- Apakah Kikil Mengandung Kolesterol?
- Manfaat Kikil untuk Kesehatan 1. Menjaga Elastisitas dan Kekuatan Kulit 2. Memberi Energi Cadangan untuk Aktivitas Sehari-hari 3. Menjaga Keseimbangan Asam dan Basa Tubuh 4. Membantu Mengontrol Rasa Lapar 5. Menjaga Kesehatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis 6. Melindungi Tubuh dari Penyakit Berbahaya 7. Mendukung Kesehatan Pencernaan dan Mengontrol Gula Darah
- Cara Memasak Kikil yang Benar 1. Cuci Hingga Bersih di Bawah Air Mengalir 2. Rebus Berulang hingga Air Menjadi Jernih 3. Gunakan Panci Presto untuk Hasil Cepat 4. Masak dengan Bumbu Lengkap
Banyak yang penasaran dan bertanya, apakah kikil mengandung kolesterol tinggi? Kikil sapi memang sering jadi favorit dalam hidangan tradisional, tetapi kandungannya kerap menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang. Selain kolesterol, kikil juga mengandung purin yang dapat menghasilkan asam urat.
Namun, kikil tidak selalu buruk untuk kesehatan. Di balik kandungan kolesterolnya, kikil juga menyimpan nutrisi penting seperti kolagen, keratin, elastin, dan mineral seperti selenium. Nutrisi ini memberi manfaat mulai dari menjaga elastisitas kulit, mendukung energi cadangan, hingga membantu menjaga kesehatan tulang dan pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Jika kamu ingin tahu lebih jauh tentang kandungan kolesterol kikil, manfaatnya untuk kesehatan, dan cara memasaknya agar tidak berlendir serta bebas bau amis, simak pembahasan lengkap berikut ini, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin utamanya:
- Kikil sapi mengandung kolesterol cukup tinggi dan purin, jadi konsumsi sebaiknya tidak berlebihan.
- Kandungan nutrisi seperti kolagen dan selenium memberi banyak manfaat bagi kesehatan.
- Cara memasak yang benar membuat kikil lebih aman, empuk, dan bebas bau amis.
Apakah Kikil Mengandung Kolesterol?
Banyak orang bertanya-tanya apakah kikil termasuk makanan yang tinggi kolesterol. Berdasarkan penjelasan Joko Sulistyo dalam artikel Lontong Kikil Surabaya Lezat Bergizi dan Kaya Kolagen, kikil sapi memang mengandung kolesterol cukup tinggi. Selain itu, ada purin di dalamnya, yaitu senyawa organik yang saat diproses tubuh akan menghasilkan asam urat. Kandungan ini membuat kikil tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berlebihan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah asam urat atau kolesterol.
Meski begitu, penting untuk memahami bahwa kikil bukanlah bagian jeroan. Oleh karena itu, meskipun mengandung kolesterol, makan kikil dalam jumlah wajar tidak akan langsung meningkatkan kadar kolesterol secara drastis.
Kuncinya adalah mengatur porsi dan frekuensi konsumsinya. Dengan mengolahnya secara sehat, misalnya direbus atau dimasak tanpa banyak lemak tambahan, risiko dari kolesterol bisa diminimalkan.
Manfaat Kikil untuk Kesehatan
Sebelum membahas manfaatnya, penting untuk mengenal lebih dulu kandungan gizi yang ada di kikil. Dalam 500 gram kikil, terdapat energi sebesar 151 kilokalori, protein 1,8 gram, karbohidrat 14,1 gram, lemak 3,8 gram, kalsium 210 miligram, fosfor 250 miligram, zat besi 1 miligram, air 60 gram, kalium 354,62 miligram, dan natrium 187,13 miligram.
Selain itu, kikil mengandung kolagen, keratin, elastin, serta mineral penting seperti selenium yang berperan besar untuk kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa manfaat kikil sapi bagi kesehatan yang dirangkum dari tulisan Joko Sulistyo.
1. Menjaga Elastisitas dan Kekuatan Kulit
Kandungan kolagen, keratin, dan elastin dalam kikil membantu menjaga struktur jaringan kulit. Kolagen membentuk lapisan yang membuat kulit tetap elastis dan kuat. Dengan asupan yang cukup, kulit menjadi lebih halus dan regenerasi sel berjalan optimal.
Selain itu, elastin dan keratin bekerja mendukung kekuatan jaringan kulit agar tidak mudah rusak. Kombinasi ini bermanfaat untuk mencegah tanda penuaan dini. Mengonsumsi kikil dalam jumlah wajar bisa membantu menjaga kesehatan kulit dari dalam.
2. Memberi Energi Cadangan untuk Aktivitas Sehari-hari
Kikil mengandung protein hewani yang berperan penting sebagai sumber energi cadangan. Protein membantu tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah merasa lemas, terutama saat melakukan aktivitas fisik yang padat.
Energi yang dihasilkan dari protein kikil bisa membantu kamu menjalani kegiatan sehari-hari dengan lebih optimal. Ini membuat kikil menjadi pilihan pendamping makanan yang berguna ketika membutuhkan tambahan energi tanpa terlalu banyak kalori.
3. Menjaga Keseimbangan Asam dan Basa Tubuh
Protein pada kikil bertindak sebagai penyangga untuk mengatur konsentrasi asam dan basa dalam darah. Keseimbangan pH tubuh yang terjaga dengan baik akan mencegah kondisi medis serius seperti asidosis atau alkalosis.
Jika tidak terkontrol, gangguan pH dapat menyebabkan masalah seperti batu ginjal, gagal ginjal, dan gangguan pertumbuhan. Dengan kandungan proteinnya, kikil berperan sebagai pendukung stabilitas sistem tubuh agar tetap sehat.
4. Membantu Mengontrol Rasa Lapar
Kikil yang memiliki protein tinggi dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar. Mengonsumsi protein dalam jumlah cukup dapat menurunkan kadar hormon ghrelin yang menimbulkan rasa lapar.
Dengan efek ini, kamu bisa merasa kenyang lebih lama setelah makan kikil. Ditambah lagi, kikil termasuk rendah kalori, sehingga aman untuk mendukung program diet jika diolah dengan cara sehat.
5. Menjaga Kesehatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis
Kalsium pada kikil membantu pertumbuhan sel-sel tubuh sekaligus memperkuat tulang. Nutrisi ini penting untuk mencegah keropos tulang dan menjaga kesehatan tulang seiring bertambahnya usia.
Selain itu, kalsium bekerja bersama protein dan mineral lainnya untuk mempertahankan kepadatan tulang. Mengonsumsi kikil dalam pola makan seimbang bisa menjadi tambahan sumber kalsium alami yang bermanfaat.
6. Melindungi Tubuh dari Penyakit Berbahaya
Selenium dalam kikil membantu mengaktifkan enzim antioksidan glutation peroksidase. Enzim ini melindungi tubuh dari kerusakan sel yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kanker.
Selain itu, selenium juga berperan dalam merangsang pertumbuhan sel darah putih. Fungsi ini penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal dalam melawan penyakit.
7. Mendukung Kesehatan Pencernaan dan Mengontrol Gula Darah
Terakhir, kandungan serat dalam kikil membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat memperlambat pencernaan makanan sehingga kadar gula darah tidak melonjak cepat setelah mengonsumsi karbohidrat.
Serat juga dapat mengikat kolesterol jahat agar tidak diserap tubuh. Proses ini membantu menjaga tekanan darah tetap normal dan mendukung kesehatan jantung. Dengan konsumsi yang tepat, kikil bisa menjadi bagian dari pola makan sehat.
Cara Memasak Kikil yang Benar
Mengolah kikil memang memerlukan teknik khusus agar hasilnya tidak berlendir, tidak bau amis, dan tetap empuk. Dengan beberapa langkah sederhana, kikil bisa diolah menjadi hidangan yang lezat dan menggugah selera. Berikut cara memasak kikil yang bisa kamu ikuti, dikutip dari buku Sedep Marem Masakan Cita Rasa Ndeso, Kumpulan Resep Soto & Sup Mak Nyuss..., 505 Resep Kue Uenak, serta Menu Sahur Simpel dan Anti Gagal.
1. Cuci Hingga Bersih di Bawah Air Mengalir
Mulailah dengan membersihkan kikil secara menyeluruh. Bilas di bawah air mengalir sambil digosok perlahan untuk menghilangkan kotoran, darah, dan lendir yang menempel. Proses ini membantu mengurangi aroma khas sapi dan membuat kikil lebih higienis.
Setelah bersih, potong kikil menjadi bagian-bagian yang seragam. Potongan yang rapi tidak hanya membuat tampilan masakan lebih menarik, tetapi juga memudahkan bumbu meresap dengan baik.
2. Rebus Berulang hingga Air Menjadi Jernih
Langkah selanjutnya adalah merebus kikil secara bertahap. Masukkan kikil ke dalam panci berisi air, didihkan, kemudian buang air rebusannya. Ulangi proses ini beberapa kali sampai air rebusan terlihat jernih.
Dengan cara ini, lendir dan bau amis akan hilang, sementara teksturnya menjadi lebih kenyal dan siap menyerap bumbu. Proses perebusan bertahap juga membuat kikil lebih empuk ketika dimasak lebih lanjut.
3. Gunakan Panci Presto untuk Hasil Cepat
Jika ingin menghemat waktu, gunakan panci presto. Perebusan dengan presto mempercepat proses pelunakan tanpa mengurangi rasa atau tekstur kikil. Setelah kikil matang, kamu bisa langsung melanjutkan ke tahap memasak berikutnya. Metode ini sangat praktis, terutama jika memasak dalam jumlah banyak atau saat waktu terbatas.
4. Masak dengan Bumbu Lengkap
Tahap terakhir adalah memasak kikil menggunakan bumbu yang tepat. Tumis bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, dan rempah-rempah hingga harum. Tambahkan jahe, lengkuas, serai, dan garam untuk menambah aroma dan rasa.
Masukkan kikil ke dalam tumisan bumbu dan masak perlahan hingga bumbu meresap. Bumbu yang tepat tidak hanya membuat kikil lebih lezat, tetapi juga membantu menetralkan aroma khasnya.
Itulah ulasan tentang kandungan kolesterol dan manfaat kikil, lengkap dengan tips memasaknya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi panduan sebelum mengolah kikil di dapur.
(sto/ahr)