Masjid Jami Assegaf yang berada di Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo, memiliki tradisi unik dalam menyuguhkan buka puasa untuk jemaahnya. Mereka selalu menyediakan minuman kopi rempah.
Kopi rempah biasanya disajikan tiap hari di masjid tersebut kepada jemaah salat Subuh. Namun, khusus saat Ramadan, tradisi menghirup kopi hangat itu digeser menjadi saat berbuka puasa.
Tim sekretariat Masjid Jami Assegaf Ridho Wicaksono mengatakan, kopi yang disajikan dicampur dengan berbagai rempah-rempah. Hal itu membuat kopi aman untuk untuk perut meski diminum saat perut masih kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sajiannya hanya gelas kecil. Dan takaran kopinya sedikit kalau dibandingkan dengan air yang digunakan, ditambah, ada rempahnya, jadi tidak begitu strong," kata Ridho, Kamis (21/3/2024).
Ridho mengatakan, proses pembuatan kopi rempah dilakukan pukul 14.00-16.00 WIB. Mereka menggunakan air hingga dua galon untuk membuat minuman kopi.
Kemudian mereka menumbuk rempah yang digunakan, meliputi jahe, gula kelapa, gula pasir, dan kayu manis. Tak lupa mereka menambahkan daun pandan dan serai untuk memperkuat aroma.
![]() |
"Pertama masak air hingga mendidih, lalu masukan kayu manis, gula jawa, dan jahe. Kemudian diaduk-aduk, lalu masukan gula pasir, dan kopi. Yang terakhir masukan daun pandan, atau sereh untuk memperkuat aromanya. Merebusnya sekitar 1 jam, tapi tergantung porsinya yang dibuat," jelasnya.
Ridho menjelaskan, kopi rempah ini merupakan minuman akulturasi dari Timur Tengah. Pasalnya, orang Arab suka dengan makanan atau minuman yang mengandung rempah-rempah. Adapun masjid tersebut berada di perkampungan yang banyak dihuni oleh warga keturunan Arab.
(ahr/dil)