Sebuah warung tenda di Semarang diviralkan karena dianggap menjual menu Indomie dengan harga selangit. Seorang pengguna TikTok membagikan pengalamannya membeli Indomie dengan harga Rp 41 ribu seporsi.
Warung yang viral itu bernama Adem Ayem berada di Jalan KH Ahmad Dahlan, tak jauh dari Jalan Simpang Lima Semarang. Warung itu, lebih dikenal menjual susu dan roti bakar.
Akun TikTok @ter*** mengunggah video yang menceritakan pengalamannya makan Indomie di warung itu pada Selasa (31/1). Ada tiga video yang menceritakan pengalamannya yang menganggap harga Indomie di sana tak wajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Postingan itu kemudian mendapat banyak respons, hingga berita ini ditulis tercatat sudah dibagikan 3.700 pengguna dan sudah mendapat komentar dari 17 ribu kali.
7 Fakta Viral Warung di Semarang Jual Indomie Rp 41 Ribu Seporsi
1. Pesan 2 Porsi Indomie Rebus
Dalam video yang diunggahnya, dia menceritakan bahwa dia dan temannya pergi membeli Indomie di warung kaki lima. Di sana, dia memesan Indomie rebus dan Indomie telur ditambah kornet dan sosis.
Di warung itu juga sudah terdapat daftar harga yang menunjukkan masing-masing harga pesanannya adalah Rp 18 ribu dan Rp 25 ribu. Kemudian keduanya meminta porsi Indomie dobel.
2. Kaget Lihat Tagihan
Saat membayar, ternyata harga yang diberikan tak sesuai dengan perkiraannya. Dia juga menampilkan nota pesanannya yang satu porsinya dikenakan Rp 41 ribu dan Rp 35 ribu.
"Giliran gue bayar, mas billnya nah kaget nggak lu makan Indomie doang segini," katanya.
detikJateng sudah berupaya menghubungi pengunggah konten TikTok yang viral tersebut melalui akunnya. Namun hingga kini pesan langsung maupun komentar di postingan belum mendapatkan respons.
3. Penjelasan Pihak Warung
Pihak dari pemilik warung itu, Ipung Kurniawan (26) menyebut memang memberi harga seperti itu kepada pembeli yang datang pada Senin (30/1) malam itu. Menurutnya, hal itu karena ada permintaan tambahan dari pembeli.
Antara lain ialah permintaan porsi dobel, menggoreng telur secara terpisah, dan permintaan merebus telur setengah matang. Harga Indomie polos sendiri adalah Rp 10 ribu.
"Kalau nggak nambah sih normal kalau sesuai menu pasti sama harganya," ujar Ipung saat ditemui di warungnya, Rabu (1/2).
Saat itu, yang memberikan harga adalah ayahnya yang merupakan pemilik warung. Karena masalah usia, ayahnya memang suka bingung ketika ada pembeli yang memiliki keinginan lain dari biasanya.
"Saya saja yang di sini aja suka heran beda dari menu tapi harganya, yang punya sini kan orangnya udah tua ya, kolot, emang rada susah ya," ujarnya.
4. Harga Bisa Dibicarakan
Namun, sebenarnya hal itu bisa dibicarakan secara baik. Biasanya, pembeli mengonfirmasi langsung bila merasa harga tidak sesuai. Ipung juga menyebut bahwa selama ini tidak pernah ada komplain soal harga dari pengunjung.
"Seharusnya sih bisa dibicarakan baik-baik, kalau lewat TikTok kan kita juga bingung, kita nggak tau juga orangnya di mana," kata Ipung.
5. Sudah Ada Daftar Menu
Warung Adem Ayem sudah berjualan di sana sejak tahun 1990. Di sana, juga selalu ada daftar menu dan harga yang bisa dilihat pembeli.
"Ini kan udah ada menunya kan, kalau mau tambah tanya lagi harganya berapa jadi kan nggak kaget," lanjutnya.
Pihak warung heran si pembeli tak komplain harga sebelum memviralkan. Simak di halaman selanjutnya.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
6. Pembeli Tak Komplain Harga
Dari tiga orang pegawai, tak ada yang tahu bahwa tempat mereka bekerja tengah viral. Namun, Wahyudi membenarkan cerita di TikTok tersebut. Dia juga yang melayani dua orang tamu itu pada Senin (30/1) malam.
Saat itu, ada dua orang yang memesan Indomie dengan menu Indomie dobel + telur, sosis, kornet. Pemesan satu meminta telurnya didadar dan yang satu lagi meminta telurnya direbus setengah matang.
Namun, saat itu, kedua pengunjung yang akhirnya memviralkan tempatnya bekerja tidak komplain kepada bosnya. Keduanya pergi meninggalkan warung seperti pengunjung lainnya.
"Nggak (komplain), kayaknya biasa aja, nggak tanya harganya kok biasa aja. Kalau komplain kan bisa konfirmasi langsung gitu, kalau orangnya tanya 'Pak kok harganya segini' kan bisa dijelasin di sini," ujarnya.
7. Harga Naik karena Permintaan Khusus
Pegawai menduga harga itu dikenakan karena ada permintaan lain dari pembeli.
Wahyudi merupakan pegawai yang melayani dua pengunjung yang viral mengaku kecewa atas harga Indomie yang disebut tidak masuk akal. Kedua orang itu disebut memesan Indomie porsi dobel tambah telur, kornet, dan sosis.
Wahyudi menyebut bahwa yang memberi harga tersebut adalah bosnya. Namun, dia menduga selisih harga diambil karena ada permintaan yang lebih rinci yaitu telur dipisah dan digoreng dadar, dan pemesan lain meminta telur direbus setengah matang.
"Kalau Indomie telur, sosis, kornet, kan aslinya harganya segini, ini sudah ada, itu kan biasa terus kan ada dobelannya, Indomie dobel terus terus telurnya didadar sendiri di atas," katanya.
"Kalau lihat bikinnya kan mungkin kesulitan, mungkin bosnya itu menghargai bingung. Kalau saya sih namanya anak buah ya gitu," lanjut Wahyudi.
Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.