Eksis sejak zaman penjajahan Jepang sampai sekarang, Waroeng Jadoel di Temanggung, kesohor di media sosial. Sejumlah tokoh, pejabat, dan artis pernah singgah ke warung mungil nan sederhana yang menawarkan masakan khas Jawa ini.
Waroeng Jadoel beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No 102, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Tepatnya di Seberang Kantor Telkom Temanggung. Dari Kota Magelang, warung ini berada di sisi kiri jalan. Pintunya bercat biru, jendelanya penuh tempelan stiker.
detikJateng menyambangi warung ini pagi tadi, Sabtu (14/9). Sekitar pukul 06.30 WIB, warung ini sudah ramai pembeli. Bahkan, beberapa pembeli mesti duduk di emper pinggir jalan. Pembelinya tak cuma dari Temanggung, ada juga dari Magelang dan sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pemiliknya, Siti Sukastiyah (75), Ketua DPR RI Puan Maharani hingga mantan calon presiden Anies Baswedan pernah mampir makan di warungnya. Ada pula artis Tamara Bleszynski hingga Denny Caknan.
"Dua hari lalu Pak Andika (Andika Perkasa, mantan Panglima TNI yang kini menjadi bakal calon Gubernur Jawa Tengah) beserta istri dan Pak Hendi (Hendrar Prihadi, pasangan Andika di Pilgub Jateng) ke sini," kata Siti, generasi ketiga pemilik Waroeng Jadoel, Sabtu (14/9/2024).
"Mbak Puan, Pak Anies, Tamara juga pernah. Denny Caknan sudah," imbuh nenek berkebaya itu.
Siti mengatakan, Andika Perkasa beserta istri mampir ke warungnya pada pukul 19.00 sampai 20.30 WIB.
"Pak Andika dahar (makan) opor ayam, sama wakilnya (Hendi). Kalau Pak Anies dulu makan tongkol lombok ijo," ujar Siti.
"Pak Ganjar (Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jateng) malah dereng (belum pernah mampir). Kalau Pak Pj Bupati Temanggung (Hary Agung Prabowo) sudah, pernah foto juga," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Waroeng Jadoel adalah nama pemberian dari para pelanggannya.
Memasuki warung ini, pengunjung langsung disambut camilan yang ditata di atas gerobok atau meja kayu serta toples kaca model zaman dulu. Camilannya ada pisang goreng, tempe goreng, tahu susur, bakwan, lumpia, wajik, amplang, kacang goreng, dan jajanan pasar seperti klepon.
Adapun menu beratnya meliputi opor ayam, brongkos sapi, tongkol lombok ijo, gudeg, buntil, sayur kubis, dan lainnya. Minumannya ada kopi gula aren, teh panas gula aren, dan lain-lain.
"Sebelum saya lahir, sebelum kemerdekaan, ibu saya sudah jualan. Saya sudah generasi ketiga. Ini (buka) 24 jam," kata Siti. Dia meneruskan usaha warung turun temurun itu sejak 1972.
Dulu warung ini hanya buka dari pagi hingga malam. Sekarang, sejak tiga tahun lalu, warung ini mulai buka 24 jam. Siti dibantu delapan karyawan.
"Ini bangku sejak zaman Jepang. Dulu (zaman Jepang) kalau ibu saya jualan ditunggui Jepang (tentara) dua bawa bedil. Saya belum ada, hanya diceritain saja. Terus kalau makan nggak boleh tambah, itu peraturan Jepang. Ditunggui di dalam dua (tentara), di luar dua (tentara)," kata Siti saat mengenang cerita orang tuanya.
(dil/dil)