Pasar Kuliner Ramadan di Aloon-Aloon Semarang, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah jadi jujugan masyarakat Kota Semarang untuk berburu takjil. Berbagai menu makanan bisa ditemui di Pasar Ramadan Aloon-aloon Semarang.
Pantauan detikJateng di Aloon-aloon Semarang dekat Masjid Agung Semarang, berbagai stan makanan sudah mulai buka sejak pukul 16.00 WIB. Para pengunjung tampak mulai ramai sekitar pukul 17.00 WIB.
Beberapa orang memilih membeli takjil dan langsung dibungkus, sementara sebagian pengunjung lainnya memilih ngabuburit sekaligus berbuka di Aloon-aloon Semarang. Salah satunya mahasiswa asal Lampung, Tessa (22).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini lagi sama teman-teman berempat, lagi keliling, sudah beli es teler, nasi gudeg, bakso goreng," kata Tessa kepada detikJateng di Aloon-aloon Semarang, Selasa (4/3/2025).
Tessa dan kawan-kawannya baru pertama kali ini berkunjung ke pasar kuliner Ramadan di Aloon-aloon Semarang. Ia mengaku, tempat itu bisa jadi jujugan untuk mencari menu takjil.
"Karena banyak pilihannya, milihnya gampang, luas juga tempatnya dan bisa pake qris. Banyak jajanan jaman sekarang kayak mille crepes, tapi paling menarik perhatian es teler," ujarnya.
Hal senada dikatakan mahasiswa asal Pemalang, Melinda (22). Ia mengaku sangat senang berburu takjil selama Ramadan sambil menunggu waktu berbuka.
"Apalagi buat perantau kan harus cari takjil, kalau di sini enak ada semuanya. Makanan kekinian, makanan tradisional," jelasnya.
"Apalagi seru banget bisa berbuka di lapangan alun-alun. Pas abis azan ada mercon juga, indah banget. Sore-sore ada angin sepoi-sepoi juga," lanjutnya.
Terpisah, Ketua Pengelola Kuliner Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Choirul Ichan menyampaikan, antusiasme masyarakat sangat tinggi, terlebih setelah suksesnya event Dugderan yang tergelar 28 Februari lalu.
"Tahun ini jumlah stan UMKM mencapai 68 stan, ditambah 12 stan dari perusahaan. Alhamdulillah, animo masyarakat, terutama warga Kota Semarang, sangat luar biasa. Event ini jadi tempat ngabuburit favorit, baik bagi warga lokal, pekerja, mahasiswa, maupun pendatang dari luar kota," kata Ichan.
Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini stan kuliner ditempatkan di dalam dan di luar alun-alun. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi para pengunjung. Lewat kerja sama antara Masjid Agung Semarang dan Pemerintah Kota Semarang, event tersebut bisa digelar lebih baik.
Pasar kuliner di Aloon-aloon Semarang sendiri dibuka setiap hari mulai pukul 16.00-22.00 WIB, dengan lonjakan pengunjung mulai pukul 16.30 WIB.
"Alhamdulillah tahun ini menunya lebih bervariasi. Ada yang tradisional kayak coro santan, ketan biru enten-enten, jajanan pasar, lemper, mendoan, pisang goreng, pangsit. Yang kekinian ada Japanesse Food, Korean Food," jelasnya.
Setiap hari, kata Ichsan, akan ada penyalaan kembang api di lapangan Aloon-aloon Semarang. Setiap Sabtu-Minggu, akan ada arak-arakan pengurus yang mengenakan pakaian adat dari Masjid Agung Semarang.
"Ini tradisi, dulunya pakai bom udara. Tapi Perwali tahun 1983 aturan itu dilarang karena dianggap membahayakan, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, bom udara dihentikan," jelasnya.
"Kemudian dibangun menara dengan sirene untuk tanda, pas pandemi ada inovasi arak-arakan nyumet mercon. Skalanya lebih kecil," lanjutnya.
Usai azan magrib berkumandang, petasan pun dibunyikan sekitar satu menit. Para pengunjung langsung antusias mengabadikan momen tersebut.
(rih/apu)