Menjaga kesegaran seafood penting untuk mendapatkan rasa yang enak dan tetap aman dikonsumsi. Udang, cumi, ikan, atau kerang yang diperlakukan kurang tepat bisa cepat berbau amis dan teksturnya berubah menjadi lembek atau keras. Oleh karena itu, pemilihan bahan yang segar, cara membersihkan yang tepat, dan penggunaan bumbu yang sesuai menjadi kunci agar hasil masakan tetap lezat.
Dalam dunia kuliner, banyak cara alami dipakai untuk mengurangi bau amis dan mempertahankan kualitas seafood. Rempah seperti jahe, daun jeruk, atau jeruk nipis sering digunakan, sementara teknik penyimpanan dan lama memasak juga memengaruhi cita rasa. Dengan langkah yang tepat, hidangan laut bisa tetap segar, aman, dan menggugah selera.
Sebelum mulai mengolah udang, kepiting, kerang, atau ikan, kita perlu memahami cara memilih, membersihkan, menyimpan, dan memasaknya dengan tepat. Yuk, simak tips memasak bahan hasil laut di bawah ini supaya hidanganmu tetap segar, nikmat, dan terhindar dari bau amis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin utamanya:
- Pilih seafood segar dengan ciri daging kenyal, mata jernih, dan aroma alami.
- Bersihkan dan lumuri rempah sebelum dimasak untuk mencegah bau amis.
- Atur cara masak dan penyimpanan agar tekstur seafood tetap lembut dan rasa terjaga.
Cara Memasak Seafood yang Benar
Tips berikut dirangkum dari Ilmu Bahan Makanan Bersumber dari Hewani karya Anni Faridah dkk, Dapur Naga di Indonesia karya Suryatini N. Ganie, serta Resep Rumahan ala Resto oleh Dapur Entris. Dengan langkah yang benar, cita rasa laut bisa tetap terjaga tanpa bau amis yang mengganggu.
1. Pilih Seafood yang Segar Sejak Awal
Kesegaran bahan adalah fondasi utama hidangan laut yang lezat. Menurut Anni Faridah dkk, saat membeli udang, cumi, atau seafood lain dalam keadaan mati, pastikan teksturnya kenyal, tidak berlendir, dan aromanya segar.
Seafood yang sudah tidak layak biasanya berbau busuk dan terasa lembek ketika ditekan. Ketika memilih ikan, perhatikan matanya, ikan segar memiliki mata jernih dan menonjol, bukan keruh atau tenggelam.
Untuk kepiting dan kerang, kualitas terbaik ditandai dengan kondisi yang masih hidup. Kerang segar akan menutup rapat cangkangnya saat disentuh, sedangkan kepiting yang sehat bergerak aktif dan tidak mengeluarkan bau tidak sedap. Memilih bahan yang masih hidup ini sangat dianjurkan karena setelah mati, kualitas daging menurun drastis dan aroma amis akan lebih kuat.
Selain itu, perhatikan lingkungan penjual. Penjual yang menjaga kebersihan tempat penyimpanan dan sirkulasi udara yang baik biasanya menjual bahan dengan kualitas lebih terjaga. Hal sederhana ini membantu memastikan bahan dasar seafood yang kita bawa pulang memang masih layak diolah.
2. Bersihkan dengan Metode yang Benar
Langkah berikutnya adalah membersihkan bahan sebelum mulai memasak. Pada kerang dan kepiting, Anni Faridah dkk menyarankan untuk menyikat permukaan cangkang dan capit hingga bersih dari lumpur atau pasir. Bagian sela-sela kaki kepiting sering menyimpan kotoran, jadi perlu diperhatikan.
Untuk ikan, awali dengan membuang sisiknya. Dikutip dari buku Resep Rumahan ala Resto, agar tangan tidak licin saat menyisik ikan, celupkan jari ke garam sebelum menarik pisau dari ekor ke kepala.
Setelah sisik hilang, lanjutkan membersihkan bagian perut. Iris sedikit di sisi leher, keluarkan jeroan dan kotoran, lalu bilas di bawah air mengalir. Proses ini penting agar sisa empedu hilang karena empedu yang pecah bisa membuat ikan terasa pahit ketika dimasak.
Khusus untuk kerang, sikat bagian cangkang nya terlebih dahulu hingga benar-benar bersih. setelah disikat, rendam dalam air bersih beberapa jam untuk membantu mengeluarkan sisa pasir yang masih tertinggal.
Bila ingin hasil yang lebih maksimal, gunakan rempah ringan saat merendam atau mencuci seafood. Daun salam atau daun jeruk bisa dimasukkan ke dalam air rendaman untuk menambah aroma segar sekaligus mengurangi amis alami yang menempel.
3. Gunakan Bahan Alami untuk Menghilangkan Bau Amis
Mengurangi bau amis bisa dilakukan sebelum proses memasak dimulai. Menurut Suryatini N Ganie dalam Dapur Naga di Indonesia, jahe dan arak sering dipakai untuk menetralkan aroma tajam seafood. Namun perlu menjadi catatan, menggunakan arak dalam masakan berpotensi membuatnya tidak halal bagi umat Islam.
Di dapur Nusantara, jeruk nipis, asam jawa, atau cuka juga umum digunakan. Perasan jeruk nipis yang digosokkan pada permukaan ikan atau udang membantu mengangkat lendir dan memperbaiki aromanya. Selain perasan jeruk, rempah aromatik seperti daun salam, daun jeruk, dan serai bisa ditambahkan saat perebusan.
Penting juga memperhatikan waktu merendam bumbu atau jeruk nipis. Jangan terlalu lama karena bisa membuat tekstur daging berubah menjadi lebih keras, terutama pada ikan yang berdaging lembut. Gunakan waktu beberapa menit saja sebelum dibilas bersih.
Dalam buku Ilmu Bahan Makanan Bersumber dari Hewani, Anni Faridah dkk menyebutkan, untuk kerang dan kepiting, kita menambahkan arang ke dalam air rebusan. Arang dipercaya menyerap bau tidak sedap sekaligus membuat kuah rebusan lebih bersih.
4. Simpan Seafood dengan Benar Sebelum Dimasak
Setelah dibeli, tidak semua seafood akan langsung diolah pada hari yang sama. Penyimpanan yang salah bisa mempercepat pembusukan. Dalam buku Ilmu Bahan Makanan Bersumber dari Hewani, kita disarankan untuk melumuri udang, cumi, atau ikan dengan bumbu rempah sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Cara ini membantu menahan aroma amis yang biasanya muncul saat daging mulai melewati masa segarnya.
Untuk kepiting dan kerang, rebus terlebih dahulu dengan tambahan daun salam atau daun jeruk sebelum disimpan di lemari es. Perebusan ringan ini membantu membunuh kuman sekaligus menjaga kualitas rasa saat nantinya dimasak kembali. Pastikan juga kemasan penyimpanan tertutup rapat agar aroma seafood tidak menyebar dan merusak bahan makanan lain di kulkas.
Selain itu, atur suhu penyimpanannya. Suhu di freezer dapat menjaga bahan lebih lama, sementara lemari pendingin biasa atau chiller hanya cocok untuk menyimpan seafood dalam waktu singkat. Dengan cara ini, kesegaran bisa dipertahankan lebih optimal hingga waktu memasak tiba.
5. Sesuaikan Teknik Memasak dengan Tekstur Daging
Teknik memasak yang tepat akan menjaga rasa dan kelembutan seafood. Menurut buku Resep Rumahan ala Resto, ikan dengan tekstur lembut seperti nila cocok dimasak dengan cara digoreng cepat, dibakar, atau dikukus agar dagingnya tidak hancur. Sebaliknya, ikan yang berdaging padat seperti tongkol memerlukan waktu masak lebih lama agar bumbu meresap dan serat daging menjadi empuk.
Untuk kepiting, perhatikan durasi memasaknya. Memasak terlalu lama membuat daging kepiting menjadi kering dan alot. Sebaliknya, jika terlalu singkat, daging bisa kurang matang dan tidak aman untuk dikonsumsi.
Sedangkan kerang sebaiknya direbus atau dikukus hanya sampai cangkangnya terbuka. Ini adalah tanda bahwa dagingnya sudah matang sempurna.
Penggunaan rempah juga berpengaruh. Jahe, bawang putih, dan serai saat proses memasak membantu memperkaya rasa sekaligus mengurangi aroma amis yang tersisa.
6. Sajikan Segera Setelah Matang
Langkah terakhir yang sering terlupakan adalah penyajian. Hidangan laut sebaiknya langsung dinikmati sesaat setelah matang agar tekstur daging tetap lembut dan rasa segarnya tidak hilang. Membiarkan seafood terlalu lama pada suhu ruang memungkinkan aroma amis kembali muncul.
Selain menjaga rasa, penyajian segera juga mempertahankan nilai gizi. Panas masakan membantu menjaga cita rasa alami, dan bumbu tetap harum. Dengan menyajikannya segera, kamu memastikan pengalaman makan yang lebih maksimal.
Sekarang giliran kamu mencoba tips memasak seafood yang segar dan bebas amis ini di dapur sendiri. Semoga penjelasan di atas bermanfaat, detikers!
(par/aku)