Terdapat dua istilah adonan yang biasanya digunakan untuk membuat kue yaitu puff pastry dan danish pastry. Namun, mungkin tidak sedikit orang yang menyimpan rasa penasaran mengenai apa perbedaan puff dan danish pastry?
Seperti namanya, puff dan danish pastry merupakan jenis adonan yang biasanya digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kue. Pada dasarnya kedua jenis adonan ini dapat dibuat sendiri dengan mengikuti resep, tetapi tidak sedikit supermarket yang menyajikannya dalam wujud instan berupa lembaran.
Meskipun keduanya menjadi jenis adonan yang populer digunakan untuk pembuatan kue, tetapi ternyata ada perbedaan yang cukup kentara antara puff pastry dan danish pastry. Lantas seperti apa bedanya puff dan danish pastry? Temukan penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Puff Pastry?
Sebagai cara untuk mengetahui perbedaan antara puff pastry dan danish pastry, mari terlebih dahulu mengenal secara lebih dekat pengertian keduanya secara terpisah. Menurut Merriam-Webster Dictionary, puff pastry adalah adonan kue yang terdiri dari banyak lapisan dan biasanya digunakan untuk membuat kue kering yang ringan.
Kemudian puff pastry juga berisikan lapisan mentega dan adonan yang berselang-seling, sehingga menghasilkan tekstur yang khas saat nantinya dipanggang. Disebutkan dalam buku 'Perfect Pastry: Terampil Membuat Puff, Danish, dan Choux Pastry' karya Albertin Hoesni, puff pastry merupakan adonan lembaran yang menghasilkan tekstur ringan dan renyah.
Lebih lanjut disampaikan melalui laman Britannica, puff pastry memiliki proporsi lemak yang sangat tinggi. Hal inilah yang membuat margarin yang digunakan puff pastry tidak boleh sembarangan. Meskipun dapat mengembang dengan tinggi hingga sepuluh kali dari ukuran adonan mentahnya, adonan puff pastry tidak begitu elastis.
Apa Itu Danish Pastry?
Selanjutnya ada danish pastry yang selama ini dikenal sebagai adonan dasar yang tak kalah populer digunakan selain puff pastry. Namun, apa itu danish pastry? Menurut Oxford Dictionary, danish pastry merupakan kue bercita rasa manis yang biasanya diisi dengan menggunakan keju maupun buah-buahan.
Masih mengacu pada buku yang sama, danish pastry juga dibuat dengan menggunakan mentega margarin yang dicampur bersama telur dan terigu. Tidak hanya terasa manis, danish pastry juga harus menghasilkan cita rasa mentega yang kuat.
Menurut laman Visit Denmark, danish pastry biasanya digunakan untuk pembuatan kue kering atau camilan manis di berbagai penjuru dunia, tidak terkecuali Denmark. Meskipun disebut sebagai danish pastry atau pastry Denmark, tetapi awal mula adonan ini justru berasal dari Austria. Denmark melekat pada adonan tersebut karena perkembangannya yang dimulai dari Denmark.
Perbedaan Puff dan Danish Pastry
Lantas seperti apa perbedaan puff pastry dan danish pastry? Apabila memahami secara lebih dekat pengertian dari dua jenis adonan ini, sepintas terlihat serupa dan tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Namun demikian, ternyata puff pastry dan danish pastry adalah dua adonan yang berbeda dan mudah untuk dibedakan satu sama lainnya.
Dikatakan dalam buku yang sama, puff pastry memiliki ciri khas yang dapat mengembang dengan lebih besar dan teksturnya yang garing. Kemudian puff pastry juga dikenal bisa lebih mengembang dibandingkan jenis pastry lainnya.
Berbeda dengan danish pastry yang menghasilkan rasa manis dan mentega yang kuat dalam satu waktu yang sama, puff pastry justru sebaliknya. Puff pastry dapat dibuat dengan cita rasa yang lebih cenderung manis maupun gurih.
Sementara itu, dipaparkan dalam buku 'Rahasia Antigagal Membuat Aneka Kue Populer' yang ditulis oleh Nunung, puff pastry cenderung sangat renyah karena dibuat dengan lembaran yang berlapis-lapis. Lain halnya dengan danish pastry yang hasilnya cenderung tidak serenyah puff pastry. Mengapa? Alasannya ternyata danish pastry dibuat dengan menggunakan adonan untuk roti dan adonan puff pastry itu sendiri.
Tidak hanya itu saja, dalam buku 'Serba-Serbi Baking' oleh @ms.rinadedik, danish pastry memiliki tekstur yang jauh berbeda dengan puff pastry. Dikatakan bahwa danish pastry menghasilkan tekstur yang mirip dengan roti. Terasa padat di bagian luar, tetapi empuk saat digigit dalamnya. Hal ini dikarenakan danish pastry menggunakan ragi saat pembuatannya.
Merujuk dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dipahami perbedaan puff dan danish pastry terletak pada tingkat kerenyahannya. Puff pastry dikenal lebih renyah dibandingkan dengan jenis adonan pastry lainnya, bahkan danish pastry sekali pun. Kemudian dari segi cita rasa juga terdapat perbedaan yang mana danish pastry lebih dominan manis, sedangkan puff pastry bisa dibuat manis atau gurih.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai perbedaan puff dan danish pastry. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaran detikers, ya.
(par/dil)