Duduk Perkara Viral Warung Jual Indomie Rp 41 Ribu Seporsi di Semarang

Terpopuler Sepekan

Duduk Perkara Viral Warung Jual Indomie Rp 41 Ribu Seporsi di Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 05 Feb 2023 17:56 WIB
Potret warung Adem Ayem di Jalan KH Ahmad Dahlan, Semarang, Rabu (1/2/2023).
Warung Adem Ayem Semarang. Duduk Perkara Viral Warung Jual Indomie Rp 41 Ribu Seporsi di Semarang. Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Solo -

Warung tenda yang berada tak jauh dari Simpang Lima Semarang viral usai salah seorang pembelinya memposting video membeli Indomie seharga Rp 41 ribu seporsi. Berita ini menjadi salah satu yang paling banyak dibaca di detikJateng.

Berikut ini sejumlah fakta dan duduk perkara selengkapnya.

Warung bernama Adem Ayem itu berada di Jalan KH Ahmad Dahlan. Selain menjual sajian Indomie, warung itu juga menjual susu dan roti bakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TikTok @terlahirkembali21 mengunggah video yang menceritakan pengalamannya makan Indomie di warung itu pada Selasa (31/1). Ada tiga video yang menceritakan pengalamannya yang menganggap harga Indomie di sana tak wajar.

Akun tersebut menceritakan dia dan temannya pergi membeli Indomie di warung kaki lima. Di sana, dia memesan Indomie rebus dan Indomie telur ditambah kornet dan sosis.

ADVERTISEMENT

Di warung itu juga sudah terdapat daftar harga yang menunjukkan masing-masing harga pesanannya adalah Rp 18 ribu dan Rp 25 ribu. Kemudian keduanya meminta porsi Indomie dobel.

Saat membayar, ternyata harga yang diberikan tak sesuai dengan perkiraannya. Dia juga menampilkan nota pesanannya yang satu porsinya dikenakan Rp 41 ribu dan Rp 35 ribu.

"Giliran gue bayar, mas billnya nah kaget nggak lu makan Indomie doang segini," katanya.

Penjelasan Pihak Warung Adem Ayem

Pihak dari pemilik warung itu, Ipung Kurniawan (26), menyebut memang memberi harga seperti itu kepada pembeli yang datang pada Senin (30/1) malam itu. Menurutnya, hal itu karena ada permintaan tambahan dari pembeli.

Antara lain ialah permintaan porsi dobel, menggoreng telur secara terpisah, dan permintaan merebus telur setengah matang. Harga Indomie polos sendiri adalah Rp 10 ribu.

"Kalau nggak nambah sih normal kalau sesuai menu pasti sama harganya," ujar Ipung yang merupakan saat ditemui di warungnya, Rabu (1/2).

Saat itu, yang memberikan harga adalah ayahnya yang merupakan pemilik warung. Karena masalah usia, ayahnya memang suka bingung ketika ada pembeli yang memiliki keinginan lain dari biasanya.

"Saya saja yang di sini aja suka heran beda dari menu tapi harganya, yang punya sini kan orangnya udah tua ya, kolot, emang rada susah ya," ujarnya.

Namun, menurut dia sebenarnya hal itu bisa dibicarakan secara baik. Biasanya, pembeli mengonfirmasi langsung bila merasa harga tidak sesuai. Ipung juga menyebut bahwa selama ini tidak pernah ada komplain soal harga dari pengunjung.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....

"Seharusnya sih bisa dibicarakan baik-baik, kalau lewat TikTok kan kita juga bingung, kita nggak tau juga orangnya di mana," kata Ipung.

Warung Adem Ayem sudah berjualan di sana sejak tahun 1990. Di sana, juga selalu ada daftar menu dan harga yang bisa dilihat pembeli.

"Ini kan udah ada menunya kan, kalau mau tambah tanya lagi harganya berapa jadi kan nggak kaget," lanjutnya.

Selain itu, dari tiga orang pegawai, tak ada yang tahu bahwa tempat mereka bekerja tengah viral. Namun, salah satu pegawai bernama Wahyudi membenarkan cerita di TikTok tersebut. Dia juga yang melayani dua orang tamu itu pada Senin (30/1) malam.

Saat itu, ada dua orang yang memesan Indomie dengan menu Indomie dobel + telur, sosis, kornet. Pemesan satu meminta telurnya didadar dan yang satu lagi meminta telurnya direbus setengah matang.

Namun saat itu, kedua pengunjung yang akhirnya memviralkan tempatnya bekerja tidak komplain kepada bosnya. Keduanya pergi meninggalkan warung seperti pengunjung lainnya.

"Nggak (komplain), kayaknya biasa aja, nggak tanya harganya kok biasa aja. Kalau komplain kan bisa konfirmasi langsung gitu, kalau orangnya tanya 'Pak kok harganya segini' kan bisa dijelasin di sini," ujar Wahyudi.

Wahyudi mengaku kecewa atas harga Indomie yang disebut tidak masuk akal. Kedua orang itu disebut memesan Indomie porsi dobel tambah telur, kornet, dan sosis.

Wahyudi menyebut bahwa yang memberi harga tersebut adalah bosnya. Namun, dia menduga selisih harga diambil karena ada permintaan yang lebih rinci yaitu telur dipisah dan digoreng dadar, dan pemesan lain meminta telur direbus setengah matang.

"Kalau Indomie telur, sosis, kornet, kan aslinya harganya segini, ini sudah ada, itu kan biasa terus kan ada dobelannya, Indomie dobel terus terus telurnya didadar sendiri di atas," katanya.

"Kalau lihat bikinnya kan mungkin kesulitan, mungkin bosnya itu menghargai bingung. Kalau saya sih namanya anak buah ya gitu," lanjut Wahyudi.

Pemilik Akun TikTok @terlahirkembali21 Angkat Bicara

Pemilik akun TikTok yang mengunggah video pengalamannya membeli Indomie seharga Rp 35 ribu dan Rp 41 ribu per porsi, Angga Yudhistira (29) memberi penjelasan usai postingannya viral di media sosial. Dia berharap pengalamannya menjadi pembelajaran.

Angga bercerita bahwa dirinya tak ada maksud buruk saat mengunggah video yang menceritakan pengalamannya yang kurang mengenakkan di Semarang itu. Dia hanya kaget dan tak menyangka karena ia mengenal Semarang dengan harga makanannya yang murah. Namun, membeli Indomie di warung Adem Ayem membuatnya berpikir lain.

Simak pernyataan Angga selengkapnya di halaman berikutnya....

"Yang saya tahu pulau Jawa itu serba murah untuk makanannya apalagi Kota Semarang kan banyak pelajar dan terkenal apa-apa murah kan, waktu saya makan mie mahal saya sendiri sebagai wisatawan jadi kaya merasa loh kok begini ya," ujarnya saat dihubungi detikJateng, Jumat (3/1/2023).

Saat itu, Angga berada di Semarang karena menjadikannya salah satu destinasi tujuan saat berkeliling Indonesia. Belum sempat berwisata, ia memutuskan pulang usai postingannya mendapat banyak respons baik pro dan kontra di media sosial.

"Saya nggak berani ke mana-kemana jujur saya keluar aja jadi was-was takutnya kan namanya kita bukan orang situ namanya netizen atau warga itu ada yang pro dan kontra nah saya takutnya itu sama yang kontra. Makanya saya lebih baik stay di hotel dan memilih pulang ke Lampung," jelasnya.

Meski tak menyalahkan pemilik warung, Angga sepertinya memang kecewa mendapat harga mahal saat membeli di warung kaki lima. Terlebih, pemilik warung memperhitungkan tingkat kematangan telur yang dia pesan.

"Dari pihak warungnya bilangnya saya banyak permintaan salah satunya telur rebus setengah matang sama telur yang di dadar berbeda," ujarnya.

Saat itu, dia dan temannya membeli Indomie goreng porsi telur seharga Rp 18 ribu dan Indomie goreng telur, kornet, sosis seharga Rp 25 ribu. Keduanya meminta porsi Indomie dobel. Hanya porsi Indomie yang diberikan dobel, sedangkan telur dan topping lainnya tidak.

Saat meminta telur didadar untuk salah satu pemesan, pemilik warung memang sudah menyatakan akan mengenai tambahan harga. Hal itu disetujuinya tanpa tahu berapa harga yang akan dikenakan. Namun pemberitahuan tambahan harga tak terjadi dalam pesanan yang meminta telur setengah matang.

"Kalau telur yang setengah matang saya rasa enggak kena charge, harusnya karena itu sudah termasuk paket dari menu yang ditampilkan dari sama pihak warungnya," ujarnya.

Dia pun merasa kaget ketika harus membayar Rp 35 ribu dan Rp 41 ribu. Dia coba menghitung selisih penjualan itu dan tetap menurutnya harga itu tidak masuk akal.

"Saya coba hitung kan, berarti untuk satu Indomie tambahan saya polos itu ada di Rp 17 ribu, kemudian teman saya Indomie polos sama jasa goreng telurnya itu Rp 16 ribu. Untuk hitung-hitungan saja menurut saya nggak ketemu, malah mahalan punya saya," ujarnya.

Angga tak bisa berkata banyak saat membayar pesanan itu. Dia dan temannya tidak protes ke pemilik warung. Dia langsung kembali ke hotel sambil menahan perasaan kagetnya itu.

"Memang sebenarnya saya biasa (saat membayar), tapi tepatnya saya kaget gue makan mie segini Rp 76 ribu, sebenarnya kaget sampai nggak bisa mengungkapkan," imbuhnya.

Karena itu, dia mengungkap kekecewaannya di akun TikTok miliknya dengan tiga video. Dua video untuk menjelaskan kronologinya, dan satu untuk menjawab pertanyaan netizen. Videonya pun viral.

Usai videonya viral, Pemkot Semarang langsung mengunjungi warung Adem Ayem untuk klarifikasi dan melakukan pembinaan. Angga pun bersyukur.

"Kalau sudah ada tindakan ya saya sangat bersyukur, untuk ke depannya supaya enggak ada lagi orang yang istilahnya merasa dinaikkan harganya," ujarnya.

Sebab, dia melihat dengan matanya sendiri saat ada orang lain yang kaget saat membayar pesanannya. Untuk tiga orang pembeli, mereka harus membayar Rp 270 ribu.

Saat ini, dia berharap isu terkait warung kaki lima tersebut cepat mereda. Dia tak ingin isu ini berlarut dan justru merugikan bagi dirinya pribadi dan pemilik warung itu.

Angga sendiri akan menjadikannya pembelajaran agar lebih teliti ke depannya. Dia juga berharap pemilik warung bisa lebih baik.

"Untuk saya pribadi agar lebih teliti, bisa dicontoh teman-teman di luar dan untuk pemilik kedainya untuk bisa memberi penjelasan lagi untuk pembelinya," kata dia.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: RK Lama Tak Terlihat, Sekali Muncul Jadi Korban Delay Pesawat"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/rih)


Hide Ads