menurunkan risiko terhadap gangguan kesehatan pada otak.
Termasuk membantu dalam mencegah sejumlah kondisi degeneratif pada sel otak. Istilah degeneratif berkaitan dengan degenerasi yang di dalam KBBI diartikan sebagai kemunduran atau perubahan menjadi sesuatu yang rusak. Contoh kerusakan pada sel otak misalnya saja demensia atau Alzheimer.
Terlepas dari daging kelinci yang halal untuk disantap dan punya berbagai manfaat untuk kesehatan, beberapa orang mungkin merasa tidak tega atau ketidaknyamanan saat mengonsumsinya. Oleh sebab itu, kamu bisa mempertimbangkannya terlebih dahulu dengan bijak agar dapat memutuskan menyantap daging kelinci atau tidak.
Demikian tadi makan daging kelinci hukumnya halal atau haram lengkap dengan manfaatnya bagi kesehatan. Semoga menjawab rasa penasaran kamu, ya.
(sto/apl)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 