6 Tips Menyimpan Telur Tanpa Kulkas yang Benar agar Awet dan Tetap Segar

6 Tips Menyimpan Telur Tanpa Kulkas yang Benar agar Awet dan Tetap Segar

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 20 Mei 2025 22:00 WIB
cara menyimpan telur yang tepat agar terhindar salmonela
Cara menyimpan telur. (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Solo -

Telur adalah bahan pangan yang sangat familier di dapur karena bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan, mulai dari lauk, kue, hingga camilan sederhana. Meski tampak sepele, telur perlu disimpan dengan cara yang tepat agar tidak cepat rusak. Bagi yang ingin menjaga kualitas telur tanpa alat pendingin, penting untuk mengetahui tips menyimpan telur tanpa kulkas yang benar agar tetap awet dan segar.

Tidak semua orang memiliki kulkas di rumahnya. Oleh karena itu, menyimpan telur di suhu ruang perlu dilakukan dengan hati-hati agar kesegarannya tetap terjaga selama mungkin.

Lantas, bagaimana jika kita tidak memiliki kulkas dan ingin menyimpan telur supaya tetap segar? Mari simak tipsnya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Menyimpan Telur Tanpa Kulkas yang Benar

Dihimpun dari buku Buku Ajar Struktur & Komponen Telur tulisan Fellyanus Haba Ora serta laman Homestead Lady, Grubbly Farms, serta Southern Living, berikut adalah sejumlah tips yang bisa kita ikuti untuk menyimpan telur dengan benar.

1. Simpan Telur Segar yang Belum Dicuci

Telur yang baru saja dikeluarkan dari tubuh ayam dilapisi oleh bloom yang melindungi bagian dalam telur dari bakteri. Bloom adalah lapisan alami yang membuat kulit telur terlihat mengilap saat baru diletakkan, lalu mengering dalam beberapa detik. Lapisan ini menyegel pori-pori kulit telur dan berfungsi sebagai penghalang alami terhadap kontaminasi.

ADVERTISEMENT

Telur segar yang tidak dicuci dapat bertahan di suhu ruang selama satu minggu. Meski begitu, kualitasnya akan menurun seiring waktu, dan risiko kerusakan akan meningkat. Lama ketahanan telur sangat bergantung pada kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan di tempat penyimpanan.

Untuk menjaga efektivitas bloom, jangan mencuci telur sebelum disimpan. Jika telur terlihat kotor, cukup bersihkan secara kering dengan kain lembut. Menghilangkan bloom dengan mencuci telur akan mengurangi ketahanannya dan mempermudah bakteri masuk ke dalam telur.

2. Simpan di Tempat yang Sejuk, Kering, dan Terhindar dari Sinar Matahari

Kelembapan dan suhu memainkan peran penting dalam mempertahankan kualitas telur. Telur segar yang disimpan di suhu sekitar 13Β°C dengan kelembapan 75 persen bisa bertahan selama dua hingga tiga bulan. Jika kelembapan terlalu tinggi, telur berisiko ditumbuhi jamur. Sebaliknya, kelembapan terlalu rendah akan menyebabkan telur kehilangan cairan melalui pori-porinya. Suhu yang terlalu tinggi akan mempercepat proses pembusukan.

Telur sebaiknya disimpan di tempat gelap dan jauh dari sinar matahari langsung, karena paparan cahaya dapat mempercepat penurunan kualitas. Letakkan telur di atas bahan yang menyerap kelembapan seperti kertas atau karton untuk mencegah penumpukan air di permukaannya.

3. Gunakan Metode Water Glassing

Water glassing adalah metode tradisional yang efektif untuk menyimpan telur dalam jangka waktu lama tanpa menggunakan kulkas. Metode ini menggunakan larutan sodium silikat yang menciptakan penghalang terhadap udara dan mikroba. Sodium silikat dapat dibeli dalam bentuk food grade dan dicampur dengan air mendidih sebagai media pelindung.

Campurkan satu bagian larutan sodium silikat dengan sepuluh bagian air mendidih, aduk hingga rata lalu dinginkan. Masukkan telur bersih dan tidak cacat ke dalam toples kaca, lalu tuangkan larutan hingga seluruh telur terendam dengan jarak dua sentimeter di atas permukaan telur. Tutup rapat toples dan simpan di tempat sejuk dan gelap.

Telur yang diawetkan dengan metode ini harus digunakan berdasarkan urutan masuk ke dalam larutan. Telur-telur yang paling awal dimasukkan perlu digunakan terlebih dahulu agar tidak terlalu lama terendam. Jangan menyimpan sisa larutan untuk digunakan kembali demi menjaga keamanan dan efektivitasnya.

4. Lapisi Telur dengan Minyak Mineral

Jika bloom pada telur rusak akibat pembersihan atau gesekan, pelapisan ulang bisa dilakukan menggunakan minyak mineral. Pelapisan ini membantu menutup pori-pori kulit telur sehingga memperlambat masuknya udara dan bakteri ke dalam telur.

Gunakan minyak mineral tipis-tipis dan merata ke seluruh permukaan telur. Pastikan telur yang dilapisi bersih dan kering sebelum dilumuri minyak. Pelapisan ini bukan pengganti bloom alami secara sempurna, tetapi cukup membantu memperpanjang umur simpan telur jika dilakukan dengan benar.

Telur yang sudah dilapisi sebaiknya tetap disimpan di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari. Hindari menyentuh atau memindahkan telur terlalu sering agar lapisan minyak tetap utuh.

5. Hindari Penyimpanan Telur yang Sudah Retak atau Cacat

Telur dengan cangkang retak, berpori besar, atau memiliki noda sebaiknya tidak digunakan untuk metode penyimpanan jangka panjang tanpa kulkas. Kerusakan pada kulit telur membuat bakteri lebih mudah masuk dan mempercepat kerusakan di dalamnya.

Telur yang memiliki cangkang lemah atau retakan halus sering kali tidak terlihat dengan mata telanjang, tetapi bisa terdeteksi saat disentuh atau saat direndam dalam air. Telur yang tenggelam umumnya masih baik, sedangkan yang mengapung sebaiknya segera digunakan atau dibuang.

Hanya telur yang benar-benar bersih secara alami dan tidak memiliki cacat yang layak untuk metode seperti water glassing atau penyimpanan jangka panjang lainnya. Penyaringan awal ini sangat penting untuk menjaga hasil penyimpanan tetap aman dan efisien.

6. Simpan Telur dengan Bagian Lancip Menghadap ke Atas

Kerabang adalah bagian terluar dari telur yang bersifat keras, kaku, tetapi mudah retak. Fungsinya sangat penting sebagai pelindung isi telur dari kerusakan fisik, paparan zat kimia, serta serangan mikroba patogen. Apabila terdapat retakan atau lubang pada kerabang, maka mikroba dan bakteri pembusuk dapat dengan mudah masuk ke dalam telur dan merusak isinya.

Kerabang telur memiliki pori-pori mikroskopis yang menjadi jalur pelepasan gas dan uap air. Ukurannya bervariasi antara 6 mikron di ujung lancip hingga 13 mikron di ujung tumpul. Telur umumnya memiliki antara 7000 hingga 17000 pori, dengan jumlah paling banyak berada di bagian ujung tumpul. Ukuran dan jumlah pori ini menentukan seberapa cepat gas dan air keluar dari dalam telur saat disimpan di suhu ruang.

Menyimpan telur dengan bagian lancip menghadap ke atas atau ujung tumpul menghadap ke bawah akan membantu memperlambat proses penguapan dan pelepasan gas melalui pori-pori. Posisi ini juga menjaga kantung udara tetap stabil di bagian atas telur. Penempatan yang tepat dapat membantu mempertahankan kualitas telur hingga 14 hari pada suhu ruang, ditinjau dari berat telur, kedalaman kantung udara, nilai Haugh Unit, dan pH telur.

Ciri Telur yang Masih Bagus dan Segar

Sebelum memasak telur yang sudah disimpan di suhu ruang, tentu kita wajib memahami ciri telur yang masih segar. Dikutip dari buku Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk Semua oleh Agnes Murdiati dan Amaliah, berikut adalah sejumlah cirinya.

1. Tes dengan Air

Jika telur tenggelam dan terbaring sempurna di dasar gelas, maka telur tersebut masih sangat baru. Hal ini menunjukkan rongga udara di dalamnya sangat kecil sehingga berat telur cukup untuk tetap berada di dasar air. Telur segar juga tidak akan mengeluarkan suara jika digoyangkan karena isi telur masih padat dan rapat.

Ketika telur mulai berdiri atau melayang dalam air, bisa diperkirakan bahwa usia telur sudah sekitar satu minggu. Rongga udara di dalamnya mulai membesar karena terjadi penguapan cairan melalui pori-pori kerabang. Posisi telur dalam air ini menunjukkan bahwa kualitasnya mulai menurun, tetapi masih dapat digunakan jika tidak menunjukkan tanda-tanda busuk.

Jika telur berdiri tegak dan mengapung, maka kemungkinan besar umur telur sudah mencapai dua hingga tiga minggu. Rongga udara di bagian tumpulnya semakin besar dan berat telur mulai berkurang akibat kehilangan cairan. Telur yang mengapung perlu diwaspadai karena biasanya sudah tidak layak konsumsi dan cenderung berbau busuk.

2. Pecahkan Telur

Setelah telur dipecah, kesegaran bisa dilihat dari bentuk kuning dan putih telurnya. Telur yang masih segar memiliki kuning telur bulat utuh dan terletak di tengah. Batas antara putih dan kuning telur terlihat jelas. Jika telur sudah lama, putih telur akan encer dan kuning telur bisa terlihat melebar atau pecah.

3. Rebus Telur

Telur yang direbus lalu dibelah juga bisa menunjukkan tingkat kesegarannya. Kuning telur yang masih segar tetap berada di tengah dan bentuk telur tetap padat di kedua ujungnya. Hal ini menandakan rongga udara masih sangat kecil. Jika putih telur terlalu keras atau kuning telur bergeser ke pinggir, maka telur sudah kehilangan sebagian kesegarannya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, telur akan tetap segar meski tidak disimpan di kulkas. Pastikan untuk mengonsumsi telur yang sudah disimpan lebih awal. Semoga bermanfaat!




(sto/rih)


Hide Ads